Indikator untuk Trading Divergence

Indikator untuk Trading Divergence – Trading divergence adalah salah satu strategi trader Contrarian atau Counter-Trend Strategy. Strategi ini sangat diprimadonakan oleh trader Contrarian, namun untuk trader pemula bisa jadi mengalami kebingungan mengenai indikator yang lebih baik untuk digunakan sebagai pendeteksi terjadinya Divergence. Hal ini dikarenakan banyak sekali indikator dalam trading Divergence.

Trading dengan strategi Divergence menggunakan indikator yang harus memenuhi syarat diantaranya:

  • Indikator berjenis Oscillator
  • Tidak bersifat lagging

Dari beberapa indikator yang ada dalam trading, beberapa yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam trading Divergence antara lain seperti indikator MACD, RSI, CCI, Indikator DeMarker, Bill Williams’ Awesome Oscallator, Stochastic Oscillator dan lainnya.

  • Moving Average Convergence/Divergence

MACD terbentuk dari 3 Moving Average dengan masing-masing nilai yang berbeda. Karenanya sebagai indikator MACD sering dianggap bertipe semi-tren-semi-oscillator. Kendati demikian, trader forex sering memilih MACD sebagai indikator untuk trading Divergence karena dianggap relatif mudah digunakan. Dalam trading Divergence, histogram MACD tidak bergerak ke arah yang sama, namun bisa mengungkapkan moment-moment ketika harga bergerak kesuatu arah tertentu. Situasi ini menandai divergensi antara harga dan momentum dengan cara yang mudah diamati oleh pemula.

  • Relative Strength Index (RSI)

RSI terbentuk dari penilaian harga suatu aset dibandingkan dengan rata-rata harga aset selanjutnya. Penggunaan RSI sebagai indikator Divergence hampir sama dengan penggunaan Indikator MACD. Trader cukup menargetkan pada titik mana pergerakan harga dan indikator RSI akan mulai berlawanan arah. Jika moment tersebut sudah muncul segera buka posisi dengan arah indikator RSI.

  • Stochastic Oscallator

Jika anda ingin mengukur kejenuhan pasar, Indikator Stochastic adalah pilihan yang tepat. Namun jika dibandingkan dengan RSI, Stochastic memiliki kelebihan yaitu kepemilikan sinyal buy dan sell. Pada overbought, kita bersiap-siap mengambil posis open buy, karena market akan berbalik arah turun. Sedangkan pada posisi oversold trader bisa siap-siap mengambil posisi sell karena market akan berbalik arah. Cara menggunakan indikator Stochastic untuk trading Divergence hampir sama dengan indikator-indikator sebelumnya serta serupa dengan metode trading Divergence pada umumnya.

Indikator yang Sesuai dengan Trading Divergence

Bertrading Divergence bisa saja menguntungkan walaupun memang riskan. Trading Divergence tidak bisa sepenuhnya mengharapkan sinyal yang muncul dari indikator manapun 100%. Satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu mengkonfirmasi sinyal yang muncul dengan indikator lain, apapun indikator yang digunakan. Bisa dengan melihat posisi harga saat dibandingkan dengan Moving Average berjangka panjang atau melihat pola-pola candlestick pada chart dan alternatif-alternatif lainnya.

Selain itu anda juga bisa menelaah ungkapan yang mengatakan bahwa seberapa efektif sebuah indikator dalam menunjukkan Divergence, namun semua tetap tergantung pada setting di mana anda akan menggunakannya. Jika anda menggunakan setting default, maka hasilnya akan sia-sia dan membuang-buang waktu saja.

Hal ini juga merujuk bahwa indikator Stochastic, MACD dan RSI sebagai indikator untuk trading Divergence yang paling tangguh. Ketiga indikator tersebut sudah ada dalam platform Metatrade 4 dan jika dipasang bersamaan maka akan menunjukkan moment-moment yang hampir serentak. Semua menunjukkan hal yang sama, pilihan yang mudah diambil adalah pilihan yang mudah untuk diinterpretasikan oleh trader itu sendiri. Lakukan hal yang sama dengan indikator lain yang menjadi pertimbangan anda dan anda akan segera melihat mana diantara indikator-indikator tersebut yang paling sesuai dengan trading Divergence anda.

Indikator Pendeteksi Divergence Otomatis

Sebenarnya ada indikator teknikal yang dapat mendeteksi sinyal divergensi secara praktis tanpa harus mengamati setiap chart. Indikator tersebut diantaranya adalah indikator DiverMACD, indikator Stochastic Divergence dan indikator MACD Divergence. Namun anda tidak bisa sepenuhnya melihat indikator ini, karena sinyal divergence yang ditampilkan kadang-kadang tidak bisa diandalkan. Daripada mempercayai tools yang belum tentu keakuratannya maka lebih baik jika mengandalkan diri sendiri.

Apa itu Strategi Forex KISS?

Apa itu Strategi Forex KISS? – Forex merupakan salah satu bisnis investasi yang menjanjikan profit besar. Tidak salah jika mulai banyak bibit-bibit trader yang bermunculan seiring dengan eksistensinya. Kendati demikian, masih banyak yang ragu untuk bertrading karena forex dianggap memiliki resiko yang tinggi dan rumit untuk dilakukan, apalagi forex yang memperdagangkan mata uang asing ini perlu dilakukan dengan melihat ruang dan waktu yang luas.

Sebenarnya bagaimana kita merepresentasikan suatu hal tergantung dengan cara pandang kita. Sama halnya dengan bagaimana kita memandang trading. Jika anda takut dengan resiko yang tinggi anda hanya perlu belajar dan menerapakannya. Lagipula resiko tinggi yang dimiliki forex sebanding dengan profit yang menjanjikan. Jika alasan anda adalah kerumitan dari forex maka anda bisa memilih strategi yang simple namun tetap menjanjikan profit besar. Berbicara tentang strategi yang memiliki dua kriteria di atas, strategi forex KISS mungkin bisa menjadi solusi anda.

Strategi Forex KISSforex

Strategi KISS merupakan singkatan dari Keep It Simple and Sweet. KISS menekankan penggunaan metode trading sederhana namun tetap menjanjikan profit yang menggiurkan. Jadi anda tidak perlu khawatir dengan efek penyederhanaan strategi terhadap peluang keuntungan. Justru dengan strategi yang seperti ini anda tidak perlu khawatir dengan efek penyederhanaan strategi terhadap peluang keuntungan. Anda juga bisa tetap bertrading dengan mudah tanpa harus bergelut dengan kerumitan analisa. Strategi KISS memiliki 4 prinsip yang diantaranya:

  1. Meminimalkan Support dan Resistance

Mengenali support dan resistance memang perlu, namum jangan berlebihan dalam melakukan identifikasi. Banyak trader yang merasa takut salah menempatkan support dan resistance karena subjeknya cenderung subjektif. Akibatnya, mereka juga menggambarkan banyak garis horizontal dan menggunakannya sebagai support pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.

Itu belum termasuk dengan level-level resistance yang tak kalah banyak. Padahal hanya dengan satu level support dan resistance saja anda sudah dapat mendapatkan pemahaman yang cukup untuk menginterprestasikan pergerakan harga. Semakin mudah sebuah chart untuk di baca maka semakin efektif pula penerapan strategi forex KISS.

  1. Susunan Pola Aktivitas Trading Harian

Trading forex bisa menimbulkan kecanduan trading jika anda tidak dapat memenajemen diri sendiri. Mengamati chart selama berjam-jam dapat membuat anda terobsesi dan berujung pada peningkatan frekuensi trading. Padahal kejenuhan akibat memantau chart dalam waktu lama dapat mengaburkan persepsi anda. Jika anda mengalami loss anda akan mengalami trauma dan bisa jadi berusaha menjauh dari pasar dan ragu untuk kembali entry.

Agar pola trading yang rumit tidak terjadi sebaiknya anda mengatur jadwal harian. Apapun gaya trading anda, lebih baik aturlah pola dengan perancanaan yang matang. Bertrading dengan pola yang terencana walau hanya sekedar entry sama beresikonya dengan dengan mengabaikan disiplin trading. Kesimpulannya, strategi forex KISS tidak merekomendasikan trader untuk terus-menerus terpaku melihat chart.

  1. Eliminasi Faktor yang Tidak Penting

Keinginan mendapatkan strategi forex terbaik akan berkembang bagi setiap diri trader. Hal ini wajar saja, jika kita tidak mengetahui realita mencari “holy grail” hanya akan membuat anda membuang waktu secara percuma. Tindakan ini biasanya akan mengarahkan seorang trader untuk berjuang mendapatkan sistem yang lebih canggih dan bersifat kompleks. Belum lagi adanya campur aduk indikator yang kadang membuat sugesti yang rumit. Jika sudah seperti ini anda bisa menghapus indikator yang tidak terlalu penting.

Salah satu rekomendasinya adalah dengan menggunakan kombinasi indikator dengan analisa price action. Secara garis besar trading forex KISS mengajarkan anda untuk menjauhi gaya trading seperti pemula. Kebanyakan dari mereka banyak menggunakan beberapa indikator untuk menutupi kecacatan indikator yang satu dan lainnya. Hindari hal tersebut dengan menghapus indikator yang tidak perlu dan belajarlah cara menginterprestasikan candlestick.

  1. Konsisten pada Metodologi Trading Tertentu

Seperti penggunaan indikator, metodologi juga perlu difilter sebaik mungkin. Mengikuti strategi forex yang memprioritaskan kesederhanaan sebaiknya pilih salah satu metodologi yang sesuai dengan pemahan dan gaya trading anda. Jika sudah difilter, anda bisa menerapkan metodologi yang mengusung cara trading sederhana tersebut.

Belajar Trading Forex dari Paul Rotter

Belajar Trading Forex dari Paul Rotter – Paul Rotter adalah salah satu dari ratuasan trader profesional dunia. Nama Paul Rotter semakin dikenal dunia belakangan karena kesuksesannya dalam dunia investasi. Dalam waktu 3 bulan, Paul Rotter mampu mengembangkan modal 526.00 dollar menjadi 6.500.000 dollar. Keberhasilan ini tentunya bukan karena keberuntungan semata, melainkan juga dengan kerja keras, usaha serta penerapan strategi yang diubah menjadi sebuah peluang yang menghasilkan profit.

Paul Rotter memulai karir tradingnya ketika tengah menjalani magang sebagai bankir di Bank Jerman, Munich. Saat magang, Rotter selalu beraktivitas di trading room di HypoVereinsbank. Kegiatan utama yang dilakukan oleh Rotter adalah memasukkan eksekusi trading ke sistem komputer klien bank. Kemudian ia pidah ke Frankfurt untuk bekerja di Daiwa Securities sebagai trader junior. Jadi Paul Rotter masih belum trading sendiri pada saat itu, ia hanya belajar sambil melakukan.

Paul Rotter juga memiliki mentor ketika berada di Daiwa. Kendati demikian ia tetap melakukan sebagaian besar tradingnya sendiri. Mentor tersebut memberikan arahan seperti menjelaskan tentang chart, aset apa yang dibeli oleh orang dan bagaimana keluar dari pasar. Selebihnya seperti penelaahan analisa teknikal dilakukan oleh Rotter sendiri.

Mentor yang dimiliki oleh Rotter tidak menggunakan indikator melainkan mengikuti opininya sendiri. Mentor Rotter juga mengajarkan bagaimana membaca psikologi pasar. Rotter saat itu juga sering melakukan trading dalam jumlah yang banyak bahkan sampai 100 kali trading dalam satu hari.

Tools yang Digunakan Paul Rotter

Paul Rotter merupakan salah satu legend yang dikenal berkat kesuksesannya melakukan sclaping obligasi di pasar Jerman. Pada puncak karirnya, Paul Rotter yang memiliki julukan The Most Successful Scalper mentrading antara 100,000 – 200,000 kotrak hingga 1 juta kontrak dalam sehari. Oleh karena itu, walau fokusnya bukan pada pasar forex namun keahliannya menarik para trader forex, terutama yang memfavoritkan Scalping.

Sayangnya, saat ini Rotter sudah banyak berubah dalam trading bahkan berhenti trading dengan jangka pendek dan hanya trading setiap beberapa tick. Paul Rotter mengatakan bahwa Scalping memiliki potensi masalah dengan regulasi dan evolusi trading algoritma di luar sana.

Pada masa trading Scalpingnya, Rotter selalu menggunakan analisa teknikal untuk membaca psikologi pasar. Tools analisa utama yang banyak digunakan sejak awal tradingnya 20 tahun adalah Poin and Figure Chart. Paul Rotter memilih menggunakan Trend Line serta Support dan Resistance saat ini walaupun di awal ia sempat menggunakan indikator teknikal seperti RSI. Menurutnya indikator teknikal seperti RSI, MACD tidak membantu dalam trading jangka pendek (scalping) dan hal yang terpenting adalah memperhatikan perilaku pasar pada kisaran level support dan resisten.

Pada masa intensnya melakukan trading, Rotter mencoba sering istirahat secara reguler. Ia memilih duduk di meja trading pada pukul 8 AM karena menganggap waktu itu adalah saat pembukaan pasar yang menarik. Kemudian Rotter akan trading lagi 2-3 jam di pagi hari. Kemudian trading lagi saat pasar AS buka pada pukul 02.20-02.30 PM. Pada saat itu pasar buka dan banyak data ekonomi dirilis. Pukul 5 PM pasar trading AS sudah berakhir karena pasar tunai Eropa telah tutup. Namun saat ini waktu tradingnya lebih panjang.

Tips Trading Sukses ala Paul Rotter

Saat Paul Rotter melakukan trading, ia memiliki seseorang yang akan memantau profit dan loss yang didapatkan. Jika Rotter sudah mengalami kerugian hingga jumlah tertentu maka ia harus menyesuaikan position size anda. Jika anda masih mengalami kerugian yang bahkan lebih besar, maka matikan komputer anda dan mencari udara segar. Ini merupakan cara disiplin yang sangat penting untuk di jaga agar mental emosi anda tidak meledak. Ketika anda mengalami kerugian, maka jangan mencoba mendapatkan kembali uang anda. Kebanyakan trader akan marah ketika uangnya hilang. Padahal, ketika kita mengalami kerugian setelah mengikuti strategi maka anggap saja anda sedang tidak beruntung.

Satu waktu Paul Rotter pernah trading pada waktu yang tidak seharusnya dan berada pada kondisi pasar yang tidak dikuasi sehingga merugi. Dalam sitauasi seperti ini, trader harus memiliki money management yang ketat, kurangi (lot) size anda atau berhenti trading untuk sementara.

Belajar Trading Forex dari Kathleen Brooks

Belajar Trading Forex dari Kathleen Brooks – Tidak bisa dipungkiri jika fundamental adalah komponen penting yang perlu diperhatikan oleh semua trader walaupun mereka mengandalkan teknikal. Dampak dari sebuah berita memang bisa memberikan pengaruh yang signifikan sehingga mendorong harga bergerak hingga ratusan bahkan ribuan pips. Moment ini sering disebut sebagai kesempatan emas oleh para trader yang sedang berupaya keras menemukan metode terbaik untuk trading.

Tidak hanya trader pemula yang sedang mencari metode trading terbaik, ternyata ada salah satu trader sukses yang beraliran fundamental yaitu Kathleen Brooks. Ia merupakan figur seorang wanita yang lihai dalam memberikan analisa dan komentar-komentar mengenai isu fundamental yang penting.

Tentang Kathleen Brooks

Kathleen Brooks merupakan direktur peneliti di forex.com yang juga memiliki pengalaman menjadi analis trading di perusahaan multinasional, Brirish Petroleum. Wajahnya familiar menghiasi media-media finansial seperti CNBC, BBC, Bloomberg, Sky News dan Fox Business. Wanita ini diakui keahliannya dalam menyampaikan dan menterjemahkan isu-isu rumit sehingga mudah dipahami. Oleh sebab itu Kathleen Brooks diperhitungkan sebagai salah satu komentator forex wanita paling disegani. Jangkauannya tidak hanya pada pasar forex, namun juga saham dan komoditas.

Kathleen Brooks selain aktif menjadi analis dan pembicara juga secara rutin membagikan analisa dan berbagai inspirasi trading lewat tulisannya. Ia pernah menjadi salah satu penulis di City A.M, dan menerbitkan buku Kathleen Brooks on Forex: A simple Approach to Trading Foreign Exchange Using Fundamental and Technical Analysis pada tahun 2013. Dalam bukunya Kathleen Brooks mengungkapkan pelajaran dan cara trading sederhana yang ditujukan untuk para pemula. Hingga saat ini analisa dan beragam tips tradingnya dimuat di situs-situs forex seperti FXStreet, Investasi, MoneyShow dan Trade2Win.

Kunci Sukses Trading Ala Kathleen Brooks

Kathleen Brooks membagikan pengalaman pribadinya yang disambut banyak rintangan ketika menjalani transisi ke trading retail. Wanita ini memulai karir trading retailnya sebagai analis tingkat Internasional dengan mengusung latar pengetahuan fundamental membuatnya diasingkan dan dianggap ketinggalan zaman.

Kathleen Brooks kemudian mulai mendalami analisa teknikal, pemahaman intermarket dan strategi-strategi kompleks berbasis teknikal untuk membuktikan kemampuan dirinya. Hasil dari analisis mendalam yang ia lakukan membuahkan hasil yang mana mampu melengkapi pengetahuan fundamental yang sebelumnya telah ia miliki. Pengalaman ini yang kemudian membentuk persepsi Kathleen Brooks.

Meski turut memperhitungkan teknikal, pengalaman berharga di level institusi dan retail pada akhirnya mengantarkan Brooks pada satu kesimpulan yaitu berita ekonomi dan event fundamental adalah penggerak utama pasar. Hal ini sekaligus menjadi kunci sukses yang diusung oleh Brooks sendiri.

Selain kunci sukses tersebut, Kathleen Brooks juga masih memiliki inspirasi tentang pengaruh fundamental dalam pergerakan pasar.

  • Inspirasi pertama – Profit Tidak Selalu Bergantung pada Trend

Trend memang dikatakan sebagai pemberi peluang paling banyak untuk meraih profit besar. Namun tidak berarti setiap trader harus menunggu trebentuknya trend untuk memperoleh keuntungan. Ketika pair andalan sedang sideways maka anda harus bersikap fleksibel. Gunakan indikator teknikal untuk mengamati bagaimana pergerakan harga di beberapa timeframe.

  • Inspirasi kedua – Jangan Terlalu Percaya Safe Heaven

Inspirasi ini berhubungan dengan cara menghadapi gejolak pasar saat isu politik sedang dominan. Paham lama yang dianut oleh investor adalah berpihak pada aset yang dianggap Save Heaven seperti Emas, Franc Swiss dan lainnya. Namun bagi Brooks, prinsip ini tidak selalu relevan dengan keadaan sebenarnya. Kesimpulannya, Safe Heaven memang menjadi pengalihan saat pasar finansial mengalami gejolak ketidakpastian. Namun jangan lantas anda menukar aset dengan semua jenis Safe Heaven ketika dilanda kecemasan. Bisa saja ada kemungkinan lain yang justru membuat Safe Heaven tidak dapat lagi diandalkan sebagai tempat berlindung.

  • Insprirasi ketiga – Utamakan Kesabaran

Overtrading dianggap sebagai sebuah kesalahan terbesar bagi Kathleen Brooks. Bertindak sebelum waktunya walau dengan menggunakan ide yang fantastis tidak menjamin anda terhindar dari kerugian besar. Tokoh penulis Currency Trading For Dummies, 3rd Edition menekankan jika trader tidak bisa hanya bermodal ide saja, karena market tidak digerakkan oleh ide seorang trader. Trading juga terbilang sulit dan memiliki banyak tantangan sehingga jika anda tidak sabaran maka anda belum bisa masuk dalam jalur keberhasilan.

Brecermin dari segala analisis dan inspirasi yang dibuat, Kathleen Brooks memiliki filosofi analisis:

“Fundamental menentukan trend jangka menengah, sedangkan teknikal mengarahkan trend jangka pendek. Bagi trader forex pergerakan short-trem merupakan tempat untuk mencari peluang profit, sedangkan outlook jangka panjang dapat menjadi basisi dalam menempatkan sentimen.”

Apa yang Menjadi Indikator Terbaik Untuk Trading Trend dalam Forex?

Indikator Trading Trend Terbaik dalam Forex – Trend merupakan sebuah kecenderungan dalam pergerakan harga. Trend trading berkaitan dengan trend market, di mana trend market diartikan sebagai sebuah kecenderungan atau kondisi dimana terdapat pergerakan yang mendominasi chart dan sifatnya berlanjut. Sangat penting mengetahui trend trading karena dapat digunakan sebagai penentu dalam entry posisi anda. Keputusan anda untuk melakukan buy hingga sell dapat ditentukan saat anda melihat trend trading yang sedang terjadi.

Jika anda ingin mengetahui dan menggunakan trend trading, anda membutuhkan bantuan indikator. Banyak indikator yang bisa digunakan dalam trend trading seperti Trendline Channel atau Andrew’s Pitchfork. Keduanya memiliki pertimbangan masing-masing tentang siapa yang lebih unggul daripada tools lainnya.

Trendline Channel VS Andrew’s Pitchfork

Pada dasarnya Trendline Channel atau Andrew’s Pitcfork memiliki fungsi yang hampir sama yaitu menyorot dan mengisolasi pergerakan trend dalam forex. Artinya, kedua indikator ini dapat membantu trader mengetahui arah trend terkini dan memberikan bantuan visual dimana harga akan bergerak memantul (koreksi/reversal) atau breakout pada garis pergerakan harga.

Agar lebih jelas, mari kita bandingkan satu-per-satu masing-masing aspek dari kedua indikator terbaik trend trading ini.

  1. Indikator Trading Trend – Aspek Kemudahan Penggunaan

Trendline Channel dan Andrew’s Pitcfork keduanya sama-sama mudah digunakan. Hanya yang membedakan adalah tata cara dalam menarik garisnya saja. Menarik garis Trendline Channel lebih mudah daripada Andrew’s Pitcfork karena kanal trendline ditarik dari suatu titik high tertinggi hingga titik low terendah. Sedangkan pada Pitcfork diperlukan tiga titik yaitu handle, first reaction high dan first reaction low. Kedua indikator trend trading forex tersebut biasanya memiliki tools built-in yang sudah ada dalam platform sehingga trader tidak perlu bersusah payah menginstal plugin tambahan dari luar.

  1. Indikator Trading Trend –  Tingkat Akurasi

Kedua indikator trend trading tersebut bersifat subjektif, sehingga penempatan titik-titik penting dalam menarik garis Trendline Channel dan Pitcfork akan bergantung sepenuhnya pada pengguna. Jadi wajar saja jika ada perbedaan dari setiap trader dalam mengaplikasikan kedua indikator tersebut. Misalnya pada Trendline Channel, penempatan swing high dan low high yang berbeda akan menghasilkan channel yang berbeda pula. Hal serupa juga terjadi pada Pitcfork yang walaupun titik first reaction high dan lownya sama. Namun jika penempatan titik handle-nya berbeda maka sudut kemiringan dalam menyorot arah trend akan terpaut cukup jauh.

Perbedaan paling mencolok adalah adanya beberapa media line pada Pitcfork yang tidak ditemukan pada Trendline Channel. Ketika anda menggunakan bantuan median line, maka akurasi sinyal reversal dan breakout pada Pitcfork akan lebih tinggi dari Trendline Channel. Jadi bisa disimpulkan bahwa Andrwe’s Pitcfork akan membuat anda memprediksi lebih tepat tentang apakah harga akan berlanjut dalam trend lama atau justru berbalik. Pitcfork juga mampu memberikan peringatan lebih akurat. Dimana harga akan lebih bounce atau breakout dalam median-mediannya dibandingkan Trandline Channel.

  1. Indikator Trading Trend – Fleksibelitas

Andrew’s Pitcfork pada umumnya digunakan pada pasar saham atau komoditas yang memiliki pergerakan stabil. Sedangkan pada pasar Forex, trend dapat berubah arah seketika lalu berkonsolidasi sampai berhari-hari hingga berminggu-minggu lamanya. Dalam keadaan pasar yang sideways atau ranging, Pitcfork nyaris tidak berguna. Berbeda halnya dengan Trendline Channel, walaupun kondisi market relatif ranging namun garis kanal atas dan bawah pada Trendline Channel masih bisa berfungsi dengan baik sebagai batas resistance dan support.

Trendline Channel dan Andrew’s Pitcfork merupakan indikator untuk trading trend forex tingkat dasar yang dapat digunakan dalam segala macam platform trading. Sehingga trader dapat dengan mudah mengaksesnya dalam segala situasi yang mendukung. Trendline Channel cocok digunakan ketika keadaan pasar relatif ranging atau sideways karena garis atas dan bawah kanal dapat digunakan sebagai batas support dan resistance. Sedangkan Andrew’s Channel lebih tepat digunakan selama arah trend forex terbentuk dengan jelas dan kuat. Hal ini karena mediannya dapat membantu anda menangkap harga yang mengalami bounce atau breakout dengan akurat.

Apa Ada Alasan Khusus Kenapa Indikator dan Harga Bergerak Beda Arah?

Apa Ada Alasan Khusus Kenapa Indikator dan Harga Bergerak Beda Arah? – Forex adalah aktivitas yang dilakukan dengan menjual dan membeli pasangan mata uang tertentu. Agar mendapatkan profit tentunya kita tidak bisa melakukan dua aktivitas diatas dengan sembarangan. Kita harus memiliki pandangan tentang keadaan pasar yang terjadi. Semua keputusan untuk menjual atau membeli membutuhkan analisa yang tentunya tidak main-main. Salah satu alat analisa pasar agar prediksi tidak meleset adalah dengan menggunakana indikator forex.

Indikator dalam Forex

Secara umum indikator adalah alat yang dapat memberikan informasi kepada trader tetang pemetaan kondisi pasar yang tengah terjadi sehingga prediksi yang dibuat oleh trader akan lebih akurat dan tepat dalam menentukan open posisi yang pas, baik itu buy maupun sell. Indikator forex umumnya memiliki dua fungsi yaitu pertama, memberikan pemetaan kondisi pasar kepada trader dan kedua, memberikan sinyal untuk entry maupun exit yang akan menuntun trader sehingga dapat masuk atau keluar market dengan tepat.

Dalam dunia forex, terdapat berbagai macam indikator. Namun kita dapat membaginya menjadi 2 kategori yaitu leading indikator dan lagging indikator. Leading indikator akan memberikan prediksi sebuah pergerakan sebelum sutu hal terjadi di pasar. Hal ini dikatakan cukup sulit bahkan bisa keliru. Inilah mengapa tidak semua orang memilih menggunakan leading indikator.

Contoh leading indikator yang terpercaya adalah RSI. RSI digunakan untuk mengenali area overbough dan oversold yang akan bergeraka antara 0 sampai 100. Ketika RSI menunjukan angka yang lebih tinggi dari 70 maka kita bisa menganggap hal tersebut merupakan kondisi overbough dan ini adalah saat yang tepat bagi trader untuk membuka sell. Sedangkan ketika menunjukkan nilai di bawah 30 maka berada dalam kondisi oversold dan menjadi momentum bagi trader untuk membuka posisi buy.

Disisi lain lagging indikator justru memberikan sinyal yang lebih lambat namun lebih kuat. Sinyal dari lagging indikator akan datang setelah sebuah pergerakan terjadi dan ia akan mencoba menghitung kekuatan pergerakan tersebut. Salah satu lagging indikator adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD).

MACD tidak bergerak layaknya dalam daerah jangkauan seperti RSI, namun ia terdiri atas dua buah garis dan sebuah histogram. Manfaat utama MACD adalah membantu mengenali sebuah tren sekaligus memberikan beberapa indikasi mengenai kekuatan dan pergerakan yang terjadi. Kita bisa mendapatkan indikasi yang baik dari momentum melalui histogram. Ketika garis-garis saling menjauh dan jarak maupun histogram menjadi besar maka akan menjadi indikasi pergerakan yang kuat dengan banyak momentum yang mengikutinya. Sedangkan ketika dua garis bertemu dan jarak maupun histogram menjadi mengecil akan menjadi indikasi pergerakan yang melambat bahkan menunjukkan kemungkinan terjadinya perpotongan ke arah yang berlawanan.

Indikator Dan Harga Bergerak Beda Arah

Indikator yang menjadi alat penentu arah tren harga umumnya akan berjalan searah dengan pergerakan harga tersebut. Maksudnya, ketika ketika harga turun maka indikator juga akan akan ikut melandai dan jika harga naik maka indikator akan menanjak. Namun pada suatu saat tidak menutup kemungkinan indikator dan pergerakan harga justru akan bergerak berlainan arah.

Indikator dan arah pergerakan harga yang bergerak berbeda arah atau Divergence ini disebabkan oleh adanya indikator leading dan lagging (RSI, MACD, Stochastic, dll) yang mampu memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi di waktu berikutnya. Leading indicator dapat menandai titik overbought dan titik oversold. Titik overbought dapat menghasilkan patokan resistance sedangkan titik oversold menjadi level support. Jadi ketika harga bergerak tidak seimbang leading indicator dapat menyaring dimana seharusnya level harga itu berada. Inilah alasan mengapa Divergence tersebut dapat terjadi dengan pergerakan harga saat ini.

Ilustrasi

Divergence ini bukanlah sesuatu yang perlu dikahwatirkan. Malah bagi trader Contrarian, Divergence bisa dijadikan sinyal untuk melawan sentimen pasar. Trader bisa mendapatkan sinyal Buy saat harga jatuh atau sinyal sell ketika harga naik namun tetap mendapatkan profit tentunya. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Sentimen pasar sangat dipengaruhi oleh opini pasar. Padahal belum tentu Bullish atau Bearish akan bergerak sesuai dengan ekspektasi trader. Berdasarkan chart XAU/USD, saat ini sudah mengalami Breakout dari Resistance sedangkan sentimen mayoritas adalah Bullish. Para trader mulai berlomba memasang posisi Buy dan mempertahankan posisi Long.

Berbeda dengan yang dilakukan oleh tradert lainnya, Mr. Sun yang merupakan trader Contrarian melihat hal tersebut sebagai sinyal Divergence. Mr. Sun melihat hal beradasarkan indikator RSI dan MACD bahwa histogram menunjukkan penurunan dari kedua puncak tertinggi. Hal ini disebabkan oleh karena sentimen Bullish mayoritasnya sudah kehabisan tenaga untuk mendorong harga lebih tinggi. Ketika sinyal Divergence yang diprediksi terkonfirmasi, Mr. Sun memasang posisi sell untuk melawan sentimen Bullish mayoritas. Hasilnya, Mr. Sum berhasil mendapatkan profit besar pada kisaran level 1180.

Pada lain kesempatan, harga terus menurun hingga menembus level Support dan pasar bereaksi sentimen Bearish sehingga trader menekan tombol sell. Namun lagi-lagi Mr. Sun memprediksi hal ini sebagai sinyal Divergence dan ia memasang posisi buy. Hasilnya, walaupun sempat mengalami sideway beberapa hari, harga pun menanjak berlawanan dengan Bearish mayoritas trader dan Mr. Sun kembali memperoleh profitnya.

Apa Itu Strategi Trading Pola Megaphone?

Apa Itu Strategi Trading Pola Megaphone? – Dalam forex pergerakan harga yang terlihat dalam chart membentuk pola-pola tertentu dan pola yang telah muncul tersebut cenderung akan muncul berulang. Bentuk dalam pola tersebut biasanya mengisyaratkan terjadinya penerusan arah trend atau pembalikan arah trend. Tidak ada patokan paten yang digunakan untuk menentukan pola chart yang ada, namun berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara berulang-ulang pasar secara umum telah menggunakan bentuk pola yang terbentuk dari chart beserta namanya guna menganalisa dan memprediksi arah pergerakan trend.

Pola Megaphone

Salah satu pola yang muncul dalam chart adalah pola Megaphone. Jika anda pernah terjebak pada harga naik turun yang sangat drastis dengan tren arah yang tidak menentu, bisa jadi saat itu anda tengah menghadapi pola Megaphone atau pola harga yang melebar. Pola ini adalah pola harga (price pattern) yang memiliki ciri khas utama rangkaian Swing High dengan nilai yang tinggi mendaki dan Swing Low dengan nilai rendah menurun yang kemudian membentuk pola harga yang menyerupai instrumen pengeras suara. Pola ini akan terlihat dari pergerakan harga saat kondisi pasar bergejolak tinggi tanpa menunjukkan arah trend yang jelas.

Dalam chart biasanya tampak harga membentuk Swing High dan Swing Low secara bergantian. Swing berikutnya lebih kuat dari Swing sebelumnya sehingga jika Trendline diletakkan pada setiap Swing maka akan terbentuk Channel Divergen. Channel Divergen sendiri terjadi ketika anda menarik satu garis untuk menghubungkan level high dan satu garis menghubungkan level Low dan kemudian hasilnya menuju ke arah yang berbeda.

Ciri khas bentuk Pola Megaphone ini juga membuat ia dikenal sebagai pola Broadening Wedge atau pola harga melebar. Sekilas bentuknya memang menyerupai pola Triangle, hanya saja arahnya terbalik dan lebih jarang muncul. Kendati jarang muncul, Pola Megaphone ini menjanjikan keuntungan karena trader akan mendapatkan sinyal untuk membeli pada harga terendah atau menjual pada harga tertinggi.

Strategi Trading dengan Pola Megaphone

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pola Megaphone ini meyerupai pola Triangle. Perbedaannya terletak pada sinyal Megaphone yang tidak hanya difokuskan untuk memprediksi dimana titik breakout tersebut muncul, namun juga memprediksi pengulangan reversal Swing. Sinyal Megapone biasanya muncul setelah harga berbalik arah dari Swing ketiga menuju keempat. Setelah mencapai titik Swing keempat akan ada dua skenario:

  1. Skenario Swing Reversal

Pada skenario ini harga akan diprediksi berbalik arah setelah menyentuh batas Trendline Divergen. Misalnya pada swing keempat, posisi dapat dibuka setelah harga menyentuh level Swing sebelumnya. Seetelah posisi terbuka maka traget profit dapat dipasang di dekta Midline atau lebih jauh lagi di titik Swing berikutnya. Sedangkan stop loss akan diletakkan beberapa pip diatas Swing terakhir.

  1. Skenario Breakout

Setelah swing keempat berbalik arah, biasanya swing berikutnya memiliki potensi untuk breakout atau menembus batas Trendline. Skenario breakout ini posisi akan dibuka setelah harga ditutup di batas luar Trendline Divergen. Setelah open position selanjutnya Stop Loss diletakkan beberapa pip pada sisi dalam Trendline sesuai dengan High atau Low Swing sebelumnya. Target profit ini disesuaikan dengan Rasio Risk/Reward dan Money Management yang baik.

Sekilas pola harga melebar tampak mirip dengan pola Triangle. Bedanya, pola Triangle hanya digunakan sebagai sinyal breakout saja. Sedangkan pola Megaphone menunjukkan sinyal breakout dan sinyal reversal. Kemunculan ini juga terbilang langka namun tetap dapat diandalkan selama trader menggunakan Money Management yang baik.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Bagaimana Cara Mengatasi Kelemahan Analisis Teknikal?

Bagaimana Cara Mengatasi Kelemahan Analisis Teknikal? – Analisa teknikal menjadi salah satu favorit para trader karena kemudahannya memberikan sinyal untuk entry. Hal ini juga diperkuat dengan adanya fakta bahwa mencari sinyal trading dengan indikator dan pola harga sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan para trader. Kendati demikian, semakin sering digunakan maka mulai bermunculan kelemahan yang dimiliki oleh  analisis teknikal ini.

Kelemahan Analisis Teknikal

Jika selama ini anda masih mengalami kerugian walaupun sudah menggunakan analisis teknikal. Mungkin anda perlu mengkaji ulang dimana letak kelemahan dari analisis teknikal ini. Berikut adalah beberapa kelemahan analisis teknikal yang mungkin bisa anda jadikan pertimbangan agar dapat mengurangi kerugian dari analisis teknikal ini.

  • Analisis Teknikal Hanya Menampilkan Data Lampau

Kelemahan analisa teknikal terletak pada fakta bahwa chart hanya menampilkan catatan perubahan harga, baik dalam bentuk candlestick, bar ataupun line chart. Kunci dari kelemahan ini terletak pada catatan perubahan harga yang hanya menyajikan rentang pergerakan harga dari waktu sebelumnya hingga saat ini. Faktanya secanggih dan seakurat papun analisa teknikal, tidak dapat dengan tepat meramalkan kemana arah pergerakan harga selanjutnya. Walaupun telah dibantu oleh indikator sekelas RSI dan Osilator Stochastic resiko sinyal palsu masih memiliki potensi untuk merugikan akun anda.

  • Relatif Subyektif

Kelemahan analisa teknikal berikutnya muncul ketika trader berusaha mencari titik-titik entry yang terbaik dengan beragam strategi yang berbeda pula. Hasilnya, antara satu trader denga  trader lainnya akan berakhir dengan open posisi yang berbeda. Belum lagi kenyataan bahwa pasar tidak selalu bergerak sesuai harapan, meskipun sinyal trader terlihat sangat jelas bagi trader. Intinya, apa yang terlihat sebagai titik entry sempurna pada chart belum tentu akan direspon serupa oleh trader lainnya. Bahkan bisa jadi mereka malah membuka posisi berlawanan.

  • Kondisi Sinyal Trading Sempurna yang Jarang Ditemukan

Ketika belajar memggunakan indikator, kita hanya diajarkan untuk mencari sinyal trading dengan pola yang sepurna. Dapat diibaratkan ketika seseorang belajar mengendarai mobil untuk pertama kalainya, ia harus menunggu saat jalanan sepi dan sepi tanpa gangguan dari para pengguna jalan pada umumnya. Padahal kondisi ini hampir tidak pernah kita temukan dalam kehidupan nyata. Kelemahan ini dapat menjebak trader membuka posisi setiap kali muncul sinyal trader. Padahal masih ada kemungkinan harga bergerak naik melawan prediksi awal.

Cara Mengatasi Kelemahan Teknik Analisis Teknikal

Jika anda tidak ingin hanya menggota-ganti indikator atau menghabiskan waktu dan uang untuk menemukan holy grail, maka lakukan perbaikan dengan melatih trading sebagai berikut:

  • Aplikasi Money Management

Money Management sangat diperlukan untuk mengontrol alokasi uang setiap posisi. Money Management juga dapat mengatur seberapa besar toleransi resiko seandainya bergerak keluar ekspektasi, hal ini jauh lebih penting daripada anda sering ganti indikator.

  • Gunakan Stop Loss dan Take Profit

Stop loss dan take profit akan memberikan perlindugan tambahan bagi akun anda sebagai peminimalisir kerugian dan mengunci keuntungan. Pengguna Stop Loss dan Take Profit dapat membantu mengatasi kelemahan analisa teknikal terutama jika posisi bergerak tidak sesuai dengan sinyal entri. Stop Loss akan menutup posisi untuk mencegah kerugian lebih besar. Sebaliknya, jika sinyal masih floating maka Take Profit akan mengunci keuntungan pada level harga tertentu sebelum berbalik arah.

  • Diversifikasi Resiko Trading

Alasan utama mengapa trader mulai kehilangan modal saat live trading adakah terlalu antusias membuka posisi saat sinyal muncul juga membuka posisi dengan jumlah lot besar. Padahal semakin besar Lot maka semakin besar resikonya. Trader perlu memiliki berbagai ekuitas pada beberapa pair dengan korelasi negatif.

  • Catatan dan Kembangkan Sistem Trading dengan Bantuan Jurnal Trading

Salah satu alasan mengapa trader dapat menjadi trader profesional adalah karena kedisiplinan dalam menggunakan jurnal trading untuk mencatat setup MM setiap dibuka atau di tutup. Catatan dari jurnal tersebut akan membantu trader profesional mengembangkan setup MM untuk menyesuaiakan kondisi pasar terkini.

  • Kalender Forex

Analisis fundamental memang kurang cocok untuk digunakan oleh trader pemula karena tingkat kesulitan yang tinggi. Namun paling tidak anda telah mencoba menggunakan kelender forex untuk meningkatkan kesadaran pada waktu apa saja forex diprediksi akan mengalami gejolak harga.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda..

Psikologi Trading: Apa yang Diyakini Trader Forex Agar Bisa Sukses dalam Trading?

Apa yang Diyakini Trader Forex Agar Bisa Sukses dalam Trading? – Jika seorang trader tidak bisa mendapatkan keuntungan di pasar forex, maka kemungkinan besar hal tersebut bukan karena sistem tradingnya yang buruk, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi pasar ataupun diri sendiri. Setidaknya hal diatas merupakan hal yang dipercayai para trader profesional. Hal ini menekankan pentingnya psikologi trading serta penataan mental bagi trader yang sukses.

Psikologi trading ada yang dilakukan dengan benar dan juga ada yang salah. Patrick Stockhausen, seorang trader dan trainer juga menggunakan psikologi trading agar dapat menjadi trader sukses. Awalnya Stockhausen dibesarkan oleh keluarga miskin hingga harus drop out dari sekolah pada usia 16 tahun. Namun berkat pemahamannya tentang strategi trading, saat ini ia berhasil secara finansial pada usia 30 tahun.

Berkat pengalamanannya, ia turut membantu banyak trader dan investor lain untuk memperbaiki kinerja mereka dengan membentuk pola pikir baru. Ia pernah di wawancarai mengenai apa saja kekeliruan mayoritas trader dari segi psikologi trading, serta hal-hal apa saja yang seharusnya diyakini trader agar sukses.

Kesalahan Trader Pemula dari Segi Aspek Psikologi Trading

Beberapa trader pemula memiliki kesulitan dalam psikologi trading karena mereka tidak mencintai trading dan investasi finansial tersebut. Padahal hal ini merupakan salah satu karakter penting yang harus dimiliki oleh trader sukses. Trader harus mencintai apa yang mereka lakukan dan hanya memandang uang sebagai cara untuk “menjaga skor” semata.

Dalam implikasinya bayak trader yang masuk dengan pola pikir konsumen yang membuat mereka memikirkan uang mereka dengan barang yang bisa ditukar dengannya. Padahal seharusnya uang tersebut menjadi tolak ukur sebaik apa anda dalam melakukan trading.

Kemudian mereka belajar melakukan beberapa analisa teknikal yang kemudian membuat semakin salah menilai uang dan pasar forex. Trader melihat pasar forex seperti slot judi. Padahal terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara trading dengan judi. Pada judi anda membuat perkiraan pada mesin slot kemudian anda memasukkan uang dan tinggal menunggu dengan harapan pola kemenangan akan muncul. Namun pada forex ketika sinyal datang kita membuka posisi ke arah yang kira-kira akan mengantarkan trader dalam kemenangan.

5 Keyakinan Penting bagi Psikologi Trading

Ada beberapa poin signifikan lain yang membedakan antar pejudi dan trader dalam trading forex. Poin tersebut merupakan keyakinan yang membedakan orang yang bertrading hanya demi uang dan orang yang bertrading karena memang menyukainya. Trader yang melakukan trading hanya demi uang akan memiliki pola pikir jangka pendek sedangkan trader yang trading karena menyukai siklus trading tersebut lebih memiliki perspektif jangka panjang. Hal ini juga sekaligus merujuk pada pencapaian kepuasan yang mana semakin anda ingin merasakan kepuasan yang instan maka trading yang akan anda lakukan tidak akan berumur panjang. Jika anda mampu menunda kepuasan maka mungkin anda dapat mengakumulasikan kekayaan dan trading anda akan bertahan lama.

Banyak trader yang trading dengan keyakinan yang salah. Mereka tidak memahami 5 hal fundamental yang perlu diyakini agar sukses. Jika anda adalah trader yang sedang mencoba untuk sukses, berikut adalah 5 keyakinan yang harus dimiliki oleh trader agar sukses.

  • Pahami bahwa apa saja dapat terjadi di pasar forex pada setiap posisi trading yang diambil.
  • Jika anda sudah menyadari bahwa apa saja dapat terjadi dalam trading forex, maka anda akan terfokus pada semua aspek yang terjadi pada serangkaian trading yang telah dilakukan serta berusaha mendapatkan keunggulan yang bisa anda jadikan strategi dalam bertrading selanjutnya.
  • Sesuatu yang dikatakan sebagai keungguan hanya sebuah probabilitas yang tinggi dibandingkan dengan suatu hal yang terjadi. Jadi dari semua trading yang anda lakukan, bisa saja 65% anda mengalami kekalahan. Namun jika anda sanggup menerapkan strategi Piramida maka kemenangan anda yang hanya 35% akan menghasilkan banyak profit.
  • Setiap trading memiliki kemungkinan menang dan kalah yang tak berpola.
  • Moment yang terjadi di pasar selalu unik dan tidak akan terulang kembali.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Bisakah Meningkatkan Keuntungan Trading dengan Trendline?

Bisakah Meningkatkan Keuntungan Trading dengan Trendline? – Garis tren atau trendline menjadi faktor penting dalam pola grafik. Tugas dari trendline ini adalah menunjukkan level harga yang signifikan. Oleh sebab itu, trader sangat perlu untuk memahami garis trend dan apa yang diindikasikan agar mencapai keberhasilan analisa teknikal.

Trendline Uptrend

Ketika uptrend yang ditandai dengan higher high dan higher low, level low menjadi penanda adanya koreksi low dan reaksi low karena pasar mengoreksi kondisi overbought. Sebuah trendline dapat ditarik dibawah level koreksi low yang menghubungkan dua atau lebih level low.

Trendline yang terhubung hanya oleh dua level koreksi low adalah trendline sementara yang belum signifikan dan hanya dikonfirmasi saat harga menguji kembali trendline yang berhasil. Misalnya ketika harga menyentuh trendline dan memantul untuk ketiga kalinya. Jika trendline telah diidentifikasi, maka selanjutnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi area potensial yang mendukung koreksi berikutnya.

Seandainya harga menembus atau melanggar trendline dan close di bawahnya maka akan dapat dipatahkan atau menjadi tidak valid. Namun, hanya yang lower low akan mengkonfirmasi pembalikan tren naik. Sebagai tambahan, peningkatan volume saat gerak tembus dapat meningkatkan validitas tembus tersebut. Sedangkan penurunan volume yang meningkatkan probabilitas mengalami false break.

Menggambar garis trend sebanarnya lebih dikatakan sebagai seni ketimbang sains. Menggambar trendline juga dilakukan disepanjang area padat candle dan bukan ujung lonjakan. Inilah metode yang paling banyak disukai ketika melakukan analisis teknikal.

Trendline Downtrend

Hal yang sama terjadi ketika downtrend terjadi yang dicirikan oleh lower low dan lower high. Level lower dan Lower High disebut sebagai reaksi atau koreksi level high karena pasar mencoba mengoreksi kondisi oversold. Sebuah trendline dapat ditarik di atas trend untuk menghubungkan dua atau lebih koreksi high.

Trendline yang terhubung hanya oleh dua label koreksi high adalah garis tren sementara (belum signifikan) dan hanya dikonfirmasikan saat harga menguji kembali garis trend untuk ketiga kali tanpa menembusnya. Trendline merupakan area potensial dari resistance untuk koreksi high berikutnya.

Bila harga menembus trendline close diatasnya, maka  trendline bisa menembus namun pembalikan tren turun hanya dikonfirmasi oleh higher high. Kekuatan atau signifikasi dari trendline meningkat setiap kali harga kembali menguji garis trend tanpa harus melanggar atau menembusnya. Selain itu, trendline pada grafik dengan timeframe yang lebih lama memiliki arti yang lebih besar daripada tren pada grafik dengan kerangka waktu yang lebih pendek. Jika anda paham dengan trendline, maka bisa anda jadikan sebagai senjata andalan dalam meningkatkan peluang trading.

Meningkatkan Keuntungan Trading dengan Trendline

Melakukan trading merupakan perkara mudah yang mana kita hanya perlu melakukan sell dan buy pada posisi yang dirasa akan mengantarkan keuntungan. Hal yang sulit adalah mementukan posisi yang mengantarkan keuntungan tersebut. Kita harus memperhatikan trend harga. Masalahanya, beberapa trader pemula sering melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi trend harga ini. Padahal langkah awal ini sangat penting untuk menentukan berapa jumlah perolehan keuntungan selama harga masih bergerak searah dengan posisi kita. Jadi jangan heran ketika para trader ini terjebak dalam posisi minus puluhan pip.

Ketika hal ini terjadi maka kita bisa melakukan identifikasi arah dan pergerakan harga sederhana menggunakan trendline. Sebagai contoh misalnya dalam chart EUR/USD kita bisa mendapat keuntungan yang jauh lebih besar dari resiko kecil hanya bermodal trendline.

Jika teknik ini masih dirasa sederhana dan kurang akurat, maka anda bisa menggunakan metode lain yang lebih kompleks dan akurat seperti Price Action. Price Action akan memberikan petunjuk akurat untuk open kemudian close hanya dengan mengamati formasi bilah candlestik atau grafik chart itu sendiri.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman