Belajar Trading Forex dari Paul Rotter

Belajar Trading Forex dari Paul Rotter – Paul Rotter adalah salah satu dari ratuasan trader profesional dunia. Nama Paul Rotter semakin dikenal dunia belakangan karena kesuksesannya dalam dunia investasi. Dalam waktu 3 bulan, Paul Rotter mampu mengembangkan modal 526.00 dollar menjadi 6.500.000 dollar. Keberhasilan ini tentunya bukan karena keberuntungan semata, melainkan juga dengan kerja keras, usaha serta penerapan strategi yang diubah menjadi sebuah peluang yang menghasilkan profit.

Paul Rotter memulai karir tradingnya ketika tengah menjalani magang sebagai bankir di Bank Jerman, Munich. Saat magang, Rotter selalu beraktivitas di trading room di HypoVereinsbank. Kegiatan utama yang dilakukan oleh Rotter adalah memasukkan eksekusi trading ke sistem komputer klien bank. Kemudian ia pidah ke Frankfurt untuk bekerja di Daiwa Securities sebagai trader junior. Jadi Paul Rotter masih belum trading sendiri pada saat itu, ia hanya belajar sambil melakukan.

Paul Rotter juga memiliki mentor ketika berada di Daiwa. Kendati demikian ia tetap melakukan sebagaian besar tradingnya sendiri. Mentor tersebut memberikan arahan seperti menjelaskan tentang chart, aset apa yang dibeli oleh orang dan bagaimana keluar dari pasar. Selebihnya seperti penelaahan analisa teknikal dilakukan oleh Rotter sendiri.

Mentor yang dimiliki oleh Rotter tidak menggunakan indikator melainkan mengikuti opininya sendiri. Mentor Rotter juga mengajarkan bagaimana membaca psikologi pasar. Rotter saat itu juga sering melakukan trading dalam jumlah yang banyak bahkan sampai 100 kali trading dalam satu hari.

Tools yang Digunakan Paul Rotter

Paul Rotter merupakan salah satu legend yang dikenal berkat kesuksesannya melakukan sclaping obligasi di pasar Jerman. Pada puncak karirnya, Paul Rotter yang memiliki julukan The Most Successful Scalper mentrading antara 100,000 – 200,000 kotrak hingga 1 juta kontrak dalam sehari. Oleh karena itu, walau fokusnya bukan pada pasar forex namun keahliannya menarik para trader forex, terutama yang memfavoritkan Scalping.

Sayangnya, saat ini Rotter sudah banyak berubah dalam trading bahkan berhenti trading dengan jangka pendek dan hanya trading setiap beberapa tick. Paul Rotter mengatakan bahwa Scalping memiliki potensi masalah dengan regulasi dan evolusi trading algoritma di luar sana.

Pada masa trading Scalpingnya, Rotter selalu menggunakan analisa teknikal untuk membaca psikologi pasar. Tools analisa utama yang banyak digunakan sejak awal tradingnya 20 tahun adalah Poin and Figure Chart. Paul Rotter memilih menggunakan Trend Line serta Support dan Resistance saat ini walaupun di awal ia sempat menggunakan indikator teknikal seperti RSI. Menurutnya indikator teknikal seperti RSI, MACD tidak membantu dalam trading jangka pendek (scalping) dan hal yang terpenting adalah memperhatikan perilaku pasar pada kisaran level support dan resisten.

Pada masa intensnya melakukan trading, Rotter mencoba sering istirahat secara reguler. Ia memilih duduk di meja trading pada pukul 8 AM karena menganggap waktu itu adalah saat pembukaan pasar yang menarik. Kemudian Rotter akan trading lagi 2-3 jam di pagi hari. Kemudian trading lagi saat pasar AS buka pada pukul 02.20-02.30 PM. Pada saat itu pasar buka dan banyak data ekonomi dirilis. Pukul 5 PM pasar trading AS sudah berakhir karena pasar tunai Eropa telah tutup. Namun saat ini waktu tradingnya lebih panjang.

Tips Trading Sukses ala Paul Rotter

Saat Paul Rotter melakukan trading, ia memiliki seseorang yang akan memantau profit dan loss yang didapatkan. Jika Rotter sudah mengalami kerugian hingga jumlah tertentu maka ia harus menyesuaikan position size anda. Jika anda masih mengalami kerugian yang bahkan lebih besar, maka matikan komputer anda dan mencari udara segar. Ini merupakan cara disiplin yang sangat penting untuk di jaga agar mental emosi anda tidak meledak. Ketika anda mengalami kerugian, maka jangan mencoba mendapatkan kembali uang anda. Kebanyakan trader akan marah ketika uangnya hilang. Padahal, ketika kita mengalami kerugian setelah mengikuti strategi maka anggap saja anda sedang tidak beruntung.

Satu waktu Paul Rotter pernah trading pada waktu yang tidak seharusnya dan berada pada kondisi pasar yang tidak dikuasi sehingga merugi. Dalam sitauasi seperti ini, trader harus memiliki money management yang ketat, kurangi (lot) size anda atau berhenti trading untuk sementara.

Belajar Trading Forex dari Kathleen Brooks

Belajar Trading Forex dari Kathleen Brooks – Tidak bisa dipungkiri jika fundamental adalah komponen penting yang perlu diperhatikan oleh semua trader walaupun mereka mengandalkan teknikal. Dampak dari sebuah berita memang bisa memberikan pengaruh yang signifikan sehingga mendorong harga bergerak hingga ratusan bahkan ribuan pips. Moment ini sering disebut sebagai kesempatan emas oleh para trader yang sedang berupaya keras menemukan metode terbaik untuk trading.

Tidak hanya trader pemula yang sedang mencari metode trading terbaik, ternyata ada salah satu trader sukses yang beraliran fundamental yaitu Kathleen Brooks. Ia merupakan figur seorang wanita yang lihai dalam memberikan analisa dan komentar-komentar mengenai isu fundamental yang penting.

Tentang Kathleen Brooks

Kathleen Brooks merupakan direktur peneliti di forex.com yang juga memiliki pengalaman menjadi analis trading di perusahaan multinasional, Brirish Petroleum. Wajahnya familiar menghiasi media-media finansial seperti CNBC, BBC, Bloomberg, Sky News dan Fox Business. Wanita ini diakui keahliannya dalam menyampaikan dan menterjemahkan isu-isu rumit sehingga mudah dipahami. Oleh sebab itu Kathleen Brooks diperhitungkan sebagai salah satu komentator forex wanita paling disegani. Jangkauannya tidak hanya pada pasar forex, namun juga saham dan komoditas.

Kathleen Brooks selain aktif menjadi analis dan pembicara juga secara rutin membagikan analisa dan berbagai inspirasi trading lewat tulisannya. Ia pernah menjadi salah satu penulis di City A.M, dan menerbitkan buku Kathleen Brooks on Forex: A simple Approach to Trading Foreign Exchange Using Fundamental and Technical Analysis pada tahun 2013. Dalam bukunya Kathleen Brooks mengungkapkan pelajaran dan cara trading sederhana yang ditujukan untuk para pemula. Hingga saat ini analisa dan beragam tips tradingnya dimuat di situs-situs forex seperti FXStreet, Investasi, MoneyShow dan Trade2Win.

Kunci Sukses Trading Ala Kathleen Brooks

Kathleen Brooks membagikan pengalaman pribadinya yang disambut banyak rintangan ketika menjalani transisi ke trading retail. Wanita ini memulai karir trading retailnya sebagai analis tingkat Internasional dengan mengusung latar pengetahuan fundamental membuatnya diasingkan dan dianggap ketinggalan zaman.

Kathleen Brooks kemudian mulai mendalami analisa teknikal, pemahaman intermarket dan strategi-strategi kompleks berbasis teknikal untuk membuktikan kemampuan dirinya. Hasil dari analisis mendalam yang ia lakukan membuahkan hasil yang mana mampu melengkapi pengetahuan fundamental yang sebelumnya telah ia miliki. Pengalaman ini yang kemudian membentuk persepsi Kathleen Brooks.

Meski turut memperhitungkan teknikal, pengalaman berharga di level institusi dan retail pada akhirnya mengantarkan Brooks pada satu kesimpulan yaitu berita ekonomi dan event fundamental adalah penggerak utama pasar. Hal ini sekaligus menjadi kunci sukses yang diusung oleh Brooks sendiri.

Selain kunci sukses tersebut, Kathleen Brooks juga masih memiliki inspirasi tentang pengaruh fundamental dalam pergerakan pasar.

  • Inspirasi pertama – Profit Tidak Selalu Bergantung pada Trend

Trend memang dikatakan sebagai pemberi peluang paling banyak untuk meraih profit besar. Namun tidak berarti setiap trader harus menunggu trebentuknya trend untuk memperoleh keuntungan. Ketika pair andalan sedang sideways maka anda harus bersikap fleksibel. Gunakan indikator teknikal untuk mengamati bagaimana pergerakan harga di beberapa timeframe.

  • Inspirasi kedua – Jangan Terlalu Percaya Safe Heaven

Inspirasi ini berhubungan dengan cara menghadapi gejolak pasar saat isu politik sedang dominan. Paham lama yang dianut oleh investor adalah berpihak pada aset yang dianggap Save Heaven seperti Emas, Franc Swiss dan lainnya. Namun bagi Brooks, prinsip ini tidak selalu relevan dengan keadaan sebenarnya. Kesimpulannya, Safe Heaven memang menjadi pengalihan saat pasar finansial mengalami gejolak ketidakpastian. Namun jangan lantas anda menukar aset dengan semua jenis Safe Heaven ketika dilanda kecemasan. Bisa saja ada kemungkinan lain yang justru membuat Safe Heaven tidak dapat lagi diandalkan sebagai tempat berlindung.

  • Insprirasi ketiga – Utamakan Kesabaran

Overtrading dianggap sebagai sebuah kesalahan terbesar bagi Kathleen Brooks. Bertindak sebelum waktunya walau dengan menggunakan ide yang fantastis tidak menjamin anda terhindar dari kerugian besar. Tokoh penulis Currency Trading For Dummies, 3rd Edition menekankan jika trader tidak bisa hanya bermodal ide saja, karena market tidak digerakkan oleh ide seorang trader. Trading juga terbilang sulit dan memiliki banyak tantangan sehingga jika anda tidak sabaran maka anda belum bisa masuk dalam jalur keberhasilan.

Brecermin dari segala analisis dan inspirasi yang dibuat, Kathleen Brooks memiliki filosofi analisis:

“Fundamental menentukan trend jangka menengah, sedangkan teknikal mengarahkan trend jangka pendek. Bagi trader forex pergerakan short-trem merupakan tempat untuk mencari peluang profit, sedangkan outlook jangka panjang dapat menjadi basisi dalam menempatkan sentimen.”

Kenalan Dengan Pedoman 3S Dalam Trading Forex

Kenalan Dengan Pedoman 3S Dalam Trading Forex – Trading forex memang bukan hal baru dalam dunia investasi. Namun kita tidak dapat memungkiri bahwa masih banyak yang tidak mengetahui tentang hal investasi ini. Jika anda adalah salah satu yang tertarik untuk masuk dalam dunia trading forex maka selain modal anda juga perlu mengasah pengetahuan seputar dunia forex itu sendiri.

Ada banyak metode belajar trading yang bisa digunakan namun tidak semua metode tersebut efektif untuk digunakan oleh trader apalagi trader pemula. Anda bisa memilih metode belajar otodidak atau memilih belajar dengan bimbingan seorang mentor. Sebenarnya tidak ada cara belajar trading terbaik diantara keduanya. Semua didasari oleh kemapuan dan keinginan masing-masing dari yang belajar. Namun, jika anda memilih belajar secara otodidak atau mandiri, akan lebih baik jika anda memilih melakukannya dengan kaidah jelas. Hal ini merujuk juga pada kenyataan bahwa jika ada kesalahan, tidak akan ada mentor yang akan mengarahkan kesalahan tersebut.

Belajar Trading Dengan Pedoman 3S

Salah satu metode belajar trading forex yang bisa anda gunakan adalah “3S”. Aturan dari prinsip 3S ini membuat yang belajar trading tidak perlu bingung harus memulai dari mana dan selanjutnya akan kemana. Steve Ward, seorang mentor trading dan pemilik High Performance Global Ltd adalah yang mengungkapkan pedoman 3S dalam belajar trading. Di mana 3S terdiri dari skill and Knowledge, strategy dan state.

  • Skill and Knowledge (Kemampuan dan Pengetahuan)

Kemampuan dan pengetahuan adalah dua komponen pertama yang musti dikembangkan dalam proses belajar. Sangat sulit menjadi seorang trader sukses jika anda belum menguasai basis pengetahuan yang diperlukan dalam trading forex. Secara logika, anda akan kesulitan mencapai skill sukses jika pengetahuan dasarnya saja masih belum paham. Maka dari itu, anda harus mengawali proses belajar dengan menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang trading forex, mulai dari dasar-dasar pengetahuan untuk pemula, analisa fundamental dan teknikal, jenis-jenis strategi, psikologi dasar, platform trading dan masih banyak lagi. Semakin tinggi level kemampuan dan pengetahuan trading, maka tingkat percaya diri anda juga akan semakin tinggi.

  • Strategy (Strategi)

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya yaitu anda mulai dapat menerapkan skill dan kowledge yang anda pelajari sebelumnya untuk membangun strategi trading yang telah membangun strategi trading sekaligus melibatkan manajemen resiko. Jika anda ingin mengembangkan strategi lebih baik jika anda menyesuaikan dengan pemahaman yang anda miliki, kenyamanan dan gaya trading anda sendiri.

Sebagai contoh misalnya anda adalah seorang part-timer trader maka jangan membangun strategi trading yang menuntut anda untuk memantau chart sepanjang hari. Mungkin strategi awal yang anda gunakan tidak akan memiliki keistimewaan karena hanya mengikuti stratndar yang sudah ada. Namun, seiring berkembangnya pengetahuan dan pengalaman dalam bertrading, maka strategi anda akan ikut menyesuaikan dengan pendekatan pribadi, sehingga anda bisa menggunakan pengembangan trading yang anda buat sendiri dan tidak perlu mengikuti strategi yang tidak sesuai dengan kondisi anda saat ini.

  • State

Dalam belajar trading nyatanya tidak hanya pengetahuan, kemampuan serta strategi saja yang harus disiapkan. Aktivitas trading merupakan kolaborasi yang harmonis antara kondisi fisik dan mental sebagai penentu keberhasilan dari penerapan konsep sebelumnya. Jika anda hanya fokus pada tahap-tahap sebelumnya tanpa mengimbangi dengan mental anda, maka proses trading anda tidak akan sesukses jika anda mengkolaborasikan semua aspek. Bagaimanapun juga trading merupakan kesatuan aktivitas yang konsisten dan berkelanjutan. Jika kondisi fisik dan mental anda tidak mendukung, maka profit yang konsisten juga sulit untuk didapatkan.

Bagaimana sih Cara Trading Dollar Komoditas?

Bagaimana Sih Cara Trading Dollar Komoditas? – Dollar komoditas adalah jajaran mata uang dari negara yang memiliki cadangan komoditas yang berlimpah. Dollar komoditas selalu dikaitkan dengan Dollar Kanada, Dollar Australia dan Dollar Selandia Baru. Negara tersebut memiliki mata uang yang memiliki keterkaitan dengan pergerakan harga komoditas global. Kegiatan perdagangan dari 3 mata uang tersebut sebagian besar berasal dari aktivitas ekspor komoditas terkait. Hal ini mengakibatkan secara tidak langsung pergerakan harga ditentukan oleh pergerakan komoditas di pasar Internasional.

Sayangnya, tidak semua negara penghasil komoditas seperti Arab Saudi dan Afrika Selatan masuk dalam Dollar komoditas. Secara teknis mata uang beberapa negara berkembang seperti Indonesia dengan limpahan komoditas masuk dalam mata uang komoditas. Namun, mereka masih belum masuk kriteria Dollar komoditas yang diperdagangkan secara luas di forex karena perdagangan komoditasnya masih diregulasi oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan tidak semua trader dapat mengakses pertukaran mata uang negara tersebut. Kualifikasi untuk mata uang komoditas antara lain:

  1. Cadangan komoditas yang melimpah
  2. Ekspor sumber daya alam yang lebih besar dari ekspor lainnya
  3. Likuiditas yang tinggi
  4. Nilai tukar yang tidak diregulasi oleh pihak tertentu

Inilah mengapa mata uang Dollar Kanada, Dollar Australia dan Dollar Selandia Baru menjadi mata uang komoditas, karena ketiganya telah mampu memenuhi 4 kualifikasi sebagai mata uang komoditas tersebut.

Trading Dengan Mata Uang Komoditas

Sebagai seorang trader anda harus dapat membaca peluang dimanapun peluang tersebut muncul, termasuk jika harus trading dengan mata uang Dollar komoditas. Oleh sebabnya anda perlu mengetahui aspek penting penggerak pasar komoditi ini agar keuntungan trading yang didapatkan semakin besar.

Hal yang perlu diketahui adalah liquiditas Dollar komoditas relatif lebih kecil dari mata uang raksasa seperti EUR/USD, GBP/USD dan USD/JPY. Ini menandakan dalam kondisi pasar normal range pergerakan pasar komoditas lebih kecil dari mata uang raksasa tersebut. Kendati demikian, tidak berarti pair mata uang komoditas tidak menguntungkan. Jika kita bisa mendapatkan moment yang tepat maka keuntungan besar dapat diperoleh dari pergerakan dollar komoditas ini. Apalagi jika trader mampu memperluas jenis-jenis pair sehingga memperbesar peluang trading yang dapat ditemukan. Selebihnya, anda hanya perlu mempertajam akurasi sinyal trading Dollar komoditas dengan analisa teknikal.

Cara Trading Dollar Komoditas

Peraturan utama yang perlu anda ketahui adalah nilai tukar Dollar komoditas berbanding lurus dengan pergerakan harga komoditas dari negara yang memiliki hubungan dengan pasar global. Seperti misalnya ketika harga minyak mentah menurun maka nilai tukar mata uang negara pengekspor komoditas juga akan akan mengalami kontraksi. Cara trading dengan mata uang komoditas antara lain:

Pertama, pilih salah satu dari 3 mata uang komoditas yaitu Dollar Australia (AUD), Dollar Kanada (CAD) atau Dollar Selandia baru (NZD). Anda bisa memilih dengan pertimbangan mana komoditas yang anda minati. Jika anda menyukai emas, maka pilihlah AUD/USD. Sebaliknya, jika anda tertarik dengan komoditas minyak mentah dunia ketika harganya tinggi, maka pilhlah USD/CAD. Kemudian jika anda tertarik dengan yang berhubungan dengan ekspor/import daging dan memang sedang bagus di pasar, maka pilihlah NZD/USD.

Kedua, perhatikan sifat korelasi antara Dollar komoditas yang diminati dengan pergerakan harga komoditas. Jika korelasinya dinyatakan positif berarti arah gerakannya relatif searah. Sedangkan jika korelasinya negatif misalnya EUR/CAD dengan indeks WTI Crude, maka pergerakannya akan relatif bertentangan.

Ketiga, gunakan chart komoditas sebagai referensi untuk mebuka posisi si pair tujuan. Jadi, misalnya ketika harga minyak mentah WTI Crude jatuh menembus level support pada garis penting seperti Simple Moving Average periode 100 hari, maka trader harus mengawasi peluang sell pada pair-pair CAD. Siapa tahu pair CAD menunjukkan konfirmasi sinyal Bearish sehingga inilah momentum yang tepat untuk anda mempersiapkan Short position.

Apa itu Trader Contrarian?

Apa itu Trader Contrarian? – Dalam forex ada yang namanya strategi trend follower atau pengikut trend. Trader yang menggunakan strategi ini melakukan trading dengan cara mengikuti trend. Hal ini tidak salah karena keadaan pasar biasanya memang dipengaruhi oleh mayoritas pasar itu sendiri. Cara teraman dalam bertrader adalah dengan mengikuti trend yang ada. Namun, layaknya dua sisi mata koin, jika ada pengikut trend maka ada juga yang melawan trend. Mereka yang melawan trend ini disebut sebagai trader Contrarian.

Konsep Kerja Trader Contrarian

Dari namanya sudah terlihat bahwa trader Contrarian selalu mengambil kesempatan untuk bertindak bertentangan dengan mayoritas trend. Menurut mereka, mendapatkan keuntungan dengan melawan trend pasar lebih menjanjikan. Para trader Contrarian ini memiliki asumsi bahwa pasar forex menyerupai game Zero Sum yang mana keuntungan trading yang satu berasal dari loss yang dialami oleh trader lainnya.

Sebenarnya konsep kerja trader Contrarian bukannya melawan trend pasar, namun mereka memang tidak “berkiblat” pada trend pasar yang terbentuk. Karena seolah memang terlihat berbeda arah dengan trend, maka ada yang menyebutnya berlawanan. Padahal sebenarnya ini hanya bagian dari strategi yang mereka gunakan yaitu “Beli ketika orang sedang pesimis, jual ketika orang sedang optimis”.

Pada kondisi pesimis, orang akan berusaha menjual tidak peduli berapapun harganya. Hal ini menyebabkan tidak hanya murah dalam harga namun juga murah secara valuasi fundamentalnya. Inilah saat yang ditunggu oleh trader Contrarian untuk melakukan sell.

Begitu juga sebaliknya, ketika trend sedang optimis maka trader Contrarian akan berusaha membeli, walaupun harganya sangat tinggi dan ia harus mengeluarkan pengganti lebih banyak. Mereka menganggap bukan hanya harganya saja yang tinggi namun juga valuasi fundamentalnya. Dari sini sudah terlihat sekali jika trader Contrarian bergerak melawan trend. Salah satu yang menyebabkan trader Contrarian berani melawan pasar karena analisa yang digunakan adalah Analisa Fundamental (Fundamental Analysis/FA). Sedangkan trader follower menggunakan Analisa Teknikal (Technical Analysis/TA). Para trader Contrarian ini juga menggunakan divergensi indikator momentum seperti MACD, RSI, CCI dan indikator lainnya.

Ilustrasi Cara Kerja Trader Contrarian

Agar anda lebih paham dengan cara kerja trader Contrarian ini, coba perhatikan ilustrasi berikut!

Saat ini pasar sedang Bullish. Harga komoditi minyak mentah adalah 10.000 dollar per barel. Beberapa waktu kemudian tersiar kabar bahwa Kanada sebagai negara pemasok utama minyak mentah kehabisan cadangan minyak mentahnya, sehingga Kanada tidak akan mengekspor minyak mentah lagi. Mendengar hal ini pasar kemudian mulai beraksi. Hasilnya harga minyak mentah naik 10% dalam waktu 1 hari.

Naiknya harga minyak tersebut masih terus terjadi hingga 1 minggu kedepan dan telah menyentuh harga 15.000 dollar per barel. Karena saat ini telah menyentuh titik overbought, banyak para pemborong yang mulai mundur karena sadar harga yang mereka bayarkan sudah terlalu tinggi. Belum lagi dengan resiko yang mungkin muncul jika mereka terlambat menjualnya. Belum selesai sampai disitu, beberapa pelaku pasar mengompori trader ritel untuk mendongkrak harga lebih tinggi, padahal saat itu harganya sudah melenceng jauh dari hakikatnya. Pada saat seperti inilah trader Contratian mulai melancarkan aksinya “memalak” trader ritel yang tidak paham dengan momentum trend dan nilai intrinsik suatu aset.

Kebanyakan guru trader mengatakan bahwa sebagai trader pemula sebaiknya bertrading dengan mengikuti arus, karena masih memberikan peluang untung selama trend masih berlangsung kuat. Kesalahan dasar yang menyebabkan mayoritas trader menjadi “mangsa” trader Contrarian adalah mereka yang hanya asal-asalan mengikuti trend saja tanpa memperhatikan sekelilingnya. Kesalahan yang dimanfaatkan oleh trader Contratian ini antara lain:

  • Terlalu bergantung dengan trader lain
  • Terlalu terpaku dengan berita dan opini mayoritas tanpa melakukan riset terlebih dahulu
  • Tidak paham dengan kekuatan trend

Pada dasarnya kedua trend ini, Contrarian dan trend follower tidak bertentangan karena keduanya berada dalam ranah dan cara kerja yang berbeda. Agar keduanya tetap mendapat untung tanpa ada satu yang dirugikan maka masing-masing trader perlu memiliki analisis pasarnya sendiri. Meskipun analisis yang dilakukan hanya analisis kecil intinya ini tidak membuat trader terombang-ambing di pasar forex.

Cara Memupuk Rasa Percaya Diri Saat Trading Forex

Cara Memupuk Rasa Percaya Diri Saat Trading Forex – Salah satu kunci kesuksesan trader adalah percaya diri. Kepercayaan ini akan menjadi sumber keberanian trader dalam melakukan trading, bukan hanya keberanian dalam membuka posisi saja, namun juga keberanian dalam mengambil keputusan menunggu sekalipun. Ketika anda masuk dalam trading, anda bisa menganggap bahwa pasar adalah lawan anda.

Jika anda ingin menang melawan paar, maka anda perlu memiliki kekuatan dan rasa percaya diri yang tinggi. Tingkat percaya diri yang rendah memiliki dampak yang serius dalam trading. Akan muncul keraguan ketika hendak entry atau exit, merasa gelisah dengan hasil yang akan didapatkan hingga stres akibat tekanan mental yang berkepanjangan. Jika sudah begini maka keuntungan jangka panjang akan sulit didapatkan.

Bentuk rasa percaya diri juga masih dibagi 2 yaitu rasa percaya diri yang salah dan rasa percaya diri yang sesungguhnya. Rasa percaya diri yang salah sangat mudah didapatkan. Rasa percaya diri ini biasanya muncul ketika trader masuk pasar dan mendapatkan profit. Hal ini akan membuat trader merasa menjadi pakar forex dalam sekejab. Akibatnya trader akan melakukan trading tanpa strategi yang matang karena terburu-buru.

Cara Memupuk Rasa Percaya Diri Saat Trading Forex

Percaya diri ini akan hilang ketika trader mengalami kerugian lebih banyak dari pada untung yang diperoleh. Profit yang didapatkan oleh trader dengan tingkat kepercayaan diri yang salah merupakan hasil dari keberuntungan, bukan karena kemampuan dan kebiasaan trading yang dilakukan dengan disiplin. Berikut ini ada beberapa cara memupuk rasa percaya diri saat trading forex:

  1. Kerugian Merupakan Bagian Dari Usaha

Kita sering melihat seseorang cenderung mengekspresikan emosinya secara berlebihan ketika mengalami kerugian seolah seluruh usahanya untuk bertrading telah sia-sia sehingga membuatnya menyerah. Padahal kerugian adalah 1 dari 2 resiko yang pasti ditanggung oleh seseorang yang membuka usaha. Kerugian akan mengajarkan bahwa bisnis yang dijalankan membutuhkan perhatian yang lebih serius.

  1. Kesalahan Juga Bagian Dari Trading

Sama seperti dengan kerugian, kesalahan juga merupakan bagian dari usaha dalam bertrading. Kita ibaratkan proses dalam bertrading sama dengan proses seorang anak-anak belajar berjalan. Balita memulai caranya berjalan yang dimulai dengan cara merangkak lalu perlahan ia mengangkat berat tubuhnya dan kemudian baru berdiri. Sebelum sampai pada step berdiri, balita akan terjatuh, terpeleset dan mengalami rintangan-rintangan lainnya. Itulah yang terjadi ketika seseorang bertrading. Ia akan mengalami yang namanya “jatuh” sebelum bisa sukses berjalan sendiri.

  1. Bahkan Investor Terbaik Dunia Juga Mengalami Kerugian

Seorang Warret Buffett adalah investor kelas dunia sekalipun akan mengalami kesalahan dalam karir invetasinya. Ia memborong saham migas ConocoPhilips senilai 7 miliar dollar pada tahun 2008 sebelum akhirnya ia menjual semua saham perusahaan tersebut dengan kerugian 2.6 miliar dollar. Kesalahan ini diakui Buffett karena ia kurang mengantisipasi kondisi makro.

  1. Rencanakan Trading Anda Maka Trading Anda Akan Terencana

Trading tidak dapat dilakukan dengan asal seperti melakukan taruhan semata, trading harus dilakukan dengan strategi yang matang. Banyak orang yang terobsesi dengan gagasan untuk melipatgandakan keuntungan dan masuk dalam pasar trading dengan semangat pertaruhan. Mereka cenderung melihat ke atas dan memilih leverage besar untuk membuktikan bahwa ia seolah trader profesional. Jika seseorang menempatkan trading dengan besaran relatif kecil dibandingkan ukuran akun misalnya yang kurang dari 0,5%, tentu trading yang dilakukan akan lebih mudah. Hal ini karena resiko kerugian besar tidak akan menjadi masalah dan tidak akan melumpuhkan proses pengambilan keputusan.

  1. Tidak Perlu Menjadi Kaya Dengan Terburu-Buru

Salah satu penyakit dari seorang trader adalah terobsesi dengan kepuasan yang cepat dan segera. Padahal dalam dunia investasi hal ini tidak tepat jika diterapkan. Biasanya investor yang terburu-buru akan meraih beberapa keuntungan namun kemudian mendapatkan kerugian yang lebih besar dari keuntungan sebelumnya. Ini merupakan proses sebelum mendapatkan keuntungan. Inilah mengapa trader tidak bisa menerapkan konsep “kaya dengan tergesa” dalam trading forex.

Anda siap memupuk rasa percaya diri untuk trading yang akan datang?

Kenapa Sering Trading Tidak Menjamin Profit Konsisten?

Kenapa Sering Trading Tidak Menjamin Profit Konsisten? – Dalam forex, bukan hanya kuantitas open trade saja yang diutamakan, melainkan juga perlu adanya kualitas trade. Sering melakukan open trade tanpa melakukan analisis yang tepat tidak akan mengantarkan trader pada posisi profit yang tinggi, namun bisa sebaliknya. Terlalu sering open trade akan membuat beban biaya trading semakin membengkak bahkan bisa menggangu mental emosional trader itu sendiri.

Ilustrasi Trading

Pada dasarnya ketika trader membuka posisi trading maka modal sebagai jaminan yang kita miliki akan terekspos. Dari seluruh proses trading ini hanya ada dua kemungkinan bagi setiap posisi trading yaitu mendapatkan keuntungan dari akumulasi poin positif atau merugi karena akumulasi poin negatif.

Perhatikan ilustrasi dibawah ini!

Tuan Kong membuka lima posisi trading pada beberapa pair mayor setiap hari selama seminggu. Tuan Kong mengabaikan posisi yang berjalan tanpa Stop Loss sama sekali. Analoginya, modal awal Tuan Kong adalah 1.000 dollar di akun mini dengan Win Rate 60% dan Leverage maksimalnya 1:200.

Berdasarkan Win Rate, sekilas Tuan Kong seharusnya memperoleh keuntungan. Akan tetapi ketika ditelusuri, setelah 1 minggu trading yang dilakukan oleh Tuan Kong malah menghasilkan kerugian dengan rincian sebagai berikut.

Jumlah posisi ditutup : 25 posisi (Tuan Kong tidak trading pada hari Sabtu dan Minggu)

Posisi untung dengan jumlah :15 posisi hasil dari 60% jumlah posisi yang ditutup.

Jumlah posisi rugi : 10 posisi hasil dari 40% jumlah posisi yang ditutup.

Gross profit : 150 pip (Rata-rata keuntungan perposisi kisaran 10 pip).

Akibat Tuan Kong yang tidak pernah menggunakan Stop Loss, maka rata-rata kerugian Gross profit dengan perposisi 20 pip adalah 200 pip.

Perhitungan diatas menunjukkan setelah satu minggu melakukan daily trading maka Tuan Kong rugi 50 pip atau setara dengan 50 dollar dan belum diakumulasikan dengan beban biaya trading. Intinya, semakin besar pembukaan posisi maka semakain besar pula beban resiko tradingnya. Dari ilustrasi tersebut jelas jika sering trading tidak akan menjamin raihan profit konsisten bukan?

Tidak hanya sampai disitu saja, jika anda sering trading walaupun dengan Win Rate yang besar namun beberapa hal yang menciptakan kerugian berikut dapat anda alami juga.

  1. Munculnya Potensi Stres

Sudah sewajarnya jika seorang trader membuka posisi trading, ia akan ditempa kecemasan akibat keputusan yang telah diambil. Jika satu trading saja sudah membuat cemas, lantas apa yang terjadi dengan mereka yang sering membuka posisi trading? Tentu cemas yang dialami muncul beberapa kali lipat dari trader yang jarang tersebut. Cemas yang berlebihan bisa mengakibatkan munculnya potensi stres. Waktu anda juga akan habis terbuang karena sering mengecek chart untuk memastikan posisi anda aman. Alhasil, trader akan terjerumus dalam praktik Overtrading karena ingin terus membalas posisi rugi. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bisa saja trader mengalami depresi.

  1. Menghambat Profit Konsisten

Jika tujuan anda adalah mendapatkan profit yang konsisten, sering trading bukanlah cara yang tepat. Profit konsisten justru akan muncul jika trader sabar demi keuntungan besar dari posisi trading strategis yang ada. Anda harus sabar menunggu sinyal konfirmasi dengan akurasi tinggi sebelum open posisi. Anda hanya perlu melakukan market order setelah harga berada pada level tertentu sesuai dengan sinyal konfirmasi tersebut.

Saat ini anda sudah tahu jika sering trading akan berakibat buruk, bukan hanya pada aset yang anda miliki namun juga diri trader sendiri. Namun jika anda adalah salah satu trader yang telah mempraktekkan kegiatan trading dengan intensitas yang rapat ini berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan sering trading tersebut.

  • Ubah cara fikir anda, dari yang tadinya meyakini sering trading maka profit besar menjadi profit konsisten bukan berasal dari banyaknya open posisi.
  • Kurangi keinginan open posisi baru sebelum mencapai profit target atau terkena Stop Loss.
  • Gunakan analisis Money Management untuk mengatur setiap posisi.

Mengapa Ada Istilah Mata Uang Populer Dalam Trading Forex?

Mengapa Ada Istilah Mata Uang Populer Dalam Trading Forex? – Banyak orang yang akhir-akhir ini terjun ke dalam dunia forex. Bukan hanya sebagai trader, namun ada yang menjadi Investor, Pialang, Dealer, Exchanger dan banyak lagi. Mata uang yang menjadi pemeran utama dalam forex menjadi topik perbincangan yang tidak dapat dihindari setiap harinya.

Mata Uang Populer Dalam Trading Forex

Kendati sering diperbincangkan, tidak semua orang mengerti tentang mata uang yang ditransaksikan. Padahal ketidaktahuan tersebut bisa menjadi sumber resiko anda dalam bertrading. Bayangkan jika anda yang menjadikan mata uang sebagai alat trading utama malah tidak mengetahui mata uang itu sendiri. Resiko anda dalam bertrading tentu akan semakin besar. Agar anda lebih mengetahui tentang istilah mata uang yang muncul dalam forex, berikut akan kita bahasa satu per satu.

  • USD (Buck atau Greenback)

United States Dollar atau Dollar Amerika ini memiliki julukan Buck atau Greenback. Kata Dollar merujuk pada nama koin perak besar di Eropa. Sebagian besar warga Eropa menggunakannya untuk bertransaksi, bahkan Inggris sekalipun. Setelah Amerika yang mayoritas penduduknya adalah orang Inggris mendeklarasikan kemerdekaan, mereka kemudian menetapkan bahwa Dollar adalah mata uang resmi negara tersebut.

Istilah Buck dan Greenback sendiri muncul dari kata “Buck” yang berarti kulit Rusa. Hal ini karena jaman dahulu benua Amerika memiliki komoditas kulit Rusa dan sejenisnya yang tergolong memiliki harga tinggi dan sangat mewah. Saat ini orang Amerika juga menganggap mata uang sebagai barang berharga sehingga Dollar pun disebut sebagai “Buck”. Sedangkan Greenback merupakan mata uang kertas yang dicetak hijau pada salah satu sisinya yang diterbitkan oleh Amerika ketika terjadi Perang Saudara pada kisaran tahun 1861-1865. Greenback ini pada awal kemunculannya tidak didukung oleh jumlah emas dan perak yang dimiliki oleh pemerintah Amerika. Greenback dilandasi oleh kepercayaan dan kredibilitas dari pemerintah Amerika.

  • EUR (Fiber atau Fibre)

EUR atau Euro memiliki julukan dari bahasa slang yaitu Fiber atau Fibre. Mata uang ini dirilis pada tahun 1999 sebagai hasil dari kesepakatan bersama beberapa negara Uni Eropa. Nama Fiber atau Fibre berasal dari bahan pembuatnya yang 100% dari Cotton Fibre yang tidak mudah rusak dan tahan lama. Istilah Fibre memang tidak populer dikalangan Bank atau institusi besar lainnya. Namun nama ini cukup populer dikalangan Retail Trader.

  • AUD (Aussie)

Dollar Australia memiliki julukan Aussie. Julukan ini merujuk pada sebutan bagi orang-orang yang berasal dari benua Australia. Pemberian julukan ini bertujuan membedakan Australia Dollar dengan mata uang Dollar lainnya.

  • NZD (Kiwi)

Dollar New Zealand diberi julukan Kiwi karena burung ini banyak hidup disana. Burung Kiwi menjadi lambang negara hingga mata uangnya juga mendapat julukan serupa. Gambar burung Kiwi terdapat pada pecahan koin 1 dollar NZD.

  • CAD (Loonie)

Dollar Canada mendapat julukan Loonie yang merupakan nama salah satu jenis burung yang hidup di Kanada. Ikon Loonie dapat ditemukan dalam pecahan 1 dollar CAD. Loonie tidak memiliki pecahan 1 dollar dalam bentuk kertas dan pecahan yang terendah adalah 5 dollar.

  • CHF (Swissy)

Confoederation Helvetica Franc memiliki julukan Swissy yang populer dikalangan orang-orang Swiss. Swissy resmi diberlakukan sejak bulan Mei 1850. Perdagangan USD/CHF meliputi 5% dari volume transaksi forex global. Hal ini berati USD/CHF berada dalam peringkat ke lima mata uang populer setelah EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan AUD/USD.

  • GBP (Sterling/Cable)

Julukan Sterling merupakan logam campuran dalam pembuatan uang koin Inggris yang lebih awet dan tahan lama bahkan jika dibandingkan dengan perak 100%. Sedangkan julukan Cable muncul karena seringnya transaksi dengan Dollar Amerika yang dilakukan oleh Cable Dealer yang saat itu menjabat sebagai broker. Cable sangat familiar baik dari kalangan Retail Trader maupun kalangan Hedge Fund. Walau sudah umum diperdagangkan namun banyak hal yang perlu dicermati tentang perdagangan mata uang ini.

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging?

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging? – Hedging merupakan strategi yang digunakan untuk menghindari resiko dalam bertrading. Kendati demikian, hedging sendiri biasanya membawa resiko yang lebih besar dari resiko yang akan diatasi. Hedging terdiri atas 2 jenis yaitu hedging terencana dan hedging tidak terencana.

Resiko Hedging

Hedging terencana adalah hedging yang banyak digunakan oleh terder profesional yang sudah faham dengan pergerakan pasar. Hedging terencana ini memiliki resiko yang lebih rendah daripada hedging tidak terencana. Sedangkan pada hedging tidak terencana inilah biasa resiko hedging banyak bermunculan.

  • Resiko Double Spread

Ketika melakukan hedging anda diharuskan untuk membuka posisi buy dan sell dalam satu pasangan mata uang dalam waktu yang bersamaan dan relatif singkat. Hal ini sebenarnya hampir tidak mungkin dilakukan. Ketika kondisi pasar sedang sepi maka selisih Bid dan Ask akan terpaut 1 – 10 poin. Ketika pasar ramai dan votalitasnya sedang naik maka Bid dan Ask nya akan jauh lebih tinggi. Posisi yang dibuka dalam waktu yang singkat kemudian ditutup secara bersamaan (spread) tidak akan menghasilkan keuntungan. Spread membuat order yang anda lakukan tidak akan berada di tempat yang sama. Parahnya lagi, pada hedging spread bisa terjadi hingga dua kali.

  • Resiko Endless Hedging

Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak posisi hedging dalam hedging yang telah dikenai hedging sebelumnya. Hal ini biasanya dialami oleh trader pemula yang salah mendapatkan informasi seputar hedging sehingga ketika dipraktekkan akan menjadi Martingale. Bahkan terkadang trader pemula ini diminta untuk menambah transaksi dengan iming-iming mengurangi kerugian.

  • Resiko salah membuka hedging

Kesalahan membuka hedging ditentukan oleh timing dan kesalahan membuka posisi. Kesalahan menentukan timing merupakan kesalahan yang cukup fatal. Biasanya kesalahan ini terjadi karena trader panik ketika harga melawan posisi. Saat itulah trader kemudian membuka posisi hedging dengan tujuan mengurangi loss. Selain timing, melepas posisi juga menjadi kesalahan yang terjadi. Kebanyakan hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan trader tentang cara melepas hedgingnya. Hal yang mereka ketahui adalah melepas hedging untuk mengunci loss. Padahal resiko ini bisa mengakibatkan kerugian yang membengkak hingga menyebabkan Margin Call.

Cara Mengatasi Resiko Hedging

Hedging yang dianggap sebagai solusi malah bisa menjadi sumber resiko baru. Setelah melihat kemungkinan resiko yang mucul diatas, akan lebih baik jika anda tidak coba-coba untuk mendekati hedging ini. Namun bagi anda yang sudah masuk kedalamnya, berikut adalah beberapa hal yang diperlukan untuk mengatasi resiko hedging

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTarget Saat Membuka Hedging

Sudah dikatakan bahwa hedging memiliki resiko yang besar. Namun jika anda tetap memilih untuk melakukan hedging maka sebaiknya anda membidik target keuntungan. Anda bisa melakukan hedging seperti strategi trading normal dengan batas kekalahan serta memiliki target keuntungan.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTerus Belajar

Kendati memiliki resiko besar, trader profesional bisa menghasilkan profit sambil melakukan hedging. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi pada anda. Hal yang perlu anda lakukan adalah belajar dari kesalahan dan bertanya pada yang lebih mumpuni. Banyak strategi baru yang mungkin anda temukan dalam proses belajar anda.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingJangan Mencoba Hedging

Jika anda masih takut menerima resiko besar dari yang anda lakukan, maka pilihan terbaik adalah dengan tidak mencoba melakukan hedging. Kendati memang ada trader yang berhasil melakukan hedging bahkan memperoleh profit dari hedging namun anda harus menyadari kemampuan yang anda miliki. Jika yang anda incar adalah keuntungan maka lakukan trading seperti bisnis dagang pada umumnya. Ketika anda bisa memaksimalkan kinerja anda, cukup dengan moving average maka anda sudah bisa menjadi jutawan.

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui?

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui? – Hedging adalah suatu keadaan dimana trader membuka 2 posisi berlawanan yaitu open posisi buy dan open posisi sell tanpa dipasangi stop loss. Target profitnya berkisar 30-50 poin dengan tujuan supaya memperoleh profit disaat terjadi swing harga, baik saat harga bullish maupun saat harga bearish.

Metode utama dari hedging dalam forex adalah seorang trader ritel yang melalui kontrak spot dan pilihan mata uang asing. Kontrak spot tersebut merupakan sebuah jenis perdagangang reguler yang dibuat oleh forex trader. Hedging bukanlah yang paling tepat karena kontrak spot memiliki tanggal pengiriman jangka pendek (dua hari). Kontrak spot untuk hedging lebih penting digunakan daripada hedging itu sendiri.

Tepat dalam memilih mata uang merupakan salah satu metode hedging yang paling populer. Hal ini dikarenakan berbagai mata uang asing memberikan hak kepada trader untuk membeli atau menjual pasangan mata uang dengan nilai tukar pada waktu tertentu, namun bukan sebagai obligasi. Strategi opsi reguler dapat digunakan antara lain seperti long straddles atau bear spread dengan tujuan untuk membatasi potensi kerugian yang diberikan.

Resiko Strategi Hedging

Teknik hedging dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Sebelum melakukan open posisi, maka trader perlu melakukan analisa terhadap semua resiko yang kiranya akan muncul dari open posisi yang diambil. Semua posisi yang diambil dalam forex pasti memiliki resiko, namun ukuran resiko yang nantinya muncul ini tentu tetap dapat kita prediksi. Jika perlu, trader bisa menanyakan kepada broker tentang resiko yang kira-kira mampu di toleransi sebelum open posisi dilakukan.

Resiko dalam hedging muncul karena konsep dasar hedging adalah membuka 2 posisi yang berlawanan dalam satu waktu yang akan berakhir dengan hasil impas, kecuali anda menggunakan lot yang berbeda atau sengaja membuka posisi pada dua level yang berbeda. Nah, resiko hedging akan semakin besar karena trader dapat dikenai spread dua kali. Selain itu resiko strategi hedging antara lain sebagai berikut:

  • Resiko Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak dalam hedging yang telah dihedging dalam posisi hedging.
  • Resiko salah membuka hedging menjadi salah satu resiko hedging yang disebabkan oleh salah menentukan timing dan salah membuka posisi.

Strategi Hedging Dalam Forex

Fungsi hedging adalah untuk mengurangi resiko ketika pasar berada dalam kondisi yang sulit di prediksi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan trader lebih memilih hedging daripada menutup posisi. Biasanya trader telah memiliki analisis teknikal yang sehubungan dengan yang akan terjadi dipasaran. Analisis teknikal ini yang kemudian menjadi strategi trader dalam menentukan posisinya. Strategi dalam hedging antara lain:

  • Menganalisis eksposur resiko

Trader harus mengidentifikasi jenis resiko yang ada baik itu dalam posisi saat ini ataupun dalam posisi yang akan dijalaninya. Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan resiko yang tinggi atau rendah di pasar mata uang forex saat ini.

  • Toleransi resiko

Pada langkah ini broker menggunakan tingkat toleransi resiko sendiri untuk menenetukan berapa banyak resiko posisi yang perlu dihedging. Pedagang tidak pernah memiliki resiko nol. Ada beberapa diantaranya yang menetukan tingkat resiko yang bersedia di ambil atau mereka bersedia membayar untuk menghilangkan resiko yang berlebihan.

  • Menetukan trading plan

Seorang trader harus menentukan strategi mana yang biasanya paling efektif untuk digunakan jika ia menggunakan mata uang asing. Tujuannya untuk mengurangi resiko hedging dalam perdagangan mata uang asing tersebut.

  • Memantau jalannya hedging

Dengan melakukan pemantauan maka trader dapat memastikan bahwa strategi tersebut bekerja dengan sebagaimana seharusnya sehingga resiko dapat diminimalisir sesuai dengan tujuan awal.

Hedging sebenarnya merupakan salah satu strategi dalam trading yang berfungsi untuk meminimalisir loss yang mungkin terjadi. Kendati demikian, hedging sendiri memiliki resiko yang cukup besar. Oleh sebab itu trader harus benar-benar mengetahui seluk-beluk hedging agar dapat mengubahnya menjadi rencana trading yang menguntungkan.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman