Waktu Trading Forex Paling Berbahaya

Sebagai seorang trader, Anda tentu tahu bahwa trading forex bisa dilakukan kapan saja dalam kurun waktu 24 jam, dan 5 hari dalam seminggu. Trader pun bisa menentukan sendiri apakah akan bertransaksi di waktu pagi, siang, ataupun malam hari. Namun, apakah Anda sudah mengetahui akan adanya saat-saat berbahaya yang harus dihindari saat bertrading di dunia forex? Pada momen-momen semisal berikut, sangatlah beresiko bila ada trader yang nekat melakukan open posisi. Untuk itu, ketika moment-moment ini terjadi, trader harus memiliki kewaspadaan tinggi.

 

Waktu Berbahaya Untuk Trading

Waktu Berbahaya Untuk Trading

 

Apakah anda sudah mengetahui moment yang kami maksud? Bilapun belum, silahkan menyimak artikel kami yang berikut ini.

1. Menjelang Penutupan Pasar Akhir Pekan

Detik-detik menjelang penutupan pasar, memang selalu menegangkan. Apalagi, setiap Sabtu dini hari (waktu Indonesia Barat) agaknya menjadi momok bagi sebagian trader Indonesia. Inilah yang menyebabkan mengapa banyak trader lebih memilih untuk “tutup toko” saja sedari hari Jumat. Pasalnya, pergerakan harga menjelang moment penutupan pasar disinyalir lebih susah untuk dilacak.

Kemudian, open posisi yang dilakukan terlalu dekat dengan waktu penutupan pasar, biasanya lebih berpotensi floating sampai hari Senin, melewati libur akhir pekan. Padahal, dalam masa tersebut dimungkinkan terjadi serangkaian perkembangan mengejutkan yang mengakibatkan munculnya gap yang cukup besar di awal pekan berikutnya. Target Profit (TP) maupun Stop Loss (SL) dapat gampang ter-trigger; apalagi kalau tidak memasang Stop Loss, maka secara otomatis, Margin Call pun ada di depan mata. Mengingat pergerakan ke depan sulit untuk dipetakan, maka banyak trader akan menghindar dari waktu trading forex yang satu ini.

Namun demikian, bukanlah suatu hal yang tabu bila anda nekat bertrading atau membiarkan posisi floating di masa-masa tersebut. Trader yang sengaja memasang jebakan untuk mendapatkan profit dari gap yang akan muncul di hari Senin nanti pun jumlahnya tidak sedikit. Waktu trading forex manapun, sebenarnya mengandung risiko tersendiri. Pahami saja bahwa bila Anda siap untuk bertrading dengan risiko lebih tinggi, maka potensi untuk mendapatkan profit pun semestinya akan lebih menggiurkan.

2. Menjelang Event Yang Terkait Dengan Situasi Politik Suatu Negeri

Tahun 2016 dan 2017 kemarin diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk “referendum” dan “pemilu”. Karakteristik event politik merupakan moment yang tak bisa dipastikan. Hal ini amat berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex, dan bisa diantisipasi dengan langkah yang mudah. Biarpun para analis sudah memproyeksikan apa dampaknya bila kubu X mengalahkan kubu Y, tetap saja aka nada pergerakan harga spontan di pasar. Dan ini, amat memungkinkan.

Ambil saja contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis sudah memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih, maka akan memunculkan serangkaian ketidakpastian yang cukup membahayakan. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melesat kuat. Kemudian, baru sekitar sebulan sesudahnya pasar kembali ingat bila Trump merupakan salah satu ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia.

Tak hanya event terkait politik. Sebagian traderpun akan menghindari sejumlah waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan moment rilis data ekonomi, akan berpotensi memberikan dampak besar. Daripada terlindas oleh volatilitas sesaat, alangkah lebih baik bila anda cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.

Akan tetapi, hanya karena banyak yang menghindari hal ini dan menilai momen-momen semisal yang kami sebut sebagai waktu trading forex paling berbahaya, tidah membuat kesimpulan bahwa waktu-waktu seperti ini mustahil untuk menghasilkan profit. Nyatanya, ada juga golongan yang berjuluk News Trader yang malah justru sengaja mengincar momen perilisan data ekonomi yang berdampak tinggi.

3. Setelah Berhasil Menang Besar

Apakah Anda termasuk tipikal trader yang sering mengalami loss tak lama setelah menang besar? Percayalah, Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak trader, terutama para pemula. Akar masalahnya terletak pada kepercayaan diri yang berlebihan, serta “nafsu” untuk mengejar profit yang lebih besar lagi.

Lalu, apakah sebaiknya kita berhenti trading setelah berhasil menang besar? Sebainya jangan ya. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa emosi senang tadi agaknya perlu untuk dikendalikan. Apalagi, bila Anda berkeinginan untuk menjadi trader sukses.

Agar tak terperosok dalam perangkap emosi seperti tadi, sudah banyak sekali artikel yang kami tulis untuk membantu anda mengendalikan diri. Anda juga perlu membuat perencanaan trading (trading plan) agar trading anda lebih terarah.

Dengan rencana trading tersebut, Anda diharapkan sudah mempunyai sistem trading tertentu dan tak menyimpang dari aturan-aturan entry, exit, maupun risk/reward ratio yang sudah tercantum di dalamnya. Tak peduli Anda akan bertransaksi di waktu trading forex yang paling menguntungkan ataupun paling berbahaya. Rencana trading akan berperan sebagai “filter”, dimana Anda bisa menyaring apakah suatu peluang trading benar-benar potensial atau malah justru akan lebih baik bila ia dilewatkan.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang waktu trading forex paling berbahaya, semoga anda makin mengerti tentang jurang-jurang yang ada di dunia forex ya. Dan semoga, setelah mengetahui waktu-waktu berbahaya tadi, anda bisa menjauhi kerugian, dan selangkah lebih dekat dari kesuksesan. Sampai jumpa lagi!

(Dipost oleh: Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=277322&title=waktu_trading_forex_paling_berbahaya

Penulis Asli: A. Muttaqiena

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Asal Usul Diciptakannya Uang

Asal Usul Uang

Berdasarkan buku sejarah dan cerita guru, kakek, dan nenek kita, uang tidak begitu saja hadir di sekitar kita. Manusia memerlukan waktu ber abad-abad untuk menciptakan suatu alat tukar yang sah dan dinamakan uang. Kemudian, setelah uang ada, muncul kembali beberapa jenis uang, dengan nilai dan nama yang agak berbeda antara satu yang lain.

Uang

Uang

Oleh karenanya, kita mengenal aktivitas transaksi antar mata uang tersebut, agar memudahkan aktivitas bertransaksi. Di Indonesia, mata uang asing disebut juga dengan valas. Dan valas ini, bisa kita dapati dari money changer, ataupun para pemegangnya.

Namun, apakah anda tahukah persis dari mana uang ini berasal? Dan, bagaimanakah mata uang yang ada di dunia akhirnya bisa dijadokan salah satu patokan standard kekuatan perekonomian dunia saat ini? Oke, untuk menjawabnya, artikel ini akan menceritakan tentang sejarah uang, beserta perjalanannya hingga era sekarang. Selamat menyimak ya!

 

 

Sejarah Awal Terciptanya Uang

Sebagaimana yang kami sebutkan pada paragraph pembuka tadi, awal mula manusia itu sebetulnya tidak mengenal uang. Hidupnya hanya berkelompok membentuk perkumpulan kecil, dan hidup secara nomaden. Di kelompok-kelompok ini, ia harus memenuhi kebutuhannya 100% dari alam liar. Mereka akan melakukan perburuan jika mereka lapar, dan akan selalu berpindah tempat bila hasil perburuannya sudah tidak ada. Dan ini terus terjadi sampai beberapa ratus tahun.

 

Memasuki Era Barter

Seiring dengan berjalanya waktu, manusia pasti berkembang. Orang-orang yang awalnya sering melakukan perburuan ke alam tadi memiliki kebutuhan lebih, dan menginginkan sesuatu yang lebih baik, dengan cara yang baik. Lantas, manusiapun mulai saling bertukar barang.

Kala itu, ini dianggap cukup praktis. Sebab, setiap orang bisa mendapat apa yang mereka inginkan dengan lebih mudah, lewat transaksi pertukaran barang. Misalkan, ada orang yang tidak punya kelapa, sedangkan yang lain memilikinya, dan membutuhkan umbi-umbian. Maka pertukaran ini akan terjadi, tanpa merugikan salah satu pihak. Misalnya 5 buah umbi ditukar dengan 2 buah kelapa. Begitulah gambarannya kira-kira.

Semakin orang bergantung dengan sistem barter ini, semakin terdapat masalah baru yang harus dipecahkan. Diantaranya adalah, kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang diingini, dan orang yang mau menukarkan barang kepunyaanya, serta kesulitan untuk mendapatkan barang yang dapat dipertukarkan satu sama lain dengan nilai pertukaran yang seimbang. Dengan kata lain, orang zaman dahulu kesulitan untuk mempertukarkan benda yang hampir sama nilainya, sehingga transaksi hanya dilakukan dengan dasar saling setuju saja.

Untuk mengatasinya, mulai timbul pikiran-pikiran untuk memakai benda-benda tertentu untuk dipergunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran tersebut adalah benda-benda yang diterima oleh umum (bersifat generally accepted), benda-benda yang dipilih tadi bernilai tinggi (sulit untuk diperoleh atau memiliki unsur magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer untuk dikonsumsi sehari-hari, semisal garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar yang sah, maupun sebagai alat untuk membayar upah para pekerja.

 

Menjamah Uang Logam

Meskipun nilai nilai tukar dari barang sudah ada, tetap saja kesulitan yang dihasilkan masih ada di depan mata. Kekurangan bahan alat tukar hingga pemecahan sebuah nilai dari barang-barang tersebut belum ditemukan.

Hingga akhirnya, orang-orang mulai bersepakat untuk menggantikan tradisi barter ini dengan melakukan transaksi memakai logam. Para pemimpin masa lalu mempersilahkan pihak manapun untuk membuat uang. Menempa dan membuat nilai secara individual adalah hal yang wajar saat itu. Sejalan dengan perjalanan uang logam, mulai timbul masalah baru yakni keberadaan logam di atas muka bumi semakin menipis. Alhasil, uang logampun akan sulit untuk didapatkan.

 

Era Uang Kertas

Mata Uang Rupiah

Mata Uang Rupiah

Karena uang yang berbahan campuran logam, emas, dan perak mulai sulit untuk didapat, solusi terbaru adalah membuat alat tukar menukar yang terbuat dari kertas. Pembuatan uang kertas ini, pada awalnya hanya berwujud sertifikat atas nilai emas yang disimpan. Akan tetapi, lambat laun orang-orang modern lebih memilih untuk menggunakan uang kertas sebagai alat tukar saja.

Beragam nominalpun dicetak. Tiap negara juga memiliki mata uangnya sendiri. Namun, uang kertas ini hanya boleh dicetak lembaga pencetak uang kertas yang berwenang saja. Untuk menghindari pemalsuan uang, pemerintah tiap negara mengatur desain uang kertas ini dengan sedemikian rupa. Hingga, kita mengenal pecahan rupiah yang memiliki logo, gambar, dan nominal yang bisa dilihat, diraba, dan ditrawang seperti yang beredar di zaman sekarang.

 

Kesimpulan

Asal usul mata uang dibuat, adalah berdasarkan dari kebutuhan manusia akan hasil yang belum mereka dapatkan. Dengan kemajuan jaman seperti sekarang ini, sistem barter mampu digantikan dengan uang kertas yang notabene hanya sebagai alat bukti transaksi tanpa ada nilai pengganti. Semakin banyak uang yang tercetak, semakin kecil nilai yang dihasilkan. Semua pencetakan uang kertas di awasi oleh negara. Individual tak diperbolehkan menciptaan mata uang.

(Dipost oleh Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis seara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Beda Seorang Trader Dengan Analis

Dalam peristiwa sehari-hari, trader acap kali berbincang-bincang dengan temannya dan mengatakan harga untuk pair EUR/USD dapat mencapai kisaran harga 1.2398 ataupun GBP/JPY sedang menuju ke titik 123.65. Ada pula kawan lain sesame trader yang mengatakan, harga akan cenderung sideway, atau ada lagi yang beranggapan bahwa akan terjadi konsolidasi. Nah, peristiwa tersebut merupakan gambaran untuk Anda tentang seperti apakah seorang analis itu, dan bukan seorang trader. Lalu, bagaimana bila ingin menjadi seorang trader sejati?

 

Trader vs Analis

Trader vs Analis

 

Banyak orang yang melakukan peramalan atas apa yang terjadi di dunia forex selanjutnya, baik itu menggunakan analisis teknikal maupun analisis fundamental. Umumnya, mereka akan memprediksi tentang suatu pair tertentu. Harga akan diperkirakan meningkat sekian poin, Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) diberikan pada estimasi harga sekian, dan didapat gambaran tentang pergerakan trend hari ini, apakah akan naik atau turun. Hal itu, sebenarnya adalah salah satu pekerjaan seorang analis, yang memang digaji untuk memprediksi dan meramalkan arah pergerakan pasar. Dan, Anda sebenarnya tidak perlu membuat analisa seperti itu, dikarenakan pekerjaan Anda adalah seorang trader dan bukan sebagai analis yang harus berpusing-pusing seperti tadi.

 

 

The Real Trader

Sebagai seorang trader, Anda sebenarnya tidak perlu membuat seabrek analisis seperti apa yang dibuat oleh seorang analis. Anda cukup mempelajari dan mengamati arah pergerakan harga pada chart serta menganalisisnya sendiri. Fokuslah pada analisis Anda, ikuti semua rule sistem yang Anda punya, serta kembangkan besaran keuntungan yang bisa anda dapatkan dari balance akun Anda. Yap! cukup seperti itu saja.

Jika memang Anda ingin menjadi seorang trader, lupakanlah pemikiran yang mengarah pada seorang analis. Seorang trader tak akan pernah tahu persis harga bergerak ke mana dalam kurun waktu 1 menit ke depan. Namun sebaliknya, analis mampu memprediksikan secara tepat bahwa harga akan segera masuk ke harga 1.2345 atau ke level 2.3456. Ketimbang mengambil porsi kerja para analis, sebenarnya trader harus memikirkan tentang bagaimana cara mengembangkan uang yang telah Anda kumpulkan dari keuntungan trading, sehingga bisa Anda lipat gandakan sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit.

 

 

Fakta dan Opini

Kehatian-hatian dalam faktor analisis seorang trader dengan analisis yang dihasilkan oleh seorang analis sangatlah berbeda di lapangan. Anda menganalisis harga dengan memakai uang Anda sendiri sebagai jaminan, sedangkan seorang analis tak akan menanggung kerugian sedikitpun bila seandainya memang terjadi kesalahan analisis. Kerugian yang paling besar yang mungkin ia terima adalah kredibilitas. Sebaliknya, bagi seorang trader, kesalahan analisis akan menimbulkan loss secara nyata.

Ketika Anda mengalami sakit gigi, Anda pasti akan mencoba merasakan, memperhatikan, dan mencari solusi agar sakit gigi yang Anda alami itu lekas sembuh. Namun, ketika ada orang lain memeriksa gigi Anda yang sakit, mereka hanya dapat memperkirakan penyebabnya, meramalkan berapa lama sakit yang Anda derita akan sembuh, dan merekomendasikan cara pengobatan tertentu yang mereka tau, tanpa menanggung sendiri rasa sakitnya apabila prediksinya ternyata salah.

Dalam melihat harga, seorang trader tak perlu meramalkan bahwa minggu depan EUR/USD akan melejit naik atau turun dengan tajam, ataupun memprediksi market di sesi Eropa nanti akan membentuk event double top atau hammer. Anda hanya perlu melihat fakta secara real dan apa adanya di market. Jangan pernah mencampur-adukkan harga yang Anda lihat sekarang dengan informasi yang diberikan oleh kaum analis. Karena sesuatu yang sedang terjadi saat ini adalah fakta, sedangkan yang diberikan oleh para analis hanyalah berupa opini yang dapat dipakai untuk membantu analisis yang Anda susun. Disamping itu, mereka juga tidak akan menanggung kerugian sesi trading yang Anda alami.

 

 

Kesimpulan artikel ini adalah

Analis hanya mampu memprediksikan harga yang ada di masa depan, namun tidak akan pernah menanggung segala jenis kerugian yang didapat oleh trader dari kesalahan analisisnya. Sedangkan trader dalam memprediksi hanya bereaksi terhadap harga yang berlaku saat ini dan tidak dapat mengidentifikasi harga yang bisa berlaku di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, sebagai trader sebaiknya jangan membiarkan diri sendiri dibingungkan oleh opini analis yang bermacam-macam. Terapkan strategi Anda sendiri sebagai seorang trader secara tepat dengan memakai opini analis sebagai bahan pertimbangan saja. Bukan sebagai acuan pasti, yang semata-mata harus anda ikuti. Anda juga tak perlu berusaha untuk menduga-duga berapa harga yang berlaku dua bulan mendatang atau bahkan tahun depan, karena Anda bukanlah seorang analis.

Karena anda adalah seorang trader, fokuslah terhadap pekerjaan anda sebagai trader. Biarkan semua bekerja pada cakupanya masing-masing, dan beri ruang serta kesempatan para analis bekerja. Masalah anda mau menolak hasil analisis yang mereka release atau tidak, itu urusan anda. Toh, anda yang akan menerima untung-ruginya bukan?

Oke, cukup sekian dulu artikel yang satu ini. Sampai jumpa lagi!

(Dipost oleh Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=98040&title=bedanya_trader_dan_analis

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Level-Level Trader Forex, di tingkat manakah anda ?

Untuk meraih sukses dalam menjalani karir sebagai seorang Trader, maka seseorang akan melalui beberapa tahapan yang secara tidak sadar mereka lewati. Proses terjadinya perubahan dari seseorang ini sering dikenal sebagai “Level Trader”. Bila diamati sekilas, level trader ini memiliki jenjangnya tersendiri. Meskipun memang bukan suatu hal yang formal, setiap trader pasti sempat mengalami level-level berikut.

Lantas, bagaimanakah level trader forex tersebut? Apakah ada yang sesuai dengan anda? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama artikel singkat yang berikut ini.

 

Trader Forex Level 0

 

Level 0

Level 0

 

Di level ini, seseorang akan lebih banyak belajar tentang pengetahuan forex secara mendalam melalui berbagai jenis buku atau literatur yang mereka dapati, baik secara gratis ataupun beli dari internet dan toko buku. Orang-orang yang sedang berada dilevel ini adalah orang yang hebat dan dapat menjadi seorang penulis buku Forex yang terkenal atau best seller, namun mereka hanya menguasai teori dan tak memiliki keberanian untuk bermain secara nyata.

Beberapa dari mereka yang sedang berada di Level ini, sudah bisa menjadi seorang Analis dari suatu perusahaan valas. Ini desebabkan karena orang yang sedang berada dilevel ini menguasai Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal dengan baik secara teoritis.

Dan mereka akan menjelaskan dengan penuh keyakinan pada tiap orang bahwa kita akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dalam waktu sekejap, namun mereka lalai bahwa mereka hidup dengan Gaji Bulanan dan tidak pernah sekalipun Trading. Artinya orang yang berada dilevel ini tergolong pada orang yang No Action Talk Only (NATO).

 

Trader Forex Level 1

 

Level 1

Level 1

 

Bila kita merupakan trader yang tergolong pada level ini, maka kita akan sadar bahwa dengan pengetahuan saja maka kita tak akan mendapat keuntungan yang maksimal secara finansial. Hal yang paling penting bukanlah seberapa luas kita bisa mengetahui teori forex. Namun, seberapa banyak profit yang bisa kita kumpulkan ke dalam kantong.

Namun sayangnya, market amat sanggup untuk mengalahkan kita. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor “luck” semata. Loss demi loss pasti pernah menghampiri kita, kita terus mencoba bertahan namun bila sampai margin habis, siapa yang dapat terus bertahan. Kita sama sekali tidak menyadari bahwa kita sedang tidak dapat melakukan trading, namun tetap mengira bahwa bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya.

Kita tetap mengira bahwa kita adalah orang yang spesial, seseorang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kita tak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga memiliki perasaan yang seperti itu. Kita tidak memiliki sistem yang komplit, kita dikuasai oleh emosi, kita senantiasa averaging posisi bila loss karena kita Marah pada market, kita selalu take profit dalam jumlah yang kecil ataupun membiarkan profit berubah menjadi loss karena kita dikuasai oleh Keserakahan, kita tak pernah trading karena takut. Kita membiarkan diri kita dikendalikan oleh emosi sehingga margin equity.

90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, biasanya akan merasa kapok, berhenti melakukan trading dan menganggap ini semua hanya sebuah mimpi buruk belaka. Sebagian lagi moralnya sedang anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti halnya orang gila. Dalam sebulan atau dua bulan margin habis kemudian mereka mencari mangsa lagi.

Mereka masih mengaku sebagai seorang trader, namun sebenarnya mereka hanyalah executor. Dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menduduki jabatan sebagai manager dibrokernya. Kemudian sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku sebagai seorang trader namun tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri.

Dan bila mereka sudah sampai ke level ini, hanya masalah waktu saja hingga mereka dapat bertahan di level ini dan hingga meraih profit dengan lebih mudah. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% saja sadar dan pindah ke level 2.

 

Trader Forex Level 2

 

Level 2

Level 2

 

Dilevel ini kita akan sadar bahwa kita tidak bisa melakukan trading bila tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan profit secara konsisten. Dan kita tahu solusinya, bahwa kita sadar bahwa selama di level 1 pikiran kita dikaburkan oleh emosi sehingga kita tak dapat berfikir secara jernih.

Di level ini kita akan mencari “holy grail” (system yang sempurna, system yang menghasilkan 100% profit, suatu system yang tidak pernah loss), kita mulai membeli system yang kita temukan di internet, kita membaca semua website yang membahas tentang trading. Mulai dari USA, UK, Australia, Europa sampai Russia. Kita baca semua ebook yang tersedia, kita praktekan semua system yang diperoleh, kita haus akan ilmu seperti seorang pengembara yang berada di padang pasir dan haus akan air minum.

Pada level ini kita akan membaca secara detail tentang indikator, mencoba indicator yang terdapat di metatrader satu persatu, bahkan kita mungkin akan membuat indikatornya sendiri (biasanya gabungan antara 2 atau 3 indicator), kita akan bermain-main dengan Moving Average, Fibonnacci Lines, Pivot Point, deMark, Fractals, Divergence, Camarilla Pivot, DMI. Selain itu tadi, masih ada ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya. Kita tahu betul bahwa pasar terlalu rumit untuk diprediksikan hanya dengan 1 indicator saja, kita tahu kombinasi ideal dari tiap-tiap indicator. Kita tahu persis tentang keunggulan indicator tersebut beserta dengan kelemahannya.

Kita akan mencoba menebak TOP dan BOTTOM dari market dengan memanfaatkan indicator tersebut. Kita akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan beberapa pertanyaan bodoh pada trader senior. Karena kita tahu dan kita sadar bila kita tidak bertanya sekarang, maka selamanya kita tidak akan pernah tahu. Pada akhirnya, di level ini kita akan mendapatkan 5 sampai 10 buah system yang lengkap dan mencoba untuk mencari tahu system manakah yang paling cocok dengan kepribadian yang kita miliki.

 

Berdasarkan fakta di lapangan, hanya separuh saja yang bisa melangkah ke level 3, lanjut ke level 4, hingga akhirnya hanya sedikit saja yang melangkah ke level 5. Bila anda penasaran dengan seperti apa trader level 3, trader level 4, dan seperti apa trader level 5, anda bisa menyimak penjelasan kami di artikel berikutnya.

 

Bila di postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang trader forex level 0, 1, dan 2, kali ini kita akan melanjutkanya ke level trader forex 3, 4, dan 5. Setiap level trader forex tentunya juga memiliki perbedaan dan cirikhasnya tersendiri. Namun tidak semua orang mengetahuinya.

Oleh karenanya, kami menuliskan dan menjelaskan kepada Anda lewat postingan ini, agar anda bisa mengetahui seperti apakah trader forex level 3, 4, dan 5 itu. Dan untuk lebih jelasnya, mari kita simak saja artikel forex kami berikut ini.

 

 

Trader Forex Level 3

 

Level 3

Level 3

 

Pada akhir dari level 2, kita akhirnya berhasil menyadari bahwa pokok permasalahan bukan terletak di system. Kita menyadari bahwa kita mampu mendapatkan profit bahkan jikapun kita hanya menggunakan system yang simple, semisal moving average saja tanpa mengkolaborasikanya dengan indicator lain, jika kita bisa menggunakan kepala kita dan melakukan money management yang benar. Bila seorang trader memiliki minat untuk lebih mengembangkan keahlian dirinya dalam bertrading, biasanya ia akan mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi setiap gejala pasar yang muncul dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Hingga akhirnya, ia berhasil masuk ke dalam Level Pencerahan.

Level pencerahan ini membuat otak kita sadar tentang suatu hal yang penting. Dan faktanya, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat tentang apa yang akan terjadi pada market di 30 detik kemudian. Kita mulai menguasai sebuah system trading dan memodifikasinya sedemikian rupa sehingga bisa sesuai dengan karakter kita, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan dengan system yang asli.

 

Kita dapat mulai bertrading setelah tau betul bahwa tingkat probabilitas untuk mendapat profit lebih besar daripada resiko kita untuk mengalami loss. Kita hanya melakukan trading bila system kita menampilkan signalnya, dan senantiasa menggunakan stoploss. Stoploss ini wajib untuk selalu dipasangkan agar kita tidak mengalami kerugian dalam jumlah besar, saat trend trading kita cenderung mengalami loss.

Kita secara seketika sadar bahwa dalam dunia trading, hanya terdapat satu hal yang penting yakni konsistensi pada system, psikologi trading dan money management. Dan kedisiplinan kita untuk melakukan trading, apapun yang terjadi. Kita mempelajari tentang cara money management, 2% risk, dan juga hal lainnya.

Setelah seorang trader berada di level pencerahan, alam bawah sadar mereka akan menerima bahwa kita tak dapat meramalkan pergerakan market secara pasti, karena memang tak seorang pun bisa melakukanya. Dari 7% trader yang berhsil memasuki level ini, hanya sekitar 5% saja yang berhasil maju ke level berikutnya.

 

 

Trader Forex Level 4

 

Level 4

Level 4

 

Bila trader forex level 3 hanya trading jika system memberi signal, di level ini kita akan lebih banyak melakukan trading. Bahkan, kita akan mulai memasang target dengan profit sekitar 20 point per hari, dan setelah kita mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kita bisa meningkatkan target hingga mencapai 40 point per hari. Walau terdengar sulit, hal itu pada akhirnya akan mampu kita lakukan.

Kita memang masih harus bekerja keras untuk mendapatkannya, melakukan perbaikan system di sana-sini, lebih menguasai emosi kita, dan melaksanakan money managemen dengan lebih baik lagi. Kebanyakan trader biasanya melangkah ke level ini dengan menempuh perjalanan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader, hanya sekitar 3% yang sanggup untuk maju ke level berikutnya.

 

 

Trader forex Level 5

 

Level 5

Level 5

 

Nah sekarang kita sampai di pembahasan trader forex level 5. Ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader yang di dunia ini. Di level ini, seorang trader bisa melakukan trading secara alami, dan kita telah menguasai semuanya. Ia bisa berdansa dengan pasar, tak peduli kemanapun arah market berjalan.

Bila kita telah melakukan open posisi di posisi yang benar, kita tinggal menunggu waktu untuk melihat pergerakan profit dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader. Inilah yang disebut level utopia. Kita telah mampu menguasai emosi kita dan kini kita melakukan trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kita dapatkan. Level ini disebut disebut sebagai Levelnya Seorang Trader Sejati.

Kita akan menjadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan menyimak apa yang kita katakan. Karena beberapa tahun yang lalu kita berada diposisi mereka, kita akan memberikan saran yang terbaik untuk mereka agar mereka juga bisa berkembang.

Namun kita tahu betul bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mayoritas dari mereka masih seorang trader level 1. Kita tidak akan mempunyai masalah financial, karena kita mampu membeli semua benda yang kita butuhkan. Namun memang, perjalanan untuk menpak di level ini tidaklah singkat. Hanya sekitar 3% trader saja yang bisa mencapai level ini.

 

 

Setelah kita mengenal bermacam-macam level trader forex, kita dapat melakukan introspeksi diri, sudah mencapai level berapakah diri kita di dunia forex. Dan, setelah itu, kita dapat melakukan pengembangan diri, hingga kita menyentuh tingkatan trader forex level 5, dan lebih bermanfaat bagi sesame.

Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa di postingan berikutnya!

(Dipost oleh Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Larry Williams, Trader Sukses Berkat Kombinasi Teknikal Dan Fundamental

Larry Williams adalah seorang trader terkenal yang sudah menulis banyak buku dan membuat berbagai indikator trading yang cukup populer. Ia juga merupakan ayah dari aktris Michelle Williams yang berkali-kali dinominasikan dan memenangkan penghargaan Oscar dan Golden Globe. Akan tetapi, dibandingkan dengan statusnya sebagai ayah pemain film tenar, Larry Williams lebih terkenal dengan kelihaiannya dalam bertrading.

Sebagai mantan pelari marathon, Larry Williams melihat adanya kesamaan antara trader yang sukses dengan pelari marathon yang sukses. Kesamaannya ada pada rasa sakit dan rasa lelah yang dialami. “Setiap orang akan bisa berlari marathon bila mereka mau berlatih dengan keras dan benar. Ini sama dengan trading. Bila Anda mau berlatih, Anda tentu akan menjadi seorang trader yang tangguh dan sukses,” kata Williams.

 

Larry Williams

Larry Williams

 

“Ketika Anda sedang berlari marathon, pasti anda akan selalu menemui rute sulit yang tidak Anda sukai. Bahkan, mungkin Anda merasa seperti berada di neraka saat sedang melewati rute itu. Namun Anda harus bisa tetap bergerak maju, apapun yang terjadi. Kaki Anda yang satu harus tetap Anda gerakan di depan kaki yang lain, sembari mengingat tentang tujuan apa yang sedang anda kejar. Sama halnya dengan trading. Anda harus tetap melakukan trade, baik itu buy ataupun sell, dan anda harus selalu mengingat bahwa Anda sedang melakukan trading,” jelas Williams.

“Pernah suatu ketika saatu sedang berlomba, kaki saya tiba-tiba kejang dan terasa sakit. Saya memperlambat gerakan hingga rasa sakitnya teredam. Hal ini sama juga dengan trading, ketika saya sedang loss, saya akan istirahat sebentar dan meneliti kembali segala penyebab yang dapat menyebabkan mengapa posisi saya bisa loss,” tambahnya.

 

Sukses Berkat Kombinasi Antara Analisa Teknikal Dan Fundamental

Larry Williams memulai karir trading di pasar saham pada awal tahun 60-an. Sepuluh tahun berselang, seorang teman menganjurkan agar ia mempertimbangkan agar masuk ke pasar komoditi karena dengan modal yang sama, ia dapat memperoleh return yang lebih besar. William menuruti anjuran itu dan benar saja, ia mendapatkan return yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan trading di pasar saham.

Pada tahun 1987, Williams mengikuti sebuah program kejuaraan dunia trading pada Robbins World Cup Trading Championship (ini diselenggarakan oleh Robbins Trading Company) dan ia berhasil keluar sebagai pemenang setelah bisa mengubah modal awal $10,000 (uang sungguhan) menjadi $1,100,000 atau profit sebesar 10900% dalam waktu 12 bulan. Sebuah prestasi yang mencengangkan bukan?

Terlebih lagi, prestasi ini masih belum ada yang menandingi pada waktu itu. Anak-anaknya mengikuti kesuksesan tersebut. Michelle Williams pernah memenangkan kejuaraan yang sama sepuluh tahun kemudian, sedangkan untuk anaknya yang lain (Jason Williams) sudah menulis buku tentang psikologi dalam trading yang berjudul, “The Mental Edge In Trading”.

Williams yang tinggal di kepulauan Virgin Amerika Serikat ini menyebut dirinya sebagai seorang trader “kontekstual” yang memakai kombinasi analisa teknikal dan fundamental. Di dunia investasi finansial, Larry Williams dikenal sebagai pembuat dari bermacam indikator. Diantaranya adalah Ultimate Oscillator, Accumulation/Distribution Indicators, Indeks COT, juga beragam forecast siklus, sentimen pasar, dan pengukur nilai untuk harga-harga komoditas yang ada di pasar.

 

Jangan Emosional Ketika Trading

Seorang trader yang juga merupakan politikus dari Partai Republik ini, menjalani trading untuk dirinya sendiri dan berfokus pada Treasury Bond Futures, S&P 500 dan forex. Time frame trading yang dipakai olehnya adalah bersifat daily (1-day) dan berjangka 3-days.

Apa pandangan dari seorang Larry Williams tentang bisnis trading anda? “Yang saya sukai dalam bisnis ini adalah senantiasa berfikir ke depan. Kebanyakan orang berfikir tentang keadaan yang terjadi pada saat ini, tetapi para trader harus memikirkan betul apakah akan ada hujan 6 bulan dari sekarang? Apakah akan terjadi peperangan 10 bulan dari sekarang? Apakah akan ada bencana kelaparan 2 tahun dari sekarang? Mungkin ini adalah tempat yang cocok bagi saya. Saya sedang hidup di masa yang akan datang,” terangnya. Tetapi, “trading sangat rentan dengan faktor emosi. Anda harus dapat membiasakan diri untuk tidak emosional ketika memulai trading, atau Anda akan mengalami tekanan mental yang tak kunjung henti,” tambahnya.

 

Nasihatnya untuk para trader pemula

Apa nasehatnya untuk para trader pemula? “Sama seperti lari marathon, mulailah dengan perlahan-lahan. Sediakan waktu dan dana yang cukup untuk tetap belajar dan terus berlatih. Biaya untuk belajar akan amat murah bila dibandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan yang akan Anda peroleh dalam bisnis ini. Ketika trading, jika Anda merasa ada yang tak beres, segeralah melakukan cut-loss, tetapi, biarkan profit Anda tetap ‘berlari’, Anda mesti memiliki target yang harus anda capai.” katanya.

 

Baik, itu tadi adalah artikel singkat kami tentang Trader sukses Larry Williams. Terimakasih telah menyimak, sampai jumpa di postingan berikutnya.

(Dipost oleh Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber Artikel: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=109662&title=kisah_trader_sukses_larry_williams

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Jim Rogers, Trader Sukses Penyabet Rekor Dunia

James Beeland Rogers, Jr., atau yang lebih populer disapa dengan panggilan Jim Rogers, adalah seorang investor dan trader profesional terkemuka, analis, penulis buku, serta komentator di berbagai media investasi terkenal. Bersama dengan George Soros, Rogers mendirikan Quantum Fund dan berhasil meraup keuntungan sbanyak 4200 persen dalam kurun waktu 10 tahun.

Untuk anda yang penasaran dengan sosok yang satu ini, berikut adalah kisah perjalanan karir dan inspirasi trading seorang Jim Rogers yang dapat kami tuliskan. Terutama, dalam hal mencari peluang investasi dan sikap yang paling tepat saat belajar trading serta menghadapi loss yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

 

 

Mengawali Karir Di Wall Street

 

Jim Rogers

Jim Rogers

 

Jim Rogers lahir di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada tahun 1942 dan seperti penuturannya ia mulai belajar berbisnis sejak usia 5 tahun, walaupun hanya berjualan kacang. Seusai menyelesaikan studi di bidang sejarah di Yale University, Rogers bekerja di Wall Street pada broker Dominick & Dominick. “Kala itu saya tidak tahu apa perbedaan antara saham dan bond. Bahkan, saya tidak tahu benar tentang apa sebenarnya bisnis yang berjalan di Wall Street,” kenangnya.

Karena tertarik dengan pengaruh politik terhadap pasar, Rogers memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya untuk mempelajari ilmu Philosophy, Politics and Economics di Universitas Oxford, sebelum akhirnya bekerja di perusahaan investasi Arnhold and S. Bleichroder pada 1970an. Dari sanalah Jim Rogers kemudian bertemu dengan sosok trader legendaris, George Soros.

Pensiun dini di umur 37 tahun membuat nama Jim Rogers tercatat dalam daftar Guinness Book of World Records sebanyak 2 kali. Walau begitu, rekor tersebut bukan dalam ranah trading maupun investasi. Figur ini tak disangka-sangka pernah meraih pengakuan untuk rekor keliling dunia dengan menggunakan sepeda motor (pertama ia lakukan antara tahun 1990-1992 dan ke dua ia lakukan antara tahun 1999 dan 2002). Semua petualangan yang ia tuliskan dalam buku berjudul Investment Biker dan Adventure Capitalist yang masing-masing sudah berstatus best seller.

Lalu, apakah insipirasi trading yang dapat diserap dari pengalaman dan kesuksesan Jim Rogers? Ada banyak tips yang sempat disampaikan oleh chairman dari Rogers Holdings and Beeland Interests, Inc dan pendiri dari Rogers International Commodities Index (RICI) ini. Tetapi, ini adalah 2 inspirasinya yang paling populer.

 

1)  Peluang Investasi Bisa Dicari Dimanapun Juga

Mengenai cara mencari peluang investasi, Jim Rogers yang juga merupakan seorang penulis tetap di berbagai media finansial kenamaan ini ternyata memiliki pandangan yang menarik. “Hey, apakah Anda baca buku saya yang berjudul Investment Biker? (dalam kontennya, terselip pelajaran bahwa) mencari ide untuk berinvestasi tidak harus dengan duduk di depan komputer melulu seharian. Naik sepeda motor dan lihat bagian dunia lain dapat menjadi alternatif solusi yang menarik. Di China misalnya, banyak peluang investasi yang ada di sana… Tapi itu cara saya, Anda mungkin saja punya metode yang berbeda….,” demikian ungkap seorang Jim Rogers.

Sejak tahun 2007, Jim Rogers dan keluarga bermukim di Singapura sembari mengatur semua perusahaan serta portofolio investasi pribadinya. Tentang hijrahnya ke Singapura, Rogers mengatakan bahwa Asia masih sangat potensial, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk bernvestasi di Asia. “Jika Anda cukup cerdas di tahun 1807 Anda akan hijrah ke kota London, jika Anda inginkan bisnis di tahun 1907 Anda akan pindah ke kota New York, dan jika Anda hendak berinvestasi di tahun 2007 Anda akan bermukim di negara Asia,” katanya.

 

2) Dalam Belajar Trading Dan Menghadapi Loss, Diam Adalah Emas

Dalam trading, Rogers lebih mengandalkan faktor fundamental. “Saya sempat bekerja sama dengan nama-nama besar dalam dunia trading. Saya tidak tahu apakah saya sudah belajar dari mereka. Cara belajar yang paling baik dalam dunia investasi atau trading adalah dengan tidak berbuat apa-apa sampai ada sesuatu yang harus dilakukan,” kata Jim Rogers, yang pandangan ekonominya cukup sejalan dengan paham Austrian School of Economics dan sudah mendapat gelar profesor di bidang keuangan dari Columbia University School of Business.

 

 

Nasihat Untuk Para Trader Pemula

 

Apa nasehatnya untuk para investor dan trader pemula? “Oh, kalau saya akan menunggu sampai ada uang di suatu tempat, dan yang harus saya lakukan hanyalah menghampiri dan mengambil uang itu. Sembari menunggu, saya tidak melakukan apa-apa. Mereka yang loss berteriak: Saya sudah loss!, saya harus mendapatkan uang itu kembali!…. Itu salah, itu pikiran yang amat keliru. Yang seharusnya mereka lakukan adalah duduk manis saja hingga mereka menemukan sesuatu,” tutur Jim Rogers.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat tentang inspirasi trading dari Jim Rogers dan nasehatnya. Semoga bisa menginspirasi anda, dan semoga anda bisa melakukan trading dengan lebih baik lagi. Terimakasih sudah menyimak, sampai jumpa lagi di artikel yang selanjutnya!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Tips Menghilangkan Rasa Takut pada Forex

Dalam trading Forex, tidak semua trader mampu mencapai keuntungan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bahkan, banyak di antaranya harus rela berakhir pada posisi rugi hingga mengalami kebangkrutan. Maka tak heran, jika banyak trader yang memutuskan untuk tak melanjutkan tradingnya, karena terlanjur merasa trauma atau pernah melakukan kesalahan yang menurut dirinya, amat fatal.

Padahal, dengan hanya berfikir tentang seperti itu saja, maka segala hal tentang Forex akan menjadi sesuatu hal yang bersifat negatif. Trading Forex memang bukan lah suatu hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Apa yang trader perlukan (terutama para trader yang sempat mengalami kegagalan sebelumnya) adalah menemukan kepercayaan dalam diri mereka kembali dan bangkit dari lingkaran keterpurukan.

 

Menghilangkan Rasa Takut pada Forex

Menghilangkan Rasa Takut pada Forex

 

Umumnya, trader pemula atau yang para trader yang baru berkecimpung dalam Forex trading merasa ketakutan ketika melihat gejolak harga yang melawan transaksi trading-nya. Ketidakmampuan trader pemula ini untuk mengambil keputusan apakah akan meneruskan atau malah menutup posisi tradingnya adalah salah satu penyebab mengapa trader mampu mengalami kegagalan dalam trading yang ia jalani.

Sebagian besar dari mereka biasanya memutuskan untuk membiarkan saja trading yang diambilnya begitu saja, hingga pada akhirnya pasar sendiri yang akan secara otomatis menentukan apakah open position yang dilakukan oleh trader tersebut akan menghasilkan sejumlah profit atau menghasilkan kerugian. Trader yang sudah terlanjur panik, akan memiliki banyak keterbatasan untuk berpikir dengan akal sehat, dan akan senantiasa terjebak dalam ketakutan dirinya sendiri.

 

Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan mencoba menghadirkan perspektif lain tentang trading.

  1. Tanamkanlah ke dalam diri Anda, bahwa trade merupakan sebuah ide yang cemerlang untuk mendapatkan profit dan pendapatan yang berlimpah ruah.
  2. Tanamkan juga pemikiran bahwa ketakutan yang Anda alami selama ini hanyalah masa lalu yang tidak perlu untuk diungkit-ungkit kembali. Terlebih lagi, bila kita berpikir untuk menghilangkan ketakutan dengan cara mengamati sesuatu hal yang tidak pasti (semisal pergerakan harga yang fluktuatif), ini merupakan sebuah pemikiran yang tidak benar. Karena nyatanya tak ada satupun orang ataupun alat yang secara pasti mengetahui tentang berapa harga yang akan terwujud di pasar.
  3. Tanamkan pula ke dalam diri Anda, bahwa risiko dalam trading akan selalu saja ada. Jika trader tetap belum bisa memahami tentang risiko trading di sepanjang trading yang dia lakukan, sudah dapat dipastikan, selamanya trader tersebut tak akan berhasil dalam menjalani trading.

 

 

Melawan Rasa Takut

Cara terbaik untuk melawan rasa takut pada pasar adalah dengan membangun sebuah perencanaan trading sebelum melakukan transaksi. Pahamilah terlebih dahulu tentang risiko yang mungkin akan terjadi, di dalam trading yang nantinya akan Anda pilih. Ketahui pula tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin saja akan terjadi. Manajemen risiko seperti ini tentunya amat diperlukan untuk mengantisipasi trading, agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, namun tetap aman dalam menjalankannya.

 

Perlu diingat pula, bahwa kehilangan lebih dari 10% modal merupakan hal yang sebisa mungkin harus dihindari. Itu artinya kemungkinan risiko Anda untuk merugi akan cukup besar, karena maksimum risiko yang dapat ditolerir adalah hanya sekira 5% dari modal yang tertera oleh akun Anda.

 

Jika memang hasil dari transaksi yang akan didapat jumlahnya besar, Anda juga diperbolehkan untuk memperbesar ukuran trade. Tetapi, simpan baik-baik dibenak Anda bahwa risiko kerugian tidak boleh melebihi level batas maksimum, yaitu 5% dari balance. Karena jika dalam sesi trading Anda terlanjur kehilangan 5%, Anda masih memiliki dana cadangan pada senilai 95% dari modal yang dapat dipakai untuk melakukan trading yang lain. Perencanaan ini wajib dilakukan dan dipatuhi, dan untuk menjaga trading Anda agar tetap konsisten.

 

Kesimpulan

Rasa takut memang musuh nomor satu untuk para trader Forex. Dalam hal ini, bila Anda masih tetap saja merasa takut untuk terlibat dalam sebuah sesi trading Forex, cobalah untuk meluangkan waktu dan lebih memahami strategi-strategi, serta mempelajari batasan risiko yang sekiranya sejalan dengan gaya trading Anda. Bagi trader yang masih terjebak dalam rasa ketakutannya, disarankan untuk tidak melakukan trading dengan uang asli terlebih dahulu. Anda harus ingat bahwa anda dapat menggunakan akun demo yang disediakan untuk melatih skill trading Anda.

 

Akun demo ini juga dapat anda jadikan sebagai alternatif cara untuk menghilangkan rasa takut atau rasa trauma atas serangkaian kegagalan trading sebelumnya. Oleh karena itu, manfaatkanlah akun demo tersebut dengan sebaik mungkin, sampai Anda benar-benar mampu memiliki strategi trading yang tepat dan mantap.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang Tips Menghilangkan Rasa Takut pada Forex. Semoga bermanfaat untuk anda, terimakasih karena sudah menyimak.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Apa Itu Bursa Berjangka?

 

Bursa berjangka adalah istilah yang merujuk kepada sebuah pusat perdagangan kontrak berjangka (futures) dan options atau instrumen keuangan lain diperdagangkan pada kisaran harga tertentu berdasarkan peraturan dan regulasi yang sedang berlaku.

Sedangkan menurut UU RI tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan serta menyediakan sistem ataupun sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan pada kontrak yang berjangka serta opsi atas kontrak yang berjangka.

Sementara itu, untuk pengiriman aset dalam kontrak yang berjangka akan dilaksanakan ke dalam periode waktu mendatang. Waktu pengiriman atau penyerahan aset tersebut telah disepakati dalam kontrak. Kontrak berjangka yang diperdagangkan bersifat mengikat secara hukum karena sudah teregulasi dan berada di bawah pengawasan yang ketat.

 

Apa Itu Bursa Berjangka?

Apa Itu Bursa Berjangka

 

Sejarah Singkat Bursa Berjangka

 

Bursa berjangka sudah ada di masa lampau sebelum ada kemajuan teknologi seperti yang ada pada saat ini. Keresahan dan adanya keprihatinan petani terhadap fluktuasi harga komoditas yang relative tajam sudah memunculkan pusat perdagangan berjangka dan kontrak berjangka komoditas.

Sejarah mencatat bahwa, terbentuknya pasar berjangka secara resmi adalah pada tahun 1840 di pusat utama petani biji gandum, Chicago. Bursa tadi bernama Chicago Board of Trade (CBOT), namun kontrak berjangka yang pertama untuk komoditas jagung baru dibuat pada sekitar tahun 1851. 26 tahun kemudian muncul lah bursa yang bernama Chicago Produce Exchange, tapi diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME) di tahun 1898.

Dengan melakukan merger bersama Chicago Board of Trade (CBOT), Chicago Mercantile Exchange (CME) saat ini dapat menjadi suatu bursa berjangka yang cukup terkenal karena memiliki jumlah kontrak berjangka yang paling besar dibandingkan dengan bursa berjangka yang lain. Beberapa instrumen keuangan semisal mata uang, saham, dan komoditas aktif sering diperdagangkan pada CME ini.

 

 

Manfaat Bursa Berjangka

 

Salah satu manfaat dan kegunaaan utama yang bursa berjangka ialah sebagai sarana untuk dilakukan nya pengelolaan risiko (risk management) melalui aktivitas lindung nilai atau yang biasa disebut dengan hedging. Faktor yang sulit diprediksi semisal perubahan musim ekstrim, bencana alam dan ketidak pastian lain yang membuat produsen mudah mengalami kerugian. Oleh karena itu, hedging agaknya perlu dilakukan karena pada sesi perdagangan bebas, fluktuasi harga seringkali memicu dampak yang negatif terhadap para pelaku pasar.

Aktivitas untuk melindungi nilai dengan memanfaatkan kontrak berjangka yang juga dapat memungkinkan mereka untuk bisa menurunkan risiko negatif akibat dari gejolak harga. Bursa juga dapat memberikan fasilitas bagi produsen guna menjual komoditasnya dengan harga yang telah dipastikan saat ini, yaitu sebelum masa panen, dan akan menyerahkan hasil komoditasnya itu di waktu yang akan datang. Selain itu, kontrak berjangka juga akan menjadikan produsen mampu mendapatkan jaminan harga karena tidak akan terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga yang ada di pasar.

Manfaat kedua adalah sebagai Price Maker, atau sarana untuk pembentukan harga yang adil dan juga wajar. Hal ini bisa terjadi karena transaksi dan perdagangan di bursa berjangka hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa ataupun melalui anggota bursa berjangka. Di samping itu, proses perdagangan serta transaksi pada bursa berjangka adalah berdasarkan pada mekanisme pasar, yakni permintaan dan juga penawaran secara transparan.

Selain kedua manfaat yang kami sebutkan tadi, manfaat lainnya adalah sebagai sarana untuk berinvestasi. Perubahan harga kontrak berjangka biasanya dimanfaatkan pula oleh para investor atau spekulator untuk memperoleh keuntungan. Umumnya investor ataupun spekulator akan menjual kontrak yang berjangka ketika harga diperkirakan akan mengalami penurunan dan membelinya lagi saat harga sedang rendah.

Komoditas yang paling utama yang juga dijadikan sebagai kontrak berjangka adalah jenis komoditas pertanian, minyak, logam mulia, dan industri hulu. Dalam kontrak berjangka, spesifikasi produk telah ditetapkan dengan jelas yakni hal-hal yang berhubungan dengan waktu pengiriman atau penyerahan, kuantitas, dan kualitas. Kondisi ini selanjutnya mampu mendorong terwujudnya kemudahan transaksi dan pasar yang cukup likuid.

 

 

Pelaku Bursa Berjangka

 

Secara garis besar, para pelaku bursa berjangka ada dua yakni pelaku yang disebut hedgers dan spekulator. Hedgers adalah pihak yang melakukan hedging dalam mengelola risiko perubahan harga yang diberlakukan secara tajam. Hedgers meliputi konsumen komoditas, produsen komoditas, manager portofolio dan juga Hedge Fund.

Sedangkan para pelaku bursa berjangka yang kedua adalah spekulator. Walaupun sering dipandang negatif karena melakukan transaksi tanpa minat yang nyata untuk membeli barang, kehadiran para spekulator dapat memberikan manfaat kerena mereka bisa menyediakan likuiditas di pasar.

Spekulator secara aktif meramaikan kegiatan transaksi jual beli yang ada di bursa. Ada empat jenis spekulator di bursa berjangka, yakni Individual Trader, Hedge Fund, Proprietary Trader, dan Market Maker semisal perusahaan broker atau dealer.

 

 

Lembaga Penjamin Transaksi

 

Agar performa serta kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka terpenuhi, terdapat suatu lembaga penjamin yang bernama Lembaga Kliring Berjangka. Lembaga ini mempunyai peran penting dan berfungsi untuk menjamin jalan nya perdagangan. Disamping itu, Lembaga Kliring juga melakukan pengelolaan risiko dengan melakukan beberapa jalan, diantaranya mengadakan pembinaan serta pengawasan kondisi keuangan dari anggota Lembaga Kliring Berjangka.

Dalam usahanya dalam menjamin transaksi anggota berjangka, Lembaga tersebut memasangkan margin. Lembaga kliring akan melakukan kalkulasi yang disebut sebagai mark to market. Kalkulasi tersebut akan menghitung setiap posisi pembukaan dan penutupan di akhir sesi perdagangan. Lembaga kliring akan mendebet rekening yang mengalami kekurangan margin dan mengkredit semua rekening yang memiliki kelebihan margin.

 

 

Kesimpulan

Adanya bursa berjangka mampu memberi efek positif terhadap pasar komoditas. Para pelaku bursa berjangka bisa merasakan kemudahan dalam proses untuk menemukan harga komoditas dan melindungi sejumlah aset dari ancaman fluktuasi harga yang tidak bisa terprediksi. Kemunculan bursa berjangka juga mampu memberikan peluang yang cukup bagus bagi para trader untuk mendapatkan profit lewat bertrading di bursa berjangka.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Seperti Apasih Cara Kerja Trader Forex Profesional

 

Untuk dapat menjadi seorang trader forex yang profesional, tak cukup hanya dengan pengetahuan dan pengalaman trading semata. Tetapi amat diperlukan kesabaran, konsistensi dan juga mental trading yang sudah cukup teruji. Seorang trader forex profesional pasti mengelola dana yang cukup besar sehingga harus senantiasa berhati-hati dalam mengambil langkah serta tepat dalam mengambil setiap point keputusan. Bagaimana sebenarnya cara kerja yang membedakan antara seorang trader profesional dan juga trader pemula atau trader yang masih tergolong amatir?

 

Seperti Apasih Cara Kerja Trader Forex Profesional

Seperti Apasih Cara Kerja Trader Forex Profesional

 

  1. Tentang Peranan Penggunaan WaktuTrader forex profesional tidak memerlukan waktu yang cukup panjang dalam memprediksikan arah dari pergerakan harga. Mereka lebih senang melihat pada chart daily dan weekly, serta melakukan analisa trend arah pergerakan harga dengan interpretasi berita fundamental serta indikator teknikal. Misalnya, membaca berita perkembangan tentang krisis zona Eropa dan kemudian melihat indikator exponential moving average (ema) 200 day, ema 20 day dan juga RSI pada chart EUR/USD daily, guna menentukan trend jangka panjang dan kondisi overbought ataupun oversold.

    Jikapun mereka melihat ada sinyal trading dan sudah sesuai dengan strateginya, mereka akan segera membuka posisi dengan yakin dan tanpa sedikitpun ada keraguan. Mereka tahu bahwa pada chart hourly akan banyak terdapat ‘noise’, oleh karenanya mereka lebih memilih untuk selalu fokus pada trend jangka panjang dengan melihat kepada time frame weekly ataupun daily.

 

  1. Tentang Pelibatan Faktor EmosionalTrader profesional tidak akan pernah sekalipun melibatkan emosinya saat memasuki pasar. Mereka telah mampu mengendalikan diri dengan cukup baik. Sangat disiplin dalam mengikuti rencana trading yang dibuat dengan tidak pernah melakukan intervensi sekalipun pada posisi yang sudah dibuka.

    Level stop loss dan target profit benar-benar diterapkan sesuai dengan strategi dan money management yang sebelumnya sudah dirancang. Sebagian besar tradingnya dilakukan dengan teknik manual dan jarang menggunakan robot ataupun software trading yang sifatnya otomatis.

 

  1. Mereka Selalu Siap Dengan Segala Resiko Yang Mungkin Terjadi, Termasuk Halnya Dengan Kerugian.Ada mitos bahwa trader profesional akan selalu mampu memperoleh profit. Pada kenyataan yang sebenarnya tidaklah demikian. Mereka juga pernah mengalami serangkaian kerugian. Perbedaannya adalah, mereka tidak hanya menjalani trading di pasar forex, tetapi melakukan diversifikasi kepada berbagai jenis pasar, dan dengan strategi trading yang ia miliki, maka kerugian yang ia dera dari salah satu pasar bisa ditutup dengan segera melalui keuntungan dari jenis pasar yang lain. Selain itu, rata-rata persentasi profit seorang trader profesional cukup tinggi sehingga angka dari harapan untuk memperoleh profit (expectancy) juga terhitung tinggi.

 

  1. Dalam Melakukan Langkah Ketika Menjalani Sesi TradingTrader profesional seringkali menahan posisinya untuk periode jangka waktu yang relatif lama dengan memakai teknik memaksimalkan profit semisal averaging ataupun pyramiding. Mereka tidak membuka posisi bila memang tidak muncul sinyal yang cukup valid untuk melakukan entry.

    Karena trading pada time frame tinggi (daily ataupun weekly), maka frekuensi sesi trading-nya akan relatif kecil. Mereka lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas trading. Selain itu, trader profesional akan selalu mengambil waktu untuk bersantai dan menjauh dari pasar terlepas dari apakah saat itu ia sedang berada dalam posisi memperoleh profit ataupun mengalami loss. Jadi, tidak sepanjang waktu dapat memonitor pasar.

 

  1. Teknik Yang Dilakukan Dalam BertradingTrader profesional biasanya cenderung akan melakukan diversifikasi pada beberapa pasangan mata uang. Mereka senantiasa mencermati faktor fundamental dan juga teknikal serta pengaruhnya pada beberapa pasang mata uang hingga dapat menentukan posisi trading dengan lebih tepat.

    Mereka cukup tau tentang arah pergerakan pasangan mata uang dalam jangka panjang maupun jangka pendek sehingga dapat menentukan akan melakukan trading secara daily, melakukan trading secara weekly ataupun melakukan trading secara monthly. Hal yang perlu diketahui adalah bahwa mereka cukup tau tentang apa yang mereka inginkan dan tidak dapat terpengaruhi sama sekali oleh rumor yang sedang beredar di pasar.

 

 

Trading di pasar forex memang amat menguntungkan asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Kita bisa trading dengan lebih baik bilamana sikap mental dan cara berpikir kita sudah seperti mereka para trader profesional. Trader pemula dan amatir memang amat berkesempatan dan bisa saja menghasilkan profit dalam jangka pendek, tetapi mereka akan cenderung mengalami kerugian bila dikalkulasi pada jangka panjang.

Pengetahuan tentang analisa pasar, money management dan pengalaman trading semata masih belum cukup untuk menghasilkan profit yang konsisten dalam waktu jangka panjang. Kita masih mesti belajar untuk bisa berpikir dan bersikap seperti halnya para profesional.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang Seperti Apasih Cara Kerja Trader Forex Profesional?. Terimakasih telah menyimak artikel singkat kami, see you next post!

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Cara Berpikir Yang Benar Dalam Trading

Apakah yang sebenarnya Anda fikirkan tentang bertrading di dunia forex? Sinyal yang valid dan sinyal yang tidak valid, cara analisa yang benar ataupun salah, atau sesuatu yang pasti dan juga tidak pasti? Apapun itu, kami menyarankan anda agar senantiasa berfikir dengan cara yang benar, tenang, dan juga positif.

Bila cara berfikir anda salah dalam trading, anda akan sulit untuk mendapatkan profit. Dan ini bisa menimbulkan efek negatif yang dapat berpotensi menghancurkan account trading yang Anda miliki. Ambil saja contoh ketika Anda melihat sinyal trading yang menurut Anda sangat terlihat valid, menjanjikan, dan tidak mungkin salah. Kemudian Anda melipat gandakan besaran size lot atau volume trading, namun ternyata masih saja salah. Sehingga anda merugi, dan kehilangan banyak lot.

Sangatlah mungkin Anda bersikap emosional dan kembali lagi masuk ke pasar karena ‘dendam’ dengan besaran volume yang lebih besar, dengan harapan paling tidak anda dapat menutup kerugian yang terlanjur mendera anda. Cara trading seperti ini cepat atau lambat akan merusak kinerja account Anda. Akan sulit bagi Anda untuk menghindar dari pengaruh emosi yang negatif seperti itu. Biarpun sulit, ketika anda mampu merubah cara berpikir Anda tentang trading, anda dapat merubah keadaan dengan lebih mudah.

 

 

Merubah cara berpikir tentang trading

 

Cara Berpikir Yang Benar Dalam Trading

Cara Berpikir Yang Benar Dalam Trading

 

Salah satu hal yang berpotensi menimbulkan masalah dalam bertrading di dunia forex adalah, trader terlalu fokus pada setiap sesi dagang yang telah dilakukan. Pada kenyataannya, emosi Anda tidak seharusnya begitu terikat dengan pengharapan yang berlebih pada setiap posisi trading yang telah Anda buka karena penyebaran dari pergerakan harga pasar akan didistribusikan secara acak. Dan ini berarti Anda tidak akan pernah mengetahui dengan pasti apakah sisi trading yang telah Anda lakukan akan menuai profit, sekalipun sinyal tradingnya terlihat amat valid. Kenyataan ini sering kali tidak disadari sehingga trader akan cenderung bersikap emosional dalam menyikapi arah pergerakan harga pasar.

Katakan saja Anda menggunakan sebuah sistem trading dengan kadar persentasi profit (win rate) 60%, Anda tetap tidak akan pernah tahu trade manakah yang akan menghasilkan profit dan mana trade yang akan berakhir dengan loss. Persentasi profit 60% menunjukan arti bahwa setelah beberapa kali trade Anda dapat mengharapkan profit 60% dari keseluruhan sesi trade yang telah Anda lakukan. Ini bukan berarti bahwa peluang untuk profit dari setiap trade yang Anda lakukan adalah 60%. Persentasi dari profit ditentukan untuk jangka panjangnya waktu setelah anda sekian kali melakukan trade, dan bukan untuk setiap sesi trade yang Anda lakukan.

 

Botol Ilustrasi

Botol Ilustrasi

 

Sebagai ilustrasi, ambil saja contoh sebuah botol yang diisikan 100 bola. 60 bola tersebut berwarna biru dan 40 bola sisanya berwarna merah. Anggap saja warna biru tadi menunjukan jumlah trade yang berhasil profit dan merah menunjukkan trade yang menghasilkan loss, jadi ada 60 kali trade yang profit dan 40 kali trade yang loss.

Jika Anda mengocok botol tersebut dan mengeluarkan sebuah bola, secara otomatis Anda tidak akan tahu dengan pasti warna bola yang manakah yang akan keluar. Anda tidak dapat lebih mengharapkan warna biru yang akan keluar dikarenakan kemungkinan warna yang akan keluar adalah amat acak, bisa saja berwarna biru atau bisa saja berwarna merah. Namun, semakin banyak bola yang keluar, maka akan semakin besar pula kemungkinan 60%-nya adalah bola yang berwarna biru. Demikian pula dalam trading, karena kemungkinan hasil dari setiap trade adalah acak maka Anda harus mampu menentukan tingkat resiko pada setiap trade dengan menggunakan fitur stop loss, dan tidak harus terlalu fokus ataupun berharap hanya kepada sebuah trade.

Guna menghindari trauma akibat emosi negatif yang bisa timbul ketika hasil trading tak sesuai dengan apa yang diharapkan, Anda harus berfikir mengenai rasio kemungkinan (probabilitas), bukan kepastian. Sebuah pin bar yang nampak valid dan benar pada trade sebelumnya juga belum tentu akan benar pada trade saat ini, sekalipun formasinya benar-benar sama. Hasil setiap trade adalah acak, oleh karen itu Anda tidak boleh terpengaruh dan bersikap secara emosional jika ternyata anda mengalami loss.

Sinyal valid yang dihasilkan belum tentu adalah sinyal yang pasti benar. Namun sinyal ini hanya berupa kemungkinan yang paling besar. Disamping itu, antara trade dari yang satu dengan trade berikutnya tidaklah saling berhubungan, dan masing-masing memiliki kemungkinan yang bisa saja berbeda.

Mungkin saja Anda mengalami loss sebanyak sekian kali secara beruntun, tetapi ini tidak berarti boleh menjadikan Anda merasa panik ataupun frustasi. Tetap berpeganglah pada sistem trading yang anda percayai dan senantiasalah berdisiplin untuk menjalankan strategi dan rencana yang telah anda buat. Bila sudah, seiring waktu Anda akan melihat hasilnya seiring dengan peningkatan frekuensi trading Anda, seperti ilustrasi bola dalam botol diatas.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber Artikel: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=230444&title=cara_berpikir_yang_benar_dalam_trading

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman