Perjanjian Smithsonian Menjadi Kerugian Amerika?

Perjanjian Smithsonian Menjadi Kerugian Amerika – Pada tahun 1971, Smithsonian mengadakan 0101kesepakatan bersejarah yang berakhir pada nilai tukar tetap dan berakhirnya standar emas serta penetapan kembali sistem nilai perdagangan dengan pita perdagangan sebesar 4,5%. Sayangnya kesepakatan tersebut ternyata menjadi sebuah bencana bagi Amerika Serikat, dan menjadi keuntungan bagi ekonomi negara Eropa dan Jepang. Hal ini terjadi karena pada kesepakatan tersebut A.S. menyepakati adanya devaluasi mata uangnya.

Perjanjian Smithsonian mungkin tidak terlalu menarik perhatian, namun fakta bahwa sebuah ne1 Gainscopgara dapat dengan sengaja menandatangani kesepakatan devaluasi mata uang yang memberikan konsekuensi jangka panjang bagi sebuah negara adalah hal yang tidak terlupakan. Devaluasi merupakan penjamin deflasi dan defisit anggaran serta perdagangan yang sangat besar.

Setelah kesepaktan tersebut, selama beberapa tahun nilai dolar A.S. mengalami penurunan sekitar 8%. Sehingga berdampak pada harga emas yang melambung hingga $ 800 per ounce pada akhir tahun 70-an. Tidak hanya berdampak pada melambungnya harga emas, penurunan nilai dolar juga menyebabkan ledakan komoditas terus berlanjut pada tahun 70-an. Untuk memahami perjanjian Smithsonian dan implikasinya, anda dapat membaca perjalanan singkat Bretton Woods.

Bretton Woods

Pada tahun 1930-an, berdasarkan faire lissez, pasar mata uang mengambang bebas dan mengancam tidak hanya destasbilisasi serta perang ekonomi pada negara-negara kecil. Namun juga berpengaruh pada nilai tukar yang mengancam para pedagang dan investor. Kemudian, seiring dengan datangnya Bretton Woods pada tahun 1944, keadaan tersebut berubah menjadi lebih stabil melalui tatanan moneter baru yang akan mematok nilai tukar yang telah ditetapkan pada nilai nominal dengan pertukaran emas.

Dalam hal ini, investasi pemerintah masih akan diizinkan jika 1% dari neraca pembayaran negara jatuh kedalam disekulinrium. Mata uang konversi selanjutnya akan dipatok menjadi $35. Amerika membeli dan menjual emasnya dengan alasan untuk mempertahankan harganya.

Sejauh ini, dollar A.S. merupakan satu-satunya mata uang yang selalu stabil. Amerika mengelola sistem ini melalui Dana Moneter Internasional (IMF) dan menjadi pemegang modal utama. Hal ini kemudian berdampak pada arus keluar utama dolar dalam pembiayaan ekonomi dunia, dan menyebabkan defisit A.S. melambung tinggi.

Alasan utama mengapa ini terjadi karena Amerika Serikat memiliki mayoritas cadangan emas pada tahun 1940an. Akhirnya berapa banyak dolar yang masih bernilai dengan defisit besar yang didukung oleh emas? Dan seberapa besar dunia akan terus bergantung pada Amerika Serikat ?

Perjanjian Smithsonian

Memperbaiki defisit akan berdampak pada pembatasan dolar, sedangkan meningkatkan defisit akan mengikis dolar. Kedua hal ini jelas akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Eropa dan Jepang. Ketika kepercayaan terhadap dolar menurun menyebabkan spekulasi mata uang pada tahun 1930-an, kecuali A.S. yang mata uangnya didukung oleh emas.

Pada saat ini penyesuaian sangat dibutuhkan sebab Amerika tidak dapat menghentikan defisit, sementara ekonomi Eropa dan Jepang terancam akan surplus besar. Maka dari itu perjanjian Smithsonian diadakan untuk mereda persoalan ini.

Beberapa negara kembali mengatur ulang sistem mata uang, menyetujui dolar mengalami devaluasi, nilai nominal baru serta kelompok perdagangan sebesar 4,5%, dengan 2,25% di sisi atas, dan bawah perdagangan. Satu tahun setelah menandatangani perjanjian tersebut, Nixon memindahkan A.S. dari standar emas karena depresiasi dolar dan neraca pembayaran lebih lanjut.

Sehingga A.S. memulai intervensi melalui pasar swap, lalu melalui Eropa untuk mendukung mata uangnya. Ini adalah intervensi pertama setelah rincian Perjanjian Smithsonian. Hampir dua tahun setelah perjanjian Smithsonian, mata uang bebas melayang karena A.S. menolak menerapkan kesepakatan tersebut, setelah menaikkan harga tetap emas dua kali dalam periode dua tahun.

Faktor Ekonomi yang Bisa Depresiasi Dolar AS

Faktor Ekonomi yang Bisa Depresiasi Dolar AS – Depresiasi mata uang untuk dolar A.S. yang akan kita bahas di sini lebih merujuk kepada penurunan nilai dolar terhadap mata uang lain. Sebagai contoh jika nilai penukaran 1 dolar A.S. ke rupiah adalah Rp. 13.500,-. Dan kemudian saat ini nilai tukar 1 dolar A.S. ke rupiah menjadi Rp. 12.500,- maka bisa dibilang bahwa dolar A.S. kehilangan nilainya terhadap rupiah. Inilah yang disebut dengan depresiasi dolar AS.

Depresiasi Dolar AS

depresiasi dolar as

Faktanya ada banyak sekali faktor ekonomi yang bisa berkontribusi terhadap depresiasi dolar AS. Kita akan membahas mengenai beberapa faktor ekonomi yang bisa mendepresiasi dolar A.S. berikut ini:

  1. Kebijakan Moneter

Di AS, the Fed mengimplementasikan kebijakan politik untuk menguatkan atau melemahkan dolar A.S.. Pada tingkat paling dasar, implementasi dari kebijakan moneter yang mudah akan melemahkan dolar yang berujung dengan depresiasi. Sebagai contoh jika the Fed menurunkan tingkat suku bunga maka ini bisa dikategorikan sebagai kemudahan. Kemudahan ini terjadi saat bank sentral memangkas suku bunga dan mendorong investor untuk meminjam uang.
Mengingat dolar A.S. adalah mata uang kertas di mana tidak diback up oleh komoditas seperti emas dan perak. Maka saat lebih banyak uang diterbitkan maka hukum permintaan dan penawaran berlaku sehingga bisa membuat nilai uang yang ada berkurang.

  1. Inflasi

Ada hubungan tak terlihat antara suku bunga A.S. dengan partner dagang dan juga penurunan serta peningkatan nilai mata uang. Inflasi yang lebih tinggi akan mendepresiasi mata uang karena terjadi peningkatan biaya barang dan jasa. Meningkatnya harga barang akan membuat permintaan berkurang. Dengan begini maka barang impor akan menjadi lebih menarik untuk konsumen yang negaranya sedang mengalami inflasi tinggi.

  1. Permintaan Mata Uang

Perlu Anda ingat bahwa ketika mata uang suatu negara terus mengalami permintaan maka mata uang itu akan tetap kuat. Salah satu cara yang bisa membuat suatu mata uang tetap memiliki permintaan tinggi adalah dengan mengekspor produk ke negara lain dan meminta pembayaran dalam bentuk mata uang si pengekspor. Kondisi ini tentu sedikit berbeda dengan Amerika Serikat. Mengingat, jumlah ekspor A.S. tidak jauh lebih banyak dari impornya sendiri.

Meski begitu, lalu kenapa dolar A.S. tetap mengalami permintaan yang tinggi? Jawabannya mudah saja. Dolar A>S. adalah mata uang cadangan yang digunakan oleh banyak negara di dunia untuk membeli komoditas seperti emas dan minyak. Jadi saat dolar A.S. masih berposisi sebagai mata uang cadangan, maka posisi mata uang ini akan tetap kuat.

Depresiasi dolar AS bisa saja terjadi jika suatu saat para penjual komoditas lebih memilih menggunakan mata uang cadangan lain seperti euro atau yuan misalnya.

  1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

Ekonomi yang kuat identik dengan mata uang yang kuat juga. Sebaliknya ekonomi yang lemah akan identik dengan mata uang yang lemah. Pertumbuhan ekonomi yang menurun dan berkurangnya keuntungan perusahaan bisa membuat para investor menarik dananya dan mengalihkan ke negara lain. Berkurangnya ketertarikan investor pada sebuah negara akan berakibat pada pelemahan mata uang itu sendiri.

  1. Jatuhnya Harga Ekspor

Saat harga dari sebuah produk utama ekspor jatuh maka depresiasi mata uang bisa terjadi. Sebagai contoh dolar Australia akan melemah ketika harga emas jatuh. Hal ini sangat lumrah terjadi karena Australia adalah negara penghasil emas terbesar di dunia. Lalu bagaimana dengan dolar A.S.? Seperti kita tahu bahwa dolar A.S. digunakan sebagai mata uang untuk pembayaran komoditas seperti emas dan minyak. Jadi jika harga ekspor kedua komoditas ini jatuh maka bisa dipastikan depresiasi dolar AS akan terjadi.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk trading forex Anda..

Dolar Australia dan Dolar Kanada Menjadi Mata Uang Cadangan Dunia

.Dalam pasar keuangan akan selalu ada perbedaan antara de facto dan de jure, khususnya jika kita membicarakan mengenai mata uang cadangan dunia. Pada pertengahan November tahun lalu IMF (Badan Keuangan Dunia) telah menaikkan posisi dolar Australia dan dolar Kanada sebagai mata uang cadangan dunia secara resmi. Dari luar pengumuman ini merupakan sebuah perkembangan yang signifikan tapi jika ditelisik lebih dalam lagi sepertinya ini akan lebih membawa refleksi realita daripada membawa perubahan yang nyata.

Nah apakah Anda penasaran kenapa mata uang Australia dan Kanada bisa menjadi mata uang cadangan? Yuk simak ulasannya berikut ini..

Apa Itu Mata Uang Cadangan?

Mata uang cadangan biasanya dipegang oleh mayoritas pemerintahan yang bisa memfasilitasi perdangan dan mampu mengatur hutang dengan lebih baik. Total sekitar $ 10.5 triliun dari berbagai mata uang yang disimpan oleh bank sentral dunia sekitar 62% dalam bentuk dolar A.S.. Kemudian euro ada di posisi kedua dengan persentase sekitar 25%. Lalu di posisi ke-3 dan ke-4 ada poundsterling Inggris dan yen Jepang di mana masing-masing hanya berada di bawah 4%. Selanjutnya ada franch Swiss dengan persentase di bawah yen Jepang dan poundsterling Inggris. Sisanya yaitu 5% diklasifikasikan sebagai mata uang lain.

Dari kalkukasi di atas jika memang dolar Australia dan dolar Kanada naik kelas menjadi mata uang cadangan tentu kita harus percaya bahwa kedua mata uang ini memiliki komponen terbesar dari kelas “mata uang lain” yang hanya 5% tadi. Dari sini jelas terlihat bahwa dolar Australia dan dolar Kanada lebih baik dibandingkan dengan yuan China, won Korea Selatan, dolar Singapura dan krona Swedia. Benarkah seperti ini?

Mengapa Australia dan Kanada Bisa Menjadi Mata Uang Cadangan ?

Secara sekilas dari kondisi mata uang yang berpredikat sebagai mata uang cadangan, dapat dilihat bahwa predikat ini tidak membuktikan bahwa negara dengan mata uang cadangan memiliki kondisi ekonomi yang sehat. Seperti yang kita tahu salah satunya adalah zona Eropa sempat mengalami kekacauan atas krisis hutangnya.

Hal ini akan sedikit berbeda jika kita melihat pada Australia dan Kanada. Kedua negara ini dikenal dengan reputasi kebijakan fiskal dan moneter yang konservatif. Bahkan kondisi resesi kedua negara ini dipertimbangkan lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi di Amerika Serikat.

Beberapa tahun belakangan ini mata uang Australia dan Kanada sama-sama tumbuh menjadi bagian mata uang cadangan dunia. Hal ini tentu terjadi karena ekonomi keduanya yang kuat. Selain itu sumber kekayaan alam kedua negara ini sangat berkaitan. Kemudian faktor tentang suara dari beberapa negara termasuk China yang tidak memprioritaskan dalam penggunaan dolar A.S. sebagai mata uang cadangan juga ikut membuat mata uang Kanada dan Australia semakin penting.

Keputusan untuk menaikkan kelas dolar Australia dan dolar Kanada sebagai mata uang cadangan resmi ini akan memunculkan berbagai pertanyaan. Pertanyaan terbesar yang harus dijawab adalah tentang apa yang akan terjadi nanti? Seperti yang kita ketahui bahwa Australia tidak memiliki banyak sektor ekspor yang harus dikhawatirkan. Tapi tidak dengan Kanada, negara ini memiliki banyak sektor ekspor yang harus diperhatikan. Sangat menarik tentunya untuk melihat seberapa tinggi nilai dolar Kanada yang akan berdampak pada hal ini.

Ulasan kali ini meski tidak terlalu berpengaruh terhadap trading Anda. Tapi setidaknya informasi ini bisa menjadi pengetahuan dalam mengarungi pasar forex. Semoga sukses..

Negara-Negara Ini Menerima Dolar AS Sebagai Alat Pembayaran Sah Lho!!

Tidak ada yang bisa menyangkal bagaimana kekuatan dolar A.S. di mata global. Semua orang akan setuju bahwa hingga saat ini belum ada mata uang lain yang mampu menandingi , bahkan termasuk yuan China, yen Jepang dan euro. Namun tahukah Anda bahwa saat ini cukup banyak negara lain yang menggunakan mata uang dolar A.S. sebagai alat pembayaran sah di negaranya. Hal ini lebih dikenal dengan nama dolarisasi dan biasanya dolarisasi terjadi di negara-negara berkembang yang memiliki kondisi ekonomi tidak stabil serta tingkat inflasinya tinggi.

Dengan menerima dolar A.S. sebagai alat pembayaran sah maka mereka melindungi mata uang lokal dari bahaya inflasi yang bisa sangat merugikan. Karena hal inilah maka negara-negara non A.S. yang menggunakan USD memiliki peran penting dalam subtitusi mata uang dolar A.S.

Nah negara-negara apa saja sih yang menggunakan mata uang dolar A.S. sebagai alat pembayaran yang sah? Yuk cek ulasannya berikut ini:

  1. Ekuador

Pada tahun 2015 silam akhirnya lebih dari 85% penduduk Ekuador menyutujui dolarisasi karena memang sudah sejak tahun 1999 perekonomian Ekuador jatuh. Perekonomian Ekuador ini merosot tajam karena pengaruh dari harga minyak yang menurun. Bayangkan saja di tahun 1999 itu sucre Ekuador (mata uang lokal) terjun hingga 82% hingga akhirnya di tahun 2000 presiden bank sentral Ekuador mengundurkan diri. Di tahun 2000 itulah presiden Ekuador memutuskan untuk mengganti sucre Ekuador menjadi dolar A.S.. Sayangnya keputusan yang diambil membuat perekonomian Ekuador tertekan.

  1. Panama

Sebelum memberlakukan dolarisasi resmi, Panama memiliki mata uang resmi yaitu Balboa Panama. Namun sejak merdeka dari Kolombia di tahun 1903 mata uang dolar A.S. telah menjadi mata uang alami di Panama. Ini semua juga berhubungan dengan dibangunnya Terusan Panama oleh Amerika Serikat.

  1. Vietnam

Bisa dibilang bahwa Vietnam menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang melakukan semi-dolarisasi. Faktanya Vietnam memiliki mata uang resmi yaitu Dong, namun tetap saja peredaran dan penggunaan dolar A.S. di negara beribukota di Ho Chi Minh ini tidak terkendali. Bahkan bank sentral Vietnam saja mengaku kewalahan untuk menghentikan peredaran “greenback” ini. Bahkan cara ekstrem berupa denda untuk pedagang yang memberlakukan dolar A.S. sebagai alat pembayaran saja tidak mempan untuk menghentikan peredaran dolar A.S. di Vietnam lho.

  1. Belize

Belize juga termasuk dalam negara yang melakukan semi-dolarisasi di mana mata uang dolar A.S. juga diterima sama seperti mata uang lokal yaitu dolar Belize. Nilai pertukaran kedua mata uang ini ada pada tingkat 2-1 sehingga wisatawan yang datang dengan membawa dolar A.S. tidak perlu repot untuk mengkonversi mata uang. Jika Anda ingin membawa masuk dolar A.S. ke Belize maka Anda perlu tahu batas maksimalnya adalah $ 5.000 saja.

  1. Zimbabwe

Tentu Anda pernah mendengar tentang inflasi super parah yang dialami Zimbabwe dulu kan? Hal inilah yang melatarbelakangi keputusan pemerintah Zimbabwe untuk memberlakukan dolar A.S. sebagai mata uang resmi mereka. Bahkan selain itu, Zimbabwe juga menggunakan rand Afrika, yuan China dan euro dalam sistem multi-mata uangnya lho. FYi saja, Zimbabwe mulai memberlakukan sistem ini karena hiperinflasi yang terjadi sejak tahun 2009. Sejak saat itu ekonomi mereka mulai goyah dan harga barang-barang bisa berubah dalam hitungan menit saja. Nah semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Anda semua ya..

Apa yang Bisa Membuat Dolar Amerika Serikat Kolaps?

Sejak peluncuran Quantitative Easing (QE), investor mulai khawatir “apakah dolar AS akan runtuh?”. Ini adalah pertanyaan menarik yang mungkin secara dangkal masuk akal, namun krisis mata uang di Amerika Serikat tidak mungkin terjadi. Tinjau kembali kekuatan dan kelemahan dolar untuk melihat alasannya.

Mengapa Mata Uang Kolaps?

Sejarah penuh dengan runtuhnya mata uang mendadak. Argentina, Hongaria, Ukraina, Islandia, Venezuela, Zimbabwe dan Jerman masing-masing mengalami krisis mata uang yang mengerikan sejak tahun 1900. Bergantung pada definisi anda tentang keruntuhan, bencana mata uang Rusia selama 2016 dapat dianggap sebagai contoh lain.

Akar dari setiap keruntuhan adalah kurangnya kepercayaan akan stabilitas atau kegunaan uang untuk dijadikan sebagai tempat penyimpanan nilai atau media pertukaran yang efektif. Begitu pengguna berhenti percaya bahwa mata uang berguna, maka mata uang itu dalam masalah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh penilaian atau penguasaan yang tidak tepat dan inflasi.

Kekuatan Dollar A.S.

Sejak Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944, pemerintah besar dan bank sentral lainnya mengandalkan dolar A.S. untuk mendukung nilai mata uang mereka sendiri. Melalui status mata uang cadangan dunia, dolar menerima legitimasi ekstra di mata pengguna domestik, trader valas dan peserta dalam transaksi internasional secara kesleuruhan.

Dolar A.S. bukan satu-satunya mata uang cadangan di dunia. Pada bulan September 2016, Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui empat mata uang cadangan lainnya yaitu euro, poundsterling Inggris, yen Jepang dan yuan China. Penting bagi dolar untuk memiliki pesaing sebagai mata uang cadangan karena ini akan menciptakan jalan alternatif bagi seluruh dunia jika suatu saat pembuat kebijakan Amerika membawa dolar menyusuri jalan yang rusak.

Pada akhirnya, ekonomi Amerika masih merupakan ekonomi terbesar dan paling penting di dunia. Meskipun pertumbuhan mereka melambat secara signifikan sejak tahun 2001, namun ekonomi Amerika masih secara teratur mengungguli rekan-rekannya di Eropa dan Jepang. Dolar didukung oleh produktivitas pekerja Amerika, atau setidaknya selama pekerja Amerika terus menggunakan dolar secara eksklusif.

Kelemahan Dolar A.S.

Kelemahan mendasar dari dolar AS adalah bahwa ia hanya berharga melalui uang kertas pemerintah. Kelemahan ini dimiliki oleh setiap mata uang nasional utama lainnya di dunia, dan dianggap normal di era modern. Namun sama seperti tahun 1970an, ini dianggap sebagai proposisi yang agak radikal. Tanpa disiplin yang diberlakukan oleh standar mata uang berbasis komoditas (seperti emas), kekhawatirannya adalah bahwa pemerintah mungkin mencetak terlalu banyak uang untuk tujuan politik atau untuk melakukan perang.

Sebenarnya, salah satu alasan IMF dibentuk adalah memantau Federal Reserve dan komitmennya terhadap Bretton Woods. Hari ini, IMF menggunakan cadangan lainnya sebagai bentuk disiplin dalam aktivitas Fed. Jika pemerintah atau investor asing memutuskan untuk beralih dari dolar A.S. secara massal, maka hal ini secara signifikan bisa merugikan orang dengan aset dalam mata uang dolar A.S..

Apakah Dolar A.S. Akan Runtuh?

Ada beberapa skenario yang mungkin bisa menyebabkan krisis mendadak bagi dolar A.S.. Skenario yang paling realistis adalah ancaman inflasi tinggi dan tingginya hutang, di mana peningkatan harga konsumsi memaksa the Fed menaikkan suku bunga secara tajam. Sebagian besar utang nasional terdiri dari instrumen jangka pendek, jadi lonjakan suku bunga akan berlaku seperti hipotek yang dapat disesuaikan setelah periode berakhir. Jika pemerintah A.S. berjuang untuk membayar pembayaran bunga, kreditor luar negeri bisa beralih dari dolar dan ini akan memicu keruntuhan.

Jika A.S. memasuki resesi atau depresi yang buruk tanpa menyeret seluruh dunia, maka pengguna mungkin akan meninggalkan dolar. Pilihan lain akan melibatkan beberapa kekuatan besar, seperti China atau Jerman pasca-Uni Eropa, untuk mengembalikan standar berbasis komoditas dan memonopoli ruang cadangan mata uang. Namun perlu Anda ingat bahkan dalam skenario ini, masih belum jelas bahwa dolar akan runtuh.

Runtuhnya dolar sepertinya tetap sangat tidak mungkin terjadi. Dari prasyarat yang diperlukan untuk memaksa keruntuhan, hanya prospek kenaikan inflasi yang masuk akal. Eksportir asing seperti China dan Jepang tidak menginginkan jatuhnya dolar karena Amerika Serikat merupakan konsumen yang terlalu penting. Bahkan jika Amerika Serikat harus menegosiasikan ulang atau membatalkan beberapa kewajiban hutang, hanya ada sedikit bukti bahwa dunia akan membiarkan dolar runtuh.

Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang Dolar A.S.?

Trading forex adalah pilihan populer bagi para speculator. Berbagai hal menarik dari trading forex yang seringkali ditunjukkan oleh para broker untuk membuat orang-orang masuk ke dalam trading forex adalah trading bebas komisi, akses pasar 24 jam dan potensi keuntungan yang sangat besar. Ketertarikan yang besar dari berbagai kalangan masyarakat untuk mengasah teknik tradingnya tentu menguntungkan bagi broker.

Namun sebelum masuk ke dalam pasar forex, Anda harus tahu bahwa potensi keuntungan yang luar biasa ikut membawa potensi resiko yang sama besarnya. Ingat bahwa setiap trader forex pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan keuntungan. Jadi dalam trading forex, Anda sendirian akan menghadapi ribuan trader (pemula dan profesional).

Pasar forex adalah pasar yang berlangsung selama 24 jam sehari dan tidak ada pertukaran mata uang yang dipusatkan jadi trading akan terjadi antara individu, bank, broker dan partisipan trading forex lainnya. Total sekitar 10 perusahaan mendominasi 75% volume trading dalam forex.

Pengenalan Terhadap Dolar Amerika

Dolar Amerika sejauh ini merupakan mata uang yang paling signifikan dalam pasar global. Bahkan dolar A.S. juga mendominasi sebagai mata uang cadangan dunia. Ia mewakili hampir separuh dari volume trading mata uang utama dan menjadi mata uang utama dari mayoritas transaksi yang terjadi. Hal ini tentu sukses menasbihkan ekonomi A.S. sebagai ekonomi terbesar di dunia. Sama dengan bank sentral negara lain, bank sentral Amerika Serikat juga memiliki fungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengontrol inflasi.

Sementara Amerika Serikat menjadi ekonomi terbesar di dunia, namun ia menempati posisi ketiga di belakang China dan Jerman dalam hal ekspor. Ini semua tidak lain karena cukup banyak perusahaan manufaktur di Amerika lebih banyak mendirikan pabrik di luar A.S. untuk mengambil keuntungan berupa upah dan biaya yang lebih rendah. Meski begitu, Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin di bidang teknologi, layanan keuangan dan media.

Kemudian Anda juga harus tahu bahwa ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi mata uang dolar A.S.. itu sendiri. 3 faktor utama yang harus Anda tahu yaitu faktor permintaan dan penawaran, faktor teknis dan juga faktor sentiment serta psikologi pasar yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya.

Faktor Unik Dolar A.S.

Posisi unik dolar A.S. sebagai mata uang cadangan dunia tidak bisa diabaikan begitu saja. Status yang disandang oleh dolar ini membuatnya mampu mengefektifkan inflasi ekspor dan juga menikmati tarif bunga yang lebih rendah untuk hutang yang dimilikinya. Dolar A.S. juga memegang posisi signifikan dalam banyak instrument keuangan. Sementara perdagangan antara negara dapat didenominasi dalam mata uang apapun yang paling sesuai, banyak pasar global yang menggunakan dolar termasuk minyak, emas dan komoditi lainnya. Ukuran dari pasar keuangan A.S. juga memainkan peran di sini, sementara saham , komoditi dan pasar lain di luar Amerika berkembang, ukuran, likuiditas, kemudahan dan transparansi dari pasar Amerika membuat mereka menarik di mata trader global.

Kesimpulan

Tarif mata uang sangatlah sulit untuk diprediksi. Sementara ekonomi berbasis model jarang berguna untuk trader jangka pendek, kondisi ekonomi akan menyapu tren jangka panjang. Dengan melemahnya euro karena krisis hutang di tahun 2008-2011, dolar A.S. sekali lagi menasbihkan diri sebagai mata uang cadangan yang aman. Dengan begini secara ekstrim tidak seperti mayoritas ekonomi lain akan mengadopsi sistem mata uang berbasis emas seperti Amerika atau China ingin yuan menjadi mata uang utama yang ditradingkan dalam pasar forex, namun dolar sepertinya akan tetap berada di spot terbaiknya di pasar forex dan pasar global.

Dengan begini bukan berarti dolar akan selamanya berada di posisi puncak, mengingat nilai dolar akan tetap dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara dan kemampuan pemerintah untuk mengelola defisit perdagangan serta pertumbuhan hutang nasional. Investor, speculator dan trader harus menyadari bahwa signifikannya dolar terpisah dari nilai intrinsiknya sendiri.

Mengambil Keuntungan Dari Melemahnya Dolar A.S.

Antara tahun 2003 dan 2008, nilai dolar A.S. jatuh jika dibandingkan terhadap mayoritas mata uang utama. Penurunan akselerasi selama tahun 2007 dan 2008 , berdampak pada investasi domestik dan internasional. Dampak dari jatuh atau naiknya dolar A.S. dalam investasi sangatlah banyak. Yang paling terlihat adalah investor harus memahami bahwa efek ini berdampak pada laporan keuangan.

Efek-efek ini tentu membuat investor harus berhati-hati dalam menentukan langkah bisnisnya dan bagaimana mereka harus mengalokasikan dana investasinya. Sesuai dengan judul artikel ini, mari kita lihat bagaimana cara untuk berinvestasi saat dolar A.S. melemah.

Negara Asal

Di A.S., Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau FASB adalah badan pengatur yang mengamanatkan bagaimana perusahaan memperhitungkan operasi bisnis atas laporan keuangan. FASB telah menetapkan bahwa mata uang utama di mana setiap entitas melakukan bisnisnya disebut sebagai “mata uang fungsional”. Namun mata uang fungsional ini mungkin berbeda dari mata uang pelaporan. Perbedaan ini bisa mengakibatkan kerugian ataupun keuntungan.

Jika dolar A.S. jatuh, maka apa yang akan terjadi di Amerika? Jika Anda berinvestasi di perusahaan yang melakukan sebagian besar bisnisnya di Amerika dan berdomisili di Amerika maka mata uang fungsional dan pelaporan akan menjadi dolar A.S.. sedangkan jika perusahaan memiliki anak perusahaan di Eropa, maka mata uang fungsionalnya akan menjadi euro.

Jadi jika perusahaan mengkonversikan hasil anak perusahaan ke mata uang pelaporan (dolar A.S.) maka nilai tukar dolar/euro harus digunakan. Saat dolar jatuh maka konersi dari euro ke dolar ini akan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi untuk perusahaan.

Mengapa Geografi Penting?

Memahami perlakuan akuntansi bagi anak perusahaan asing adalah langkah awal untuk menentukan bagaimana memanfaatkan pergerakan mata uang. Langkah selanjutnya adalah menangkap arbitrase antara tempat barang dijual dan barang dibuat. Karena Amerika telah bergerak menuju ekonomi jasa dan menjauhi ekonomi manufaktur maka negara-negara penyedia layanan murah telah berhasil menangkap dolar manufaktur tersebut.

Perusahaan Amerika mengambil ini dan mulai melakukan outsourching sebagian besar manufaktur mereka dan bahkan beberapa pekerjaan layanan ke negara penyedia dengan biaya rendah untuk mengeksploitasi biaya murah dan meningkatkan margin. Selama dolar menguat, barang yang dihasilkan dengan mekanisme ini akan murah dan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi ke luar negeri untuk menghasilkan margin yang cukup.

Lalu bagaimana saat dolar jatuh? Menghemat dolar A.S. dan menerima pemasukan dalam mata uang yang kuat atau dengan kata lain mengekspor adalah jalan yang lebih baik untuk perusahaan A.S..

Mengambil Keuntungan dari Jatuhnya Dolar

Mengambil keuntungan pergerakan mata uang dalam jangka pendek dapat dilakukan semudah melakukan investasi dalam mata uang yang Anda yakini akan menunjukkan kekuatan besar terhadap dolar A.S.. Selama jangka waktu investasi Anda, Anda bisa berinvestasi langsung dalam mata uang, atau ETFs.

Sebagai investor non-AS membeli asset di AS khususnya asset berwujud seperti real estate akan sangat murah saat dolar jatuh. Pada akhirnya investor dapat memperoleh keuntungan dari turunnya dolar AS melalui pembelian komoditas atau perusahaan yang mendukung eksplorasi komoditas, produksi dan transportasi.

Untuk memprediksi lamanya depresiasi dolar akan sangat sulit karena banyak faktor yang berkolaborasi untuk mempengaruhi nilai mata uang. Namun, pengetahuan tentang perubahan nilai mata uang terhadap investasi akan memberi Anda kesempatan untuk mendapat keuntungan  baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Trading Emas Dan Perak

Beberapa tahun terakhir tidak dipungkiri jika perdagangan emas dan perak semakin populer. Banyak pialang Forex yang akhirnya ikut menawarkan emas dan perak serta beberapa logam mulia lainnya seperti platinum dan palladium. Hanya saja posisi emas dan perak ternyata paling banyak diminati dibanding logam mulia lainnya.

Logam mulia seperti emas dan perak secara tradisional merupakan mata uang yang bisa digunakan untuk perdagangan. Sayangnya, banyak orang lupa dengan fungsi emas dan lebih menganggap emas sebagai sebuah aset untuk disimpan. Alasan lain menyebutkan, sebagian besar orang percaya jika suatu saat ketika terjadi keruntuhan nilai mata uang global, maka logam mulia akan sangat berharga karena nilainya tidak akan ikut turun.

Perubahan Harga Emas dan Perak

Untuk bisa memperdagangkan emas dan perak dengan benar, sangat penting memperhatikan perubahan harga yang terjadi. Dalam dolar A.S harga emas dan perak berada pada angka standart, namun beberapa broker akan menghitung ulang sesuai dengan mata uang euro dan lainnya. Jika anda melakukan perdagangan logam menggunakan mata uang selain dolar A.S, ingatlah bahwa sebagian besar dunia sedang menyaksikan anda melawan dolar A.S, jadi perhatikan betul apa yang sedang terjadi.

Salah satu alasan utama mengapa trading emas dan perak lebih menarik dari pada trading Forex adalah bahwa logam mulia biasanya dapat bergerak lebih cepat dari mata uang forex. Mata uang Forex akan berfluktuasi dalam nilai rendah dan memiliki kecenderungan lebih besar untuk kembali pada nilai rata-rata. Jika pergerakan logam mulia jauh lebih cepat dan panjang bisa jadi akan mengalahkan Forex.

Metode Trading Emas dan Perak

Jika anda beranggapan trading emas dan perak merupakan cara ampuh untuk melakukan perdagangan, mungkin anda berada pada jalur yang benar. Hanya saja anda banyak hal yang perlu anda pelajari dari trading emas maupun perak. Meskipun begitu, faktanya logam mulia sebenarnya bersifat apung terhadap mata uang nasional.

Emas Atau Perak

Inventasi mana yang lebih baik menurut anda, emas ataukah perak ? Membedakan trading emas  maupun perak adalah hal sulit. Hal ini terjadi karena tidak ada pernyataan yang menyebutkan jika emas lebih disukai oleh pedagang dari pada perak. Terlebih lagi, beberapa tahun terakhir terlihat pergerakan perak ternyata jauh lebih besar dari pada harga emas. Alasan lain menyebutkan, secara psikologi manusia menganggap emas memiliki nilai penyimpanan yang besar.

Tidak hanya itu, pialang ritel emas juga berpengaruh terhadap pilihan trading emas ataukah perak. Biasanya seorang broker akan menawarkan emas dengan biaya sekitar 50 sen untuk emas, atau sekitar 0,04% dari harga. Sedangkan untuk perak akan ditawarkan dengan biaya 2 sen atau sekitar 0,10% dari harga. Untuk menghindari hal ini anda bisa memilih untuk mencari broker yang membutuhkan deposit minimum yang tinggi dengan spread atau harga serendah mungkin.

Emas dan perak memiliki korelasi yang cukup tinggi dan berfluktuasi dalam nilai yang sama. Meskipun begitu, hal ini bukan berarti anda tidak boleh memilih keduanya atau memilih salah satu. Hanya saja anda bisa memilih emas atau perak pada waktu dan arah yang berbeda.

Strategi Trading Emas dan Perak

Akhirnya, bagaimana anda bisa membangun sebuah strategi trading logam mulia ? Strategi trading trend biasanya telah memberikan hasil yang baik. Keduanya bergerak cukup cepat dan eksplosif. Jadi beli harga baru dalam trend yang berada diatas level 6. Beberapa bulan lalu metode ini telah sukses, terutama bila menggunakan volatilitas dari strategi berbasis lilin. Menggunakan cara ini anda hanya tinggal duduk dan dengan sendirinya perdagangan akan berjalan.

Kenapa Euro Gagal Menjadi Mata Uang Cadangan Dunia? (Bagian 2)

Berikut ini adalah alasan-alasan lain setelah masalah likuiditas dan stabilitas Uni Eropa yang menjadi penyebab kegagalan euro dalam menggeser dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Yuk simak ulasan lanjutannya di sini..

Krisis Ekonomi Tahun 2008

Sejak diperkenalkan pada tahun 1999 sampai krisis keuangan 2008, euro mengikuti lintasan menanjak yang stabil terhadap dolar AS dengan nilai tukar EUR/USD naik sampai di bawah $ 1.60. Namun krisis keuangan yang terjadi di tahun 2008 merusak kenaikan euro terhadap dolar AS dalam sekejap mata. Euro telah mengalami penurunan yang stabil terhadap dolar AS sejak saat itu. Euro kehilangan sepertiga dari nilai tukar di mana pada tahun 2015 telah jatuh signifikan hingga di atas $ 1.10.

Mayoritas analis pasar mata uang memproyeksikan penurunan euro lebih lanjut ke nilai nominal dengan dolar AS. Beberapa analis juga memprediksi euro dan Uni Eropa pada akhirnya akan jatuh, runtuh dan dibubarkan.

Tingkat keparahan krisis keuangan global yang berlaku menguatkan dolar AS, karena pentingnya mempertahankan nilai dolar dipandang penting untuk menghindari krisis keuangan global yang lebih parah. Singkat cerita, ketidakstabilan dan ketidakpastian ekonomi secara besar-besaran dipandang sebagai lingkungan yang tidak tepat untuk membuat perubahan mendasar dalam cadanagn devisa yang ada di dunia.

Untuk membendung jatuh bebasnya keuangan global, Amerika Serikat harus mampu menjual triliunan dolar AS senilai dengan hutang AS. Hal ini tidak akan mungkin terjadi jika dolar AS kehilangan posisinya sebagai mata uang cadangan dunia.

Krisis Utang Eropa

Keterpurukan euro diperparah dengan krisis utang Eropa yang dianggap sebagai krisis utang tahun 2011-2012 oleh beberapa analis dan beberapa karakteristiknya masih berlanjut. Krisis ini semakin membuka kelemahan Uni Eropa sebagai sebuah ekonomi dan juga meningkatkan permusuhan antara anggota Uni Eropa yang lebih makmur seperti Jerman dan negara-negara seperti Yunani dan Spanyol yang ekonominya memburuk serta terus menerus menyeret ekonomi Eropa secara keseluruhan.

Kebangkitan China dan Yuan

Abad ke-21 yang merdu meningkatkan ekonomi China yang telah melampaui Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar di dunia berhasil memberikan efek negatof pada euro untuk mencapai kondisi yang lebih substansial sebagai mata uang cadangan dunia. Ketajaman peningkatan China dalam ekonomi dunia disertai oleh dorongan untuk mata uangnya dalam menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Yuan semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional dan mencari investasi internasional. China menekan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memberikan status Hak Penarikan Spesial (SDR) sesuai dengan mata uang cadangan yang diakui.

China telah membentuk lebih dari selusin bank kliring Yuan di seluruh dunia. Hubungan antara pasar saham Hong Kong dan Shanghai telah dipupuk untuk merangsang perkembangan pasar modal lebih lanjut di China. China telah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang dengan sejumlah bank sentral mitra dagang utamanya termasuk Bank of England dan Bank of Canada sehingga mengurangi euro dan dolar AS sebagai mata uang cadangan.

Yuan adalah mata uang kedua yang paling banyak digunakan dalam pembiayaan perdagangan, setelah dolar AS. Dan China bersama Jepang adalah salah satu pemegang cadangan devisa terbesar di dunia. Oleh karena itu mata uangnya memiliki dampak besar pada mata uang yang dianggap sah sebagai mata uang cadangan dunia. Untuk saat ini dan mungkin di masa depan, preferensi China adalah untuk mata uangnya sendiri atas euro dan dolar AS.

Kenapa Euro Gagal Menjadi Mata Uang Cadangan Dunia? (Bagian 1)

Saat Euro memulai debutnya di panggung keuangan dunia, banyak analis ekonomi yang memujinya dan dengan optimis menebak bahwa Euro akan menjadi mata uang cadangan dunia berikutnya. Prediksi ini sejatinya cukup masuk akal karena berdasarkan gagasan bahwa kekuatan finansial gabungan hampir seluruh Eropa Barat mungkin merupakan kekuatan ekonomi yang cukup kuat untuk menjatuhkan dolar AS dari posisinya saat ini sebagai mata uang cadangan dunia.

Pada dasarny Euro cukup cepat menjadi mata uang kedua yang paling penting di dunia, namun pada tahun 2015 lalu terbukti Euro telah gagal untuk menggantikan dolar AS di posisi puncak. Apa yang terjadi? Dan kenapa Euro bisa gagal dalam menggulingkan dolar AS? Faktanya ada beberapa alasan yang mendasari kegagalan Euro untuk menjadi mata uang cadangan dunia. Alasan-alasan ini termasuk termasuk likuiditas, stabilitas keuangan Uni Eropa, masalah hutang Uni Eropa, krisis keuangan tahun 2008 hingga kenaikan pesat dari Yuan China.

Syarat Menjadi Mata Uang Cadangan yang Baik

Bagi sebuah mata uang yang ingin menjadi mata uang cadangan primer tidaklah semudah membalik telapak tangan. Mata uang yang ingin meraih predikat ini haruslah memenuhi sejumlah persyaratan yang tidak bisa dhindari. Pertama, sebuah mata uang yang ingin menjadi mata uang cadangan dunia harus menjadi mata uang yang dianggap signifikan dan cukup solid untuk digunakan secara luas dalam perdagangan internasional dan transaksi keungan di negara penerbitnya.

Kedua, mata uang tersebut harus didukung oleh ekonomi dan pemerintahan yang besar di mana investor internasional memiliki kepercayaan diri dalam menggunakannya. Ketiga dan terakhir, mata uang tersebut harus dianggap memiliki nilai tukar yag relatif stabil hingga titik bank sentral merasa nyaman mengakumulasi dan memegang mata uang dalam jumlah besar. Ketiga syarat utama ini harus dipenuhi secara keseluruhan agar sebuah mata uang bisa naik peringkat menjadi mata uang cadangan dunia.

Masalah Likuiditas

Jumlah total Euro yang beredar dibatasi oleh kebijakan uang kers oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan terus melakukan perlawanan oleh beberapa negara terhadap standar modal ECB dan pengawasan keuangan oleh Komisi Eropa. Dengan kata lain, anggota utama Uni-Eropa seperti Inggris dan Jerman enggan menyerahkan kontrol keuangan yang berdaulat pada ECB. Selama negara-negara anggota utama Uni-Eropa ini berhenti sepenuhnya dalam merangkul Euro, maka hal ini akan menghambat ketergantungan dunia terhadap mata uangnya.

Tambahkan deflasi serius di bagian zona Euro dan fakta sederhana adalah tidak ada jumlah Euro yang cukup dalam sirkulasi di seluruh dunia untuk itu, murni dari sudut pandang praktis digunakan sebagai mata uang perdagangan dan transaksi keuangan utama di dunia.

Stabilitas Uni-Eropa

Terkait dengan masalah pertama yang dijelaskan di atas adalah masalah kedua yaitu stabilitas ekonomi Uni-Eropa secara keseluruhan. Krisis utang Uni-Eropa terus berlanjut. Deflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah berkontribusi untuk terus memperburuk rasio utang terhadap PDB dari banyak negara Uni-Eropa.

Masalahnya meluas dari titik terburuk yaitu Yunani hingga titik terbaik yaitu Jerman yang tetap menjadi ekonomi Uni Eropa terkuat nmun tetap melihat tingkat pertumbuhan ekonomi yang melemah. Sistem perbankan Eropa tetap berada di bawah tekanan yang tak ada hentinya dengan banyak bank yang masih kurang terstruktur dengan serius.

Bagaimana menurut Anda? Benarkan Euro telah gagal menjadi mata uang cadangan dunia? Untuk pembahasan lebih lanjut, jangan lupa simak di artikel selanjutnya.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman