Kenapa Franc Swiss Bisa Menjadi Media Investasi yang Bagus?

Kenapa Franc Swiss Bisa Menjadi Media Investasi yang Bagus? – Jika di ulasan sebelumnya kita sudah membahas mengenai berbagai perkembangan yang membuat franc Swiss menjadi sebuah mata uang yang aman. Maka kini kita akan beralih pada topik alasan yang membuat franc Swiss menjadi media investasi yang bagus.

Faktanya ada beberapa poin yang membuat franc Swiss menjadi media investasi yang bagus dan aman untuk Anda. Yuk kita simak ulasannya berikut ini:

  1. Ekosistem Ekonomi dan Geopolitik Swiss

Swiss merupakan salah satu negara yang memiliki sistem ekonomi kuat. Perekonomian yang kuat ini membuat Swiss nyaman dengan tingkat pertumbuhan yang terbatas tapi tetap realistis dan kebutuhan yang terkontrol dengan baik. Keuntungan yang dimiliki oleh Swiss dimulai dengan takdirnya yang merupakan sebuah negara kecil.

Populasi yang terbatas, eksploitasi sumber daya alam yang tidak berlebih dan juga permintaan investassi terbatas khususnya untuk sektor agrikultur ikut mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil. Semua ini adalah kunci utama kestabilan franc Swiss. FYI Swiss adalah kreditur terbesar ke-7 untuk Amerika Serikat lho.

  1. Identik Dengan Surplus

Pendapatan yang dimiliki Swiss selalu melebihi pengeluarannya sehingga membuat neraca Swiss selalu surplus. Ini membuat franc Swiss menjadi lebih stabil. Ekonomi tidak dimaksudkan untuk membuat investasi besar. Lebih dari itu keseluruhan ekosistem yang nyaman membuat sebuah mata uang lebih stabil.

  1. Alternatif Untuk Emas

Inflasi adalah salah satu kunci utama yang menjadi alasan mengapa investor sering mengalihkan danannya ke emas. Menjadi komoditas yang digunakan sebagai cadangan di seluruh dunia membuat emas menjadi batasan yang baik untuk inflasi. Melihat sejarah inflasi yang terjadi di Swiss, ini akan menuntun Anda pada kesimpulan bahwa franc Swiss adalah investasi yang baik dan menguntungkan.

  1. Kebijakan Moneter Independen

Anda harus tahu bahwa franc Swiss tidak di back-up oleh emas. Bank Sentral Swiss bisa mencetak uang sebanyak yang mereka butuhkan untuk cadangan. Secara efektif hal ini merupakan bentuk dari QE yang membuat bank sentral untuk mengontrol nilai mata uangnya dengan bebas. Singkatnya, krisis hutang Eropa membuat permintaan franc Swiss dari negara zona Eropa meningkat. Kondisi ini membuat nilai franc Swiss meraih limit yang lebih tinggi.

  1. Hutang Pasar Kecil

Satu lagi keuntungan ekonomi yang dimiliki oleh Swiss, yaitu ukuran hutang pasar yang kecil. Bayangkan saja jika negara dengan perekonomian besar seperti Rusia dan Jerman bersedia untuk mengalihkan cadangan mata uangnya dalam hutang Swiss maka ini secara efektif akan mengontrol hutang Swiss. Karena hutang yang kecil inilah maka Swiss tidak membutuhkan dana asing. Kondisi ini membuat ekonomi Swiss tetap terlindungi dan nilai franc Swiss tetap stabil.

  1. Faktor Pendukung Lain

Beberapa faktor lain seperti GDP yang sehat, tidak defisit, tingkat pengangguran rendag, kontribusi signifikan dari sektor pelayanan keuangan, pendapatan perkapita yang tinggi dan menjadi destinasi utama untuk dana-dana dengan jumlah besar melalui akun bank rahasia membuat franc Swiss layak menyandang predikat media investasi yang aman.

Franc Swiss bisa dibilang sangat populer di kalangan investor yang mencari aman untuk dana yang dimiliki. Terlepas dari itu semua, perekonomian Swiss sepertinya akan tetap berkisar pada hutang yang rendah, pertumbuhan ideology yang rendah dan akan tetap berlanjut sebagai destinasi banking utama. Semua ini mengarah pada kestabilan franc Swiss sebagai sebuah media investasi untuk beberapa tahun ke depan.

Anda berminat untuk berinvestasi dalam mata uang ini?

Berinvestasi Pada Franc Swiss

Berinvestasi Pada Franc Swiss – Saat ini ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menginvestasikan dana yang Anda miliki. Setiap jenis investasi yang ada pun sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda sebagai investor harus jeli dan peka terhadap setiap kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan. Keuntungan memang sangat menggiurkan untuk diraup. Tapi menanggung resiko kerugian yang besar juga patut untuk dipertimbangkan sebelum benar-benar terjun ke dalam investasi tersebut.

Dalam rangka antisipasi atau keamanan dana yang dimiliki, seseorang, organisasi besar dan juga negara seringkali memanfaatkan emas dan juga mata uang asing sebagai pilihan untuk menyimpan dana mereka. Untuk mata uang, dolar A.S. masih menjadi pilihan utama, tapi franc Swiss juga tidak kalah menggoda untuk Anda lirik sebagai alternatif.

Kriteria Terbaik Investasi

Setiap investor di dunia ini selalu mencari pengembalian ataupun keamanan prima saat menginvestasikan dana mereka. Obligasi dikenal dengan keamanannya tapi pengembaliannya cukup rendah. Saham dan instrument keuangan lain ada yang menawarkan tingkat pengembalian lebih tinggi tapi sektor keamanan sedikit lemah.

Anda harus tahu bahwa inflasi adalah musuh lain yang sering memangkas tingkat pengembalian sebuah investasi. Setiap investor selalu mencari asset yang mampu menyediakan keseimbangan antara proteksi dari inflasi, keamanan dari resiko dan juga tingkat pengembalian yang potensial. Memang cukup sulit untuk bisa menemukan jenis investasi yang mengandung kriteria di atas.

Emas dan dolar A.S. sudah sejak lama menjadi sasaran penyimpanan dana bagi investor. Tapi saat ini sepertinya Anda layak untuk melirik franc Swiss karena mata uang yang satu ini bisa dibilang memiliki ketiga kriteria yang sudah kita bahas di atas.

Perkembangan Franc Swiss

Untuk lebih jauh mengetahui kondisi franch Swiss, tentu Anda harus mempertimbangkan beberapa hal yang bisa membuat mata uang ini meraih status sebagai media investasi yang aman dan stabil. Yuk kita simak ulasan tentang perkembangan franch Swiss berikut ini:

  1. Dampak Sanksi Rusia

Anda tentu tahu bahwa Rusia mendapat sanksi dari juga Amerika Serikat dan juga perlawanan dari EU. Fakta ini membuat Rusia terjepit mengingat negara Beruang ini mendapatkan banyak uang dengan menjual minyak dan gas. Kondisi ini membuat Rusia harus mencari alternatif selain dolar A.S. dan juga sekuritas yang berbau A.S..

Kemudian penolakan ruble Rusia juga ikut mendorong investor dan pebisnis Rusia untuk mencari mata uang lain yang lebih aman. Pencarian mata uang teraman setelah dolar A.S. akhirnya jatuh pada franc Swiss. Bahkan kabarnya, pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan mata uang cadangan negara dari dolar A.S. menjadi franc Swiss. Keadaan ini benar-benar membuat franc Swiss berada di atas angin tentunya..

  1. Krisis Utang Eropa

Selanjutnya ada krisis utang eropa yang terjadi di tahun 2009 hingga 2013 lalu. Dari kejadian ini terlihat jelas bahwa ada aliran dana yang luar biasa banyak mengalir dari negara-negara yang Eropa terdampak menuju ke Swiss. Dari sini sepertinya negara-negara di Eropa mencoba untuk mengamankan mata uang mereka menuju franc Swiss.

  1. Krisis Keuangan Global

Krisis yang cukup menggemparkan ini terjadi di tahun 2008 lalu. Semua ini berasal dari Amerika Serikat dan berhasil mengguncang perekonomian dunia. Peristiwa ini ikut membuat aliran dana dari mata uang dolar A.S. dan sekuritas A.S. beralih ke asset Swiss.

Dari penjelasan di atas, apakah sekarang Anda berpikir bahwa franc Swiss adalah media investasi yang baik? Kita akan menemukan jawabannya di ulasan selanjutnya.. Sampai jumpa lagi!!

Pentingnya Inflasi dan PDB

Pentingnya Inflasi dan PDB – Investor cenderung mendengar istilah inflasi dan produk domestic bruto (PDB) setiap hari. Lalu seberapa besar mereka memahami konsep ini dan bagaimana mereka bisa berinteraksi dengannya?

Kemudian apa yang bisa mereka lakukan ketika pasar ekonomi terbaik tidak bisa menytujui perbedaan mendasar antara berapa banyak ekonomi AS harus tumbuh?, atau seberapa besar pasar keuangan dapat menangani inflasi? investor perorangan perlu menemukan tingkat pemahaman yang tinggi untuk bisa mengambil keputusan tersebut.

Inflasi

Inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan uang yang beredar di pasar atau kenaikan harga mata uang. Ketika kita mendengar inflasi, kita akan mendengar tentang kenaikan harga yang akan dibandingkan dengan beberapa patokan.

Jika jumlah uang yang beredar meningkat, hal ini biasanya akan memanifestasikan dirinya pada tingkat harga yang lebih tinggi . Inflasi juga bisa diukur melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) yang merupakan ukuran pengukuran inflasi yang digunakan di pasar keuangan AS.

Produk Domestic Bruto (PBD)

Produk domestic bruto di Amerika Serikat mewakili total output agregat dari ekonomi AS. Penting untuk diingat jika angka PBD seperti yang dilaporkan ke investor sudah sesuai dengan inflasi. Dengan kata lain, jika GDP bruto dihitung menjadi 6% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, inflasi akan diukur 2% dibandingkan periode sebelumnya, dan pertumbuhan PDB akan dilaporkan sebesar 4% .

Slippery Slope

Hubungan antara inflasi dan output ekonomi (GDP) bermain seperti tarian yang sangat halus. Bagi investor pasar saham, pertumbuhan PDB tahunan sangat penting. Jika keseluruhan output ekonomi menurun atau hanya bertahan, kebanyakan perusahaan tidak akan dapat meningkatkan keuntungan mereka.

Namun pertumbuhan PDB juga sangat berbahaya, karena kemungkinan besar akan terjadi bersamaan dengan kenaikan inflasi yang mengikis keuntungan pasar saham. Sebagian besar ekonomi saat ini sepakat jika pertumbuhan PDB 2,5-3,5% pertahun adalah yang paling dapat dipertahankan di ekonomi kita tanpa menimbukan efek negative.

Seiring waktu, pertumbuhan PDB telah menyebabkan meningkatnya inflasi. Begitu proses ini berlangsung, ia bisa dengan cepat menjadi umpan balik yang memperkuat diri. Ketika inflasi dunia meningkat orang akan menghabiskan lebih banyak uang karena mereka tahu hal ini akan menjadi kurang berharga di masa depan. Hal ini tentu akan menyebabkan kenaikan PDB dalam jangka pendek, sehingga kenaikan harga akan terus berlanjut.

Alasan mendasar banyaknya argument yang mendorong inflasi adalah kasus upah. Dalam ekonomi yang sehat, terkadang kekuatan pasar akan mengharuskan perusahaan mengurangi upah riil, atau upah setelah inflasi. Pada dunia teroritis kenaikan upah 2% selama setahun dengan inflasi 4% memiliki dampak bersih yang sama terhadap pekerja.

Kebijakan Federal Reserve dan Moneter

AS pada dasarnya memiliki dua senjata untuk membantu memandu perekonomian menuju jalur pertumbuhan yang stabil tanpa inflasi yang berlebihan, yakni dengan kebijakan moneter dan fiscal. Kebijakan fiscal berasal dari pemerintah dalam bentuk perpajakan dan kebijakan pengangguran federal. Sebagian besar pengamat politik melihat jika kebijakan fiscal sangat efektif untuk mengatasi beberapa kasus ekonomi, sedangkan pengamat politik lain beranggapan kebijakan moneter lebih efektif menjaga ekonomi dalam pola pertumbuhan yang lebih stabil.

Implikasi Bagi Investor

Ada banyak perdebatan dalam persoalan bagaimana menghitung PDB dan inflasi. Analisis dan ekonom sama-sama sering mulai memilih angka PDB atau mendiskontokan angka inflasi dengan jumlah tertentu, terutama bila sesuai dengan posisi mereka. Setelah mempertimbangkan penyesuaian hedonic untuk meningkatkan kualitas, dan penyesuaian musiman, tidak banyak yang hal tersisa yang belum diperhitungkan, dihaluskan atau tertimbang. Namun disisi lain ada metologi yang bisa digunakan.

Banyak investor yang berpendapat jika mengawasi inflasi adalah hal wajib yang harus dilakukan, karena arus pendapatan di masa depan harus didiskontokan oleh inflasi untuk menentukan berapa nlai uang hari ini di masa depan. Selama inflasi moderat, pasar saham memberikan peluang terbaik jika dibandingkan pendapatan tetap dan tunai.

Jadi sekarang anda sudah tahu mengenai pentingnya inflasi dan PDB bukan?

Investasi Emosional dan Penularan Emosional

Dalam industri investasi saat ini ada banyak hal yang menarik untuk dibahas, salah satunya adalah penularan emosional. Sama seperti istilah yang digunakan, penularan emosional bisa membuat orang saling menginfeksi. Dan apakah Anda tahu bahwa penularan emosional dalam investasi akan membuat Anda kehilangan banyak uang.

FYI, penularan yang akan kita bicarakan kali ini memiliki konotasi negatif dalam bidang kesehatan dan sangat cocok jika diaplikasikan dalam bidang investasi. Hal ini karena penularan emosional pada investasi seringkali berakhir dengan perilaku irasional yang merugikan. Penularan emosional akan menggiring Anda untuk mengambil keputusan yang salah

Bagaimana Penularan Emosional Bisa Menginfeksi Pikiran Anda?

Faktanya penularan emosional bisa terjadi pada siapa saja, kapanpun, dan di manapun. Anda yang selama ini hidup dengan tenang dan nyaman bisa menjadi salah satu korban penularan emosional yang empuk. Agar Anda lebih memahami tentang penularan emosional ini, saya akan memberikan satu contoh mekanisme penularan emosional bisa menjangkiti pikiran Anda.

Misalkan Anda adalah seorang yang memiliki keuangan stabil dan selama ini tidak pernah direpotkan dengan masalah-masalah keuangan yang pelik. Suatu ketika Anda melihat seorang teman atau kerabat yang sukses menginvestasikan uangnya ke obligasi luar negeri ataupun pasar saham dan pasar forex misalnya. Awalnya Anda teguh pada pendirian dengan tetap berinvestasi seperti sebelumnya, namun lama-kelamaan kesuksesan yang menghampiri teman Anda itu akan membuat diri Anda penasaran dan iri. Akhirnya Anda meruntuhkan pertahanan diri sendiri dan mulai ikut melakukan investasi yang serupa dengan teman Anda.

Tak lama, kondisi ekonomi global yang tidak menentu akhirnya berdampak pada obligasi luar negeri, forex dan juga saham yang menjadi lahan investasi Anda. Melihat teman dan rekan sesama investor panik, akhirnya Anda terseret arus ini dan melakukan hal yang serupa dengan mereka yaitu menjual obligasi ataupun saham yang Anda miliki dengan harga yang lebih rendah.

Kemudian saat kondisi global membaik, Anda masih dalam status trauma dan berada pada posisi pemulihan dari kerugian yang sebelumnya. Sejatinya, kondisi global yang sedang membaik ini akan membuat harga obligasi dan kawan-kawannya lebih rendah dari seharusnya. Sebagai investor yang baik, ini adalah kondisi yang tepat untuk memulai lagi investasi Anda. Tapi Anda harus tahu bahwa penularan emosional selalu berjalan ke arah sebaliknya. Jadi saat Anda seharusnya bangkit dan mencoba berinvestasi lagi, Anda akan mundur dan menyerah untuk mencoba lagi. Yups, seperti inilah penularan emosional bekerja melemahkan diri dan keuangan Anda.

Penularan Emosional Negatif dan Penularan Emosional Positif

Peristiwa negatif akan cenderung menghasilkan respon emosional dan perilaku yang lebih kuat jika dibandingkan dengan peristiwa positif. Karena itulah saat kondisi pasar memburuk, penularan rasa panik bisa menjadi lebih buruk dibandingkan tekanan untuk membeli kembali saat kondisi pasar membaik. Hal ini mampu menjelaskan mengapa sebuah investasi bisa kehilangan nilainya begitu cepat. Apakah Anda tahu bahwa ketakutan dan keinginan menghindari kerugian seringkali menjadi kekuatan yang luar biasa dan membahayakan.

Pada dasarnya setiap orang akan cenderung meniru orang yang terlihat sukses. Namun faktanya orang-orang ini telah dijangkiti oleh emosi negatif yaitu iri dan serakah. Kedua emosi ini sangat lihai untuk menarik seseorang ke dalam suatu aktivitas yang sama. Dalam beberapa kasus, emosi bisa membantu seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan penularan emosional bisa membantu kelangsungan hidup seseorang. Namun sayangnya penularan emosional secara positif ini tidak terjadi pada kebanyakan orang.

Cara Mengatasi Penularan Emosional

Satu-satunya cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi penularan emosional adalah dengan netralitas emosi. Anda harus mampu menahan diri dari segala godaan investasi atau keberhasilan orang dalam hal apapun. Kuatkan pertahanan diri Anda dan lakukan investasi hanya jika Anda benar-benar yakin akan investasi itu. Jangan melihat orang lain, tapi lihatlah diri Anda. Jika memang Anda mampu dan siap menghadapi segala keuntungan dan resiko dari sebuah investasi maka langkahkan kaki Anda ke dalamnya.

Emosi dan Investasi

Hingga saat ini mayoritas orang yang memiliki dana lebih akan mengalokasikan dananya untuk berinvestasi. Percaya atau tidak, investasi menjadi salah satu instrument keuangan yang diminati banyak orang. Mungkin Anda termasuk salah satunya? Namun untuk berinvestasi, Anda tidak hanya perlu dana dan instrument keuangan yang tepat. Lebih dari itu Anda perlu mengontrol emosi yang Anda miliki.

Apakah Anda Termasuk Investor Emosional?

Jadi bagaimana emosi Anda bisa menghalangi investasi Anda dan mengapa emosi bisa menurunkan ROI Anda? Kita akan mengulas semuanya dengan singkat di ulasan kali ini..

Sebelumnya mari kita mulai dengan teori keuangan tradisional. Teori ini akan menunjukkan bahwa investor selalu bersikap rasional dan semaksimal mungkin berusaha untuk mengembangkan kekayaannya melalui keputusan investasi yang obyektif dan tanpa emosi. Secara logis opini ini sangat benar dan tidak perlu dikaji ulang. Namun faktanya apakah ada orang yang berinvestasi dengan rencana kehilangan uang?

Di sinilah masalah mulai muncul, rasa takut dan serakah adalah dua emosi utama yang Anda miliki. Kombinasi keduanya mampu memunculkan hysteria spekulatif di mana hal ini akan berpotensi membuat investasi Anda keluar dari jalur.

Jika kita semua menginvestasikan uang dalam satu ruangan tertutup, tanpa tahu dunia luas dan semua peristiwa yang terjadi maka emosi bukanlah masalah untuk investasi Anda. Tapi masalahnya kita ini tidak berinvestasi di sebuah ruangan tertutup. Ada banyak hal di luar sana yang bisa membuat para investor khawatir dan ragu setiap kali mengambil keputusan. Setiap berita atau perilisan yang dimuat di media mass atau media elektronik bisa melegakan atau malah menyesakkan untuk Anda.

Gelombang Emosi dari Investasi

Perjalanan karir seorang investor sama sekali tidak bisa ditebak oleh siapapun. Semua yang terjadi sangat mungkin berada di luar prediksi Anda. Hal ini wajar karena pasar akan selalu melakukan apa yang ingin mereka lakukan tanpa peduli dengan keinginan investor. Lalu bagaimana emosi kita bisa mempengaruhi kinerja investasi kita?

Entah Anda sadar atau tidak, suka atau tidak, emosi sangat mungkin menggiring Anda untuk membuat keputusan yang irasional. Hanya karena emosi ini, Anda bisa membuat keputusan berdasarkan perasaan bukannya berdasarkan fakta yang sebenarnya. Anda yang masih belum memahami tentang gelombang emosi, mungkin berpikir bahwa emosi ini akan memancing kerugian jangka pendek untuk investasi Anda. Namun sebaiknya mulai sekarang Anda sadar bahwa emosi memiliki dampak jangka panjang untuk investasi Anda.

Efek Negatif dari Investasi Emosional

Saat memutuskan untuk menginvestasikan dana, berarti Anda telah memutuskan untuk mengambil segala resiko yang ada dalam sebuah investasi. Perjalanan karir seorang investor yang tidak menentu, harus Anda atasi dengan akal sehat dan pikiran yang jernih. Cobalah untuk tetap mengikuti rencana awal hingga rencana tersebut selesai. Dengan begini kemungkinan besar Anda bisa membuat perbedaan dalam karir investor Anda.

Jika hingga saat ini Anda masih merasa khawatir dengan investasi yang akan Anda lakukan maka cobalah untuk berhenti sejenak dan pikirkan semuanya dengan baik. Jangan hanya memikirkan tentang potensi keuntungan yang akan Anda peroleh, lebih dari itu pikirkan potensi terburuk dari investasi yang akan Anda lakukan. Komunikasi dan analisis akan membantu kelancaran karir Anda sebagai seorang investor, dan kedua hal ini mampu membuat investasi Anda menjadi kurang emosional.

FYI, pendidikan dan informasi adalah kunci dalam sebuah investasi. Semakin banyak Anda mengetahui tentang fundamental dan bagaiaman situasi keuangan Anda maka Anda akan semakin siap dalam mengambil keputusan yang tepat setiap kali dibutuhkan. Anda perlu tahu bahwa sama sekali tidak ada jaminan saat berinvestasi. Tapi membekali diri Anda dengan prinsip-prinsip ini akan membuat perjalanan karir Anda lebih mulus dan terkendali.

Bagaimana Dolar yang Menguat Berdampak Pada Investasi Internasional Anda?

Seiring dengan perekonomian Amerika Serikat yang terus pulih dan stabil sejak krisis keuangan 2008 silam, berdampak pada menguatnya nilai dolar A.S.. ekspektasi akan kenaikan suku bunga juga mendorong dolar A.S. semakin tinggi. Kondisi ini semakin menguatkan opini bahwa ekonomi A.S. semakin stabil dan tumbuh dengan baik.

Di luar negeri, investor di seluruh dunia berbondong-bondong membidik dolar dengan harapan bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Bagi rata-rata orang, dolar yang kuat akan sering dikaitkan  dengan impor dan ekspor. Hal ini berarti impor Amerika akan menjadi lebih murah dan ekspornya akan menjadi lebih mahal. Namun faktanya masih banyak cerita dibalik menguatnya dolar AS dengan dampak bagi investasi Anda.

Pasar Keuangan

Dengan kondisi dunia yang saling terkait secara finansial tentu efek dari dolar yang kuat dapat berdampak secara langsung pada pasar keuangan. Mayoritas perusahaan besar menghasilkan sumber daya dan pendapatan domestik dan luar negeri. Seiring dengan dolar Amerika yang menguat maka ini akan meningkatkan biaya produksi untuk perusahaan multinasional dan berakibat pada keuntungan perusahaan.

Hal ini juga terjadi pada perusahaan yang beroperasi di luar negeri yang dibayar dalam mata uang asing dan ketika pendapatan itu dikonversikan ke dolar AS maka keuntungan akan berkurang. Secara tidak langsung ini akan mengurangi nilai keuntungan perusahaan secara keseluruhan  dan juga mengurangi margin dari operasi luar negeri. Kondisi ini akhirnya akan berdampak pada pengurangan harga saham perusahaan.

Dolar A.S. yang kuat tidak hanya berdampak pada pasar domestik tapi juga menyebabkan pertumbuhan investasi obligasi yang stagnan. Saat dolar mengua maka imbal hasil obligasi luar negeri kemungkinan akan berada di bawah imbal hasil obligasi A.S.. Tentu saja hal ini sangat merugikan pasar negara berkembang yang tidak memiliki kredibilitas keuangan dan keuntungan yang sama dengan Amerika Serikat. Namun hal ini tidak berarti Anda harus menghapus semua investasi asing dari portofolio Anda.

Mendapatkan eksposur terhadap ekuitas internasional seringkali bisa menjadi prestasi yang tidak praktis. Antara mengubah dolar Anda menjadi mata uang internasional, membeli sekuritas dan kemudian kembali beralih ke dolar A.S., investasi Anda bisa saja ditolak secara ketat pada fluktuasi mata uang. Salah satu cara yang mungkin untuk menghindari hal ini adalah melalui perlindungan nilai ETF .

Pasar Komoditi

Karena sebagian besar komoditas yang diperdagangkan secara global dilakukan dalam dolar A.S., maka dolar yang kuat cenderung meningkatkan harga komoditas untuk negara selain Amerika Serikat. Hal ini tentu menimbulkan masalah bagi negara berkembang yang cenderung menjadi konsumen besar yang mereka gunakan untuk membangun infrastruktur dan barang-barang manufaktur. Saat negara berkembang tidak lagi mampu membeli komoditas yang diperlukan maka  permintaan akan menurun dan dolar yang kuat cenderung menyebabkan komoditas mengalami underperform sebagai alat investasi. Ketika konsumen A.S. senang dengan harga minyak turun, sebaliknya produsen menderita penurunan harga akan mengurangi arus kas dan membuat pengebora baru yang tidak menguntungkan.

Arus Modal

 

Kemungkinan besar perbedaan terbesar antara investasi internasional dan investasi dalam negeri adalah dampak dari fluktuasi mata uang. Saat dolar menguat maka ia akan meningkatkan arus modal keluar bagi perusahaan A.S. yang termotivasi untuk berinvestasi ke luar negeri. Investasi dapat terjadi sehubungan dengan asset fisik atau merger dan akuisisi. Tidak hanya membeli entitas asing yang lebih terjangkau dengan kondisi dolar yang lebih kuat, namun ini akan membuka peluang untuk membalikkan operasi perusahaan dan meminimalkan beban pajak perusahaan.

Cara Berinvestasi Dalam Mata Uang

Pasar forex adalah pasar di mana mata uang diperdagangkan selama 24 jam dalam sehari. Ini adalah sebuah mekanisme untuk merubah satu mata uuang ke dalam mata uang lainnya seperti korporasi multinasional yang melakukan bisnis di berbagai negara. Bagaimanapun, pasar juga ditempati oleh para trader yang bertaruh pada pergerakan mata uang relatif terhadap satu sama lainnya.

Pasar forex beroperasi antar individu yang diwakili oleh broker, antara broker dan bank, serta antara bank. Trader mata uang tidak terikat oleh batas margin yang diberlakukan oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran Mata Uang (SEC) pada trader sekuritas. Ini menawarkan potensi leverage yang luar biasa dan kemungkinan keuntungan atau kerugian yang signifikan.

Nah sebagai informasi, berikut ini adalah beberapa cara bagi investor ritel untuk berpartisipasi di pasar mata uang

Akun Trading Standar

Anda bisa membuka akun dengan broker forex dan trading mata uang dari seluruh dunia. Ada beberapa perbedaan dalam bagaimana pasar trading forex beroperasi dibandingkan dengan bursa saham di Amerika Serikat:

  • Mata uang yang ditradingkan berpasangan – Anda akan mempertaruhkan dengan posisi satu mata uang lebih tinggi dibandingkan mata uang yang satunya.
  • Tidak ada pertukaran mata uang yang diatur dan tidak ada pusat kliring untuk trading .
  • Tidak aturan ketat untuk mengambil posisi pendek.
  • Tidak ada batas atas dalam ukuran posisi Anda
  • Broker mata uang biasanya mendapatkan uang dari permintaan-penawaran spread dibandingkan dengan membebankan komisi.

Akun CD dan Tabungan

EverBank menawarkan sertifikat deposito WorldCurrency (CD) yang mendapatkan bunga dengan tarif lokal di negara tertentu. Dan sekelompok CD akan mencakup gabungan berbagai mata uang. Ia juga menawarkan akun mata uang asing yang berfungsi seperti akun pasar uang dan memungkinkan untuk melakukan transfer uang antar mata uang utama.

CD tunduk pada fluktuasi nilai tukar namun ia memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada CD dalam denominasi dolar. Saat CD jatuh tempo maka Anda akan mendapatkan kembali lebih sedikit dolar daripada jumlah yang Anda investasikan, hal ini berlaku jika dolar menguat dibandingkan dengan mata uang asing. Asuransi FDIC melindungi Anda dari kebangkrutan bank tapi tidak dari resiko mata uang.

Obligasi Luar Negeri

Ada reksa dana yang berinvestasi pada obligasi pemerintah luar negeri yang memperoleh bunga dalam mata uang asing. Jika mata uang asing naik nilainya terhadap mata uang lokal Anda, maka kenaikan bunga yang diterima akan meningkat bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Perusahaan Multinasional

Banyak pemegang saham secara tidak langsung berpartisipasi dalam pasar mata uang asing melalui kepemilikan di perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri. Beberapa perusahaan yang dikenal dengan eksposur luar negeri adalah Coca-Cola, McDonald dan Wallmart.

Pendapatan dan kentungan yang diperoleh dari operasi luar negeri akan meningkat jika mata uang asing menguat terhadap dolar. Hal ini karena pendapatan tersebut dikonversikan kembali menjadi dolar yang bertujuan untuk pelaporan keuangan. Sebagai gantinya mata uang asing yang lebih kuat akan menghasilkan lebih banyak dolar.

Sama halnya dengan investasi di bidang lain, investasi dalam mata uang meliibatkan resiko khususnya saat ekonomi bergejolak. Mata uang dipengaruhi oleh peristiwa dunia sepanjang waktu dan koneksi internet serta nirkabel akan memberikan akses instan kepada investor kecil sekalipun. Mata uang memberikan beberapa ukuran diversifikasi bagi orang-orang yang berinvestasi khususnya di sekuritas A.S..

Jenis Investasi Yang Harus Anda Ketahui

 

Investasi merupakan kata yang tidak begitu asing di telinga kita. Namun, apakah sebenarnya hakikat dari investasi itu sendiri? Investasi cukup sering didefinisikan sebagai aktivitas menempatkan uang atau modal demi hasil dan bunga dengan cara membeli saham, obligasi, dan lain-lain. Namun secara umum, investasi bisa dipahami sebagai meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang serta tenaga demi keuntungan yang dapat dipetik dimasa mendatang. Jadi, pada dasarnya investasi adalah kegiatan “membeli” sesuatu yang diharapkan dapat “dijual kembali“ pada masa yang akan datang dengan nilai yang relative lebih tinggi.

 

investasi

investasi

 

Dari berbagai arikel yang ada di internet, dapat ditarik 4 hal utama tentang alasan untuk berinvestasi yakni:

  1. Adanya kebutuhan untuk masa depan atau kebutuhan saat ini yang masih belum dapat terpenuhi.
  2. Adanya kebutuhan untuk memproteksi nilai aset yang sudah dimiliki.
  3. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada.
  4. Adanya faktor inflasi.

 

Resiko dari Investasi

Resiko merupakan sebuah bagian dari investasi, yang mesti kita hadapi. Bukan omong kosong bila keadaan yang ada di masa depan memang tak bisa diprediksi secara akurat. Hasil investasi yang diperolah bisa saja tidak sesuai dengan harapan kita, atau bahkan dapat berlawanan arah dan menghasilkan kerugian.

Dikarenakan seseorang tidak dapat sepenuhnya mampu untuk mengelak dari resiko yang ditimbulkan oleh ketidak pastian, dalam konteks inilah investasi menjadi sebuah bagian dari kehidupan, yang secara sengaja maupun tidak, orang akan selalu berinvestasi, bekerja, belajar, dan berbisnis sehingga bisa dipahami sebagai suatu investasi. Investasi bisa dilihat sebagai suatu proses untuk menentukan pilihan, tidak hanya untuk menambah jumlah kekayaan tetapi juga mempertahankan dan melindungi sesuatu yang sudah ada.

 

Jenis-jenis Investasi?

 

Tabungan dan Deposito

Mempunyai tabungan di bank merupakan cara investasi yang paling sederhana, praktis dan amat mudah. Bank didukung dengan likuiditas dan kemudahan untuk melayani aktivitas pengambilan sewaktu-waktu. Selain itu, bank juga relative lebih aman, karena hingga kini, simpanan yang ada di bank dijamin oleh pemerintah melalui LPS. Bank juga memberikan bunga, besaran dari bunga tergantung kepada jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan semakin lama orang menyimpan dana di bank, akan semakin besar pula bunganya. Deposito sendiri mirip dengan sebuah rekening tabungan namun dengan jangka waktu tertentu, dan bunga yang ditawarkan dideposito relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan bunga tabungan. Akan tetapi, bila deposito diambil sebelum jangka waktunya nasabah akan dikenakan penalti.

 

Obligasi

Obligasi merupakan surat hutang yang memiliki jangka waktu tertentu. Obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun instansi lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi berupa modal pokok investasi plus dengan kupon bunga. Kupon bunga ini besaranya sudah ditentukan persentasenya dan umumnya lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank ataupun surat berharga lain yang dianggap lebih aman. Walau begitu, resiko obligasi relatif lebih tinggi. Pembayaran kupon bunga sendiri dilakukan secara berkala, bisa 3 bulan, 6 bulan atau tahunan. Pembayaran pokok dari investasi sendiri dilakukan ketika obligasi jatuh tempo, yakni ketika tanggal dimana obligasi sudah habis masa berlakunya.

 

Saham

Saham merupakan bukti dari kepemilikan (ekuitas) dan bukan merupakan surat utang. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari kepemilikian di perusahaan. Dalam kata lain, anda berbagi resiko dengan pihak emiten (penerbit saham). Bila emiten memperoleh laba, sebagianya akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.

 

Membuka Usaha Baru

Membuka usaha baru juga sebuah bentuk dari investasi. Alasan mengapa orang memilih untuk menjadi pengusaha baru, karena selain potensi hasil yang tak terhitung juga bisa agar bisa melakukan pekerjaan yang memang benar-benar disukai, mengembangkan kreativitas dari individual serta mencapai kemandirian finansial.

Perlu diingat bahwa resiko untuk membuka sebuah usaha baru memang relatif besar, kerugian usaha dapat sampai kepada level kebangkrutan yang efeknya amat menyeramkan. Selain itu, dibutuhkan pulaa dedikasi waktu, keseriusan, ketrampilan, determinasi dan mungkin juga bakat.

 

Logam Mulia

Pembelian perhiasan semisal emas juga dapat menjadi sarana untuk berinvestasi. Selain dapat dijual kembali dengan harga yang relatif mudah, harga emas juga akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Walaupun harga jualnya sedikit lebih rendah karena ada nilai guna yang telah dipakai, pembelian emas juga bisa melindungi dari faktor depresiasi mata uang, karena harga emas akan cenderung meningkat seiring dengan inflasi yang cukup rutin terjadi. Hal ini agak mirip dengan menyimpan dana dalam bentuk valuta asing, namun keduanya sama-sama melindungi dari faktor resiko penurunan nilai mata uang.

 

Pasar Berjangka

Pasar ini muncul dari adanya transaksi forward, yakni transaksi yang dilakukan hari ini tetapi pembayaran dan penyerahan komoditasnya dilakukan pada kemudian hari yang telah ditetapkan. Transaksi ini dinilai melindungi pembeli dan penjual dari fluktuasi harga yang amat tidak diharapkan. Perbedaan waktu antara transaksi dengan penyerahan komoditas dapat memakan waktu sampai berbulan-bulan. Hal ini tentunya dimanfaatkan oleh para spekulan untuk memperdagangkan kontrak forward tersebut. Spekulan ini tentunya tidak memproduksi /mengkonsumsi produk tersebut. Kontrak sendiri diperdagangkan dengan harapan keuntungan dari adanya fluktuasi harga yang ada dimasa mendatang akibat adanya perubahan pasokan. Pasar berjangka ini pada mulanya hanya ada diproduk komoditas, namun kemudian meluas ke ranah pasar modal, pasar uang dan juga valas.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang beberapa jenis investasi yang bisa anda coba. Semoga bermanfaat, see you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Cara Menghindari Resiko Nilai Tukar

Cara Menghindari Resiko Nilai Tukar – Risiko nilai tukar atau risiko (forex) valuta asing  merupakan risiko yang tidak dapat dihindari dari investasi asing, tapi jauh dapat dikurangi melalui penggunaan teknik hedging. Dalam rangka untuk benar-benar menghilangkan risiko forex, pilihan yang jelas adalah untuk menghindari  berinvestasi di aset di luar negeri. Mungkinini bukan menjadi alternatif terbaik dari sudut pandang portofolio diversifikasi, karena banyak penelitian menunjukkan bahwa investasi asing meningkatkan return portofolio sekaligus mengurangi risiko.

Bagi investor AS, subjek lindung nilai risiko nilai tukar dianggap penting ketika dolar AS melonjak, seperti yang terjadi selama 2014-2015. Hal ini dapat mengikis pengembalian dari investasi di luar negeri. Sebuah analisis oleh Blackrock ini iShares menunjukkan perbedaan signifikan  antara lindung nilai dan unhedged kembali untuk indeks MSCI utama pada tahun 2014 .

Sebaliknya bagi investor luar negeri, hal ini adalah benar, terutama pada saat-saat investasi AS mengalah. Hal ini karena depresiasi mata uang lokal terhadap USD dapat memberikan dorongan tambahan untuk pengembalian. Dalam situasi seperti itu, karena pergerakan nilai tukar bekerja dalam mendukung investor, tindakan yang tepat adalah pergi unhedged.

Aturan praktis adalah untuk meninggalkan risiko nilai tukar terkait investasi asing  ketika mata uang lokal anda depresiasi terhadap mata uang asing investasi, namun lindung nilai risiko ini ketika mata uang lokal anda apresiasi terhadap mata uang asing investasi. Mari kita lihat beberapa metode untuk mengurangi risiko ini.

Metode Hedging Beresiko

Solusi termudah berinvestasi dalam aset lindung nilai adalah dengan berinvestasi dalam aset luar negeri yang dilindungi, seperti dana yang diperdagangkan di bursa lindung nilai (ETF) . ETF tersedia untuk rentang yang sangat luas dari aset yang diperdagangkan di sebagian besar pasar utama yang mendasari. Banyak penyedia ETF menawarkan versi lindung nilai dan dana unhedged mereka yang melacak investasi atau  indeks benchmark populer. Dana lindung nilai umumnya akan memiliki rasio beban sedikit lebih tinggi daripada rekan unhedgednya karena biaya lindung nilai, ETF besar dapat lindung nilai risiko mata uang di sebagian kecil dari biaya hedging yang dikeluarkan oleh investor individu. Jika anda memiliki portofolio yang benar-benar terdiversifikasi, kemungkinan anda memiliki tingkat portofolio paparan forex berisi saham mata uang asing atau obligasi, atau Amerika Depositary Receipts.

Instrumen Untuk Lindung Nilai Resiko Mata Uang

  • Mata uang forwards

Currency forwards dapat secara efektif digunakan untuk lindung nilai risiko mata uang. Sebagai contoh, asumsikan seorang investor AS memiliki ikatan mata uang euro jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan yang bersangkutan memiliki risiko dari penurunan euro terhadap dolar AS dalam kerangka waktu. Dia dapat masuk ke dalam kontrak forward untuk menjual euro (dalam jumlah yang sama dengan nilai jatuh tempo obligasi), dan membeli dolar AS pada satu tahun forward rate. Keuntungan dari kontrak berjangka dapat disesuaikan dengan jumlah dan jatuh tempo tertentu, kelemahan utama adalah mereka tidak mudah diakses investor individu. Cara alternatif untuk lindung nilai risiko mata uang adalah untuk membangun sebuah kontrak forward sintetis menggunakan lindung nilai pasar uang

  • Mata uang berjangka

Mata uang berjangka yang banyak digunakan untuk lindung nilai risiko nilai tukar karena mereka perdagangan di bursa dan hanya perlu sejumlah kecil dimuka marjin. Kerugiannya adalah bahwa mereka tidak dapat disesuaikan dan hanya tersedia untuk tanggal tetap.

  • Mata uang ETF

Ketersediaan ETF yang memiliki mata uang tertentu sebagai aset dasar menunjukkan mata uang ETF dapat digunakan untuk lindung nilai risiko nilai tukar. Ini mungkin bukan cara yang paling efektif untuk lindung nilai risiko pertukaran untuk jumlah yang lebih besar, tapi untuk investor individu ini mampu digunakan untuk jumlah kecil dan dapat diperdagangkan di sisi panjang atau pendek.

  • Mata uang pilihan

Mata uang pilihan menawarkan alternatif lain yang layak untuk lindung nilai risiko nilai tukar. Pilihan mata uang memberikan investor atau trader, hak untuk membeli atau menjual mata uang tertentu dalam jumlah tertentu pada atau sebelum tanggal kedaluwarsa pada strike price.

Resiko nilai tukar sama sekali tidak dapat dihindari ketika berinvestasi di luar negeri, tetapi dapat dikurangi jauh melalui penggunaan teknik hedging.

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman