Strategi Hedging Tidak Cocok untuk Trader Tipe Ini

Strategi Hedging Tidak Cocok untuk Trader Tipe Ini – 

Banyak trader yang meyakini jika strategi hedging dalam forex bisa menjadi cara efektif dalam mengurangi resiko. Strategi Hedging yang merupakan cara trading dengan menahan dua posisi trading yang berlawanan memang cukup menarik untuk diterapkan. Strategi ini digunakan untuk menghindari resiko dalam bertrading. Kendati demikian hedging sendiri biasanya memiliki resiko yang lebih besar dari resiko yang akan diatasi.

Faktanya banyak trader yang justru merasa kesulitan mengambil manfaat dari strategi hedging. Banyak dari trader yang terjebak locking positions, yaitu situasi dimana trader tidak tahu kapan saat melepas salah satu posisi hedging. Trader juga bisa terjebak dalam kerugian karena membuka dua posisi sekaligus yang artinya juga terkena spread dua kali. Biaya yang dikenakan spread tentu tidak bisa dianggap remeh begitu saja apalagi jika volatilitas harganya sedang tidak stabil. Itulah mengapa tidak semua trader cocok denga strategi trading yang satu ini. Agar terhindar dari resiko di atas, maka hindari trading dengan hedging jika anda termasuk dalam tipe trader berikut ini.

  1. Sering Salah Analisa

Hal pertama yang dibutuhkan ketika akan melakukan trading adalah memiliki ketajaman analisa. Tarder perlu mengetahui kapan peluang pergerakan harga terlebih dahulu sebelum mengetahui kapan saatnya melakukan hedging pada posisi loss, level hedging mana yang bisa dibuka serta teknik apa yang seharusnya diterapkan. Jika analisa yang anda lakukan tidak akurat, bisa jadi strategi hedging yang anda lakukan akan mengalami kegagalan. Resiko kesalahan pada strategi ini bisa berlipat ganda akibat anda harus mengatur lebih dari 1 posisi. Ketidakpastian dalam strategi hedging menyebabkan kerugian yang tidak perlu.

  1. Tidak Memiliki Money Management

Tahap dalam hedging adalah memerlukan pembukaan minimal 2 posisi trading. Jadi pastinya dengan melakukan hedging anda akan memperbesar ukuran dan resiko trading. Belum lagi adanya spread yang perlu diperhitungkan karena masing-masing posisi akan dikenai potongan biaya trading tersebut. Agar akun trading anda tetap aman meski anda membuka banyak posisi atas dasar keperluan hedging, dapat dipastikan anda membutuhkan ketahanan dana yang cukup sebagai penopang posisi-posisi yang masih floating. Trader harus menjadikan Money Management agar anda bisa menempatkan ukuran trading pada tiap posisi secara ideal.

  1. Emosional

Emosi dalam trading bisa dikatakan sebagai dua hal yang tidak bisa saling beriringan. Trader selalu diminta untuk dapat meminimalisir pengaruh emosinya karena emosi kebanyakan akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dan bisa jadi berakhir dengan kerugian besar. Sayangnya, tingkat kesulitan, tekanan dan resiko dalam strategi hedging akan membuat trader lebih rentan terhadap ketidakstabilan emosi. Jika anda ingin membuka posisi pertama, terlebih dahulu anda harus membuka posisi kedua. Jika order tidak berhasil maka selanjutnya anda harus hedging dengan posisi ketiga. Ketika kegagalan ini masih berlanjut maka tidak menutup kemungkinan anda akan membuka posisi ke-4, ke-5 dan seterusnya. Semua hal yang dilakukan hingga anda harus open posisi beberapa kali telah dipengaruhi oleh emosi yang terbentik sebelumnya.

  1. Kurang Pengalaman

Ketajaman analisa, Money Management yang terstruktur serta pengendalian emosi merupakan 3 hal yang pasti akan berkembang seiring dengan bertambahnya pengalaman trading. Inilah megapa pengalaman baik maupun sebaliknya perlu tetap di perhatikan. Oleh sebab itu, trader pemula yang belum memiliki pengalaman tidak direkomendasikan untuk menggunakan strategi hedging. Strategi hedging cocok untuk mereka yang masih bertahan di pasar forex yang pastinya telah banyak belajar dan berlatih untuk menghadapi kesulitan hedging. Selain itu, para trader berpengalaman telah memiliki kesadaran dan mentalitas yang sangat dibutuhkan untuk menjamin stabilitas emosional.

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging?

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging? – Hedging merupakan strategi yang digunakan untuk menghindari resiko dalam bertrading. Kendati demikian, hedging sendiri biasanya membawa resiko yang lebih besar dari resiko yang akan diatasi. Hedging terdiri atas 2 jenis yaitu hedging terencana dan hedging tidak terencana.

Resiko Hedging

Hedging terencana adalah hedging yang banyak digunakan oleh terder profesional yang sudah faham dengan pergerakan pasar. Hedging terencana ini memiliki resiko yang lebih rendah daripada hedging tidak terencana. Sedangkan pada hedging tidak terencana inilah biasa resiko hedging banyak bermunculan.

  • Resiko Double Spread

Ketika melakukan hedging anda diharuskan untuk membuka posisi buy dan sell dalam satu pasangan mata uang dalam waktu yang bersamaan dan relatif singkat. Hal ini sebenarnya hampir tidak mungkin dilakukan. Ketika kondisi pasar sedang sepi maka selisih Bid dan Ask akan terpaut 1 – 10 poin. Ketika pasar ramai dan votalitasnya sedang naik maka Bid dan Ask nya akan jauh lebih tinggi. Posisi yang dibuka dalam waktu yang singkat kemudian ditutup secara bersamaan (spread) tidak akan menghasilkan keuntungan. Spread membuat order yang anda lakukan tidak akan berada di tempat yang sama. Parahnya lagi, pada hedging spread bisa terjadi hingga dua kali.

  • Resiko Endless Hedging

Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak posisi hedging dalam hedging yang telah dikenai hedging sebelumnya. Hal ini biasanya dialami oleh trader pemula yang salah mendapatkan informasi seputar hedging sehingga ketika dipraktekkan akan menjadi Martingale. Bahkan terkadang trader pemula ini diminta untuk menambah transaksi dengan iming-iming mengurangi kerugian.

  • Resiko salah membuka hedging

Kesalahan membuka hedging ditentukan oleh timing dan kesalahan membuka posisi. Kesalahan menentukan timing merupakan kesalahan yang cukup fatal. Biasanya kesalahan ini terjadi karena trader panik ketika harga melawan posisi. Saat itulah trader kemudian membuka posisi hedging dengan tujuan mengurangi loss. Selain timing, melepas posisi juga menjadi kesalahan yang terjadi. Kebanyakan hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan trader tentang cara melepas hedgingnya. Hal yang mereka ketahui adalah melepas hedging untuk mengunci loss. Padahal resiko ini bisa mengakibatkan kerugian yang membengkak hingga menyebabkan Margin Call.

Cara Mengatasi Resiko Hedging

Hedging yang dianggap sebagai solusi malah bisa menjadi sumber resiko baru. Setelah melihat kemungkinan resiko yang mucul diatas, akan lebih baik jika anda tidak coba-coba untuk mendekati hedging ini. Namun bagi anda yang sudah masuk kedalamnya, berikut adalah beberapa hal yang diperlukan untuk mengatasi resiko hedging

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTarget Saat Membuka Hedging

Sudah dikatakan bahwa hedging memiliki resiko yang besar. Namun jika anda tetap memilih untuk melakukan hedging maka sebaiknya anda membidik target keuntungan. Anda bisa melakukan hedging seperti strategi trading normal dengan batas kekalahan serta memiliki target keuntungan.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTerus Belajar

Kendati memiliki resiko besar, trader profesional bisa menghasilkan profit sambil melakukan hedging. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi pada anda. Hal yang perlu anda lakukan adalah belajar dari kesalahan dan bertanya pada yang lebih mumpuni. Banyak strategi baru yang mungkin anda temukan dalam proses belajar anda.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingJangan Mencoba Hedging

Jika anda masih takut menerima resiko besar dari yang anda lakukan, maka pilihan terbaik adalah dengan tidak mencoba melakukan hedging. Kendati memang ada trader yang berhasil melakukan hedging bahkan memperoleh profit dari hedging namun anda harus menyadari kemampuan yang anda miliki. Jika yang anda incar adalah keuntungan maka lakukan trading seperti bisnis dagang pada umumnya. Ketika anda bisa memaksimalkan kinerja anda, cukup dengan moving average maka anda sudah bisa menjadi jutawan.

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui?

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui? – Hedging adalah suatu keadaan dimana trader membuka 2 posisi berlawanan yaitu open posisi buy dan open posisi sell tanpa dipasangi stop loss. Target profitnya berkisar 30-50 poin dengan tujuan supaya memperoleh profit disaat terjadi swing harga, baik saat harga bullish maupun saat harga bearish.

Metode utama dari hedging dalam forex adalah seorang trader ritel yang melalui kontrak spot dan pilihan mata uang asing. Kontrak spot tersebut merupakan sebuah jenis perdagangang reguler yang dibuat oleh forex trader. Hedging bukanlah yang paling tepat karena kontrak spot memiliki tanggal pengiriman jangka pendek (dua hari). Kontrak spot untuk hedging lebih penting digunakan daripada hedging itu sendiri.

Tepat dalam memilih mata uang merupakan salah satu metode hedging yang paling populer. Hal ini dikarenakan berbagai mata uang asing memberikan hak kepada trader untuk membeli atau menjual pasangan mata uang dengan nilai tukar pada waktu tertentu, namun bukan sebagai obligasi. Strategi opsi reguler dapat digunakan antara lain seperti long straddles atau bear spread dengan tujuan untuk membatasi potensi kerugian yang diberikan.

Resiko Strategi Hedging

Teknik hedging dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Sebelum melakukan open posisi, maka trader perlu melakukan analisa terhadap semua resiko yang kiranya akan muncul dari open posisi yang diambil. Semua posisi yang diambil dalam forex pasti memiliki resiko, namun ukuran resiko yang nantinya muncul ini tentu tetap dapat kita prediksi. Jika perlu, trader bisa menanyakan kepada broker tentang resiko yang kira-kira mampu di toleransi sebelum open posisi dilakukan.

Resiko dalam hedging muncul karena konsep dasar hedging adalah membuka 2 posisi yang berlawanan dalam satu waktu yang akan berakhir dengan hasil impas, kecuali anda menggunakan lot yang berbeda atau sengaja membuka posisi pada dua level yang berbeda. Nah, resiko hedging akan semakin besar karena trader dapat dikenai spread dua kali. Selain itu resiko strategi hedging antara lain sebagai berikut:

  • Resiko Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak dalam hedging yang telah dihedging dalam posisi hedging.
  • Resiko salah membuka hedging menjadi salah satu resiko hedging yang disebabkan oleh salah menentukan timing dan salah membuka posisi.

Strategi Hedging Dalam Forex

Fungsi hedging adalah untuk mengurangi resiko ketika pasar berada dalam kondisi yang sulit di prediksi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan trader lebih memilih hedging daripada menutup posisi. Biasanya trader telah memiliki analisis teknikal yang sehubungan dengan yang akan terjadi dipasaran. Analisis teknikal ini yang kemudian menjadi strategi trader dalam menentukan posisinya. Strategi dalam hedging antara lain:

  • Menganalisis eksposur resiko

Trader harus mengidentifikasi jenis resiko yang ada baik itu dalam posisi saat ini ataupun dalam posisi yang akan dijalaninya. Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan resiko yang tinggi atau rendah di pasar mata uang forex saat ini.

  • Toleransi resiko

Pada langkah ini broker menggunakan tingkat toleransi resiko sendiri untuk menenetukan berapa banyak resiko posisi yang perlu dihedging. Pedagang tidak pernah memiliki resiko nol. Ada beberapa diantaranya yang menetukan tingkat resiko yang bersedia di ambil atau mereka bersedia membayar untuk menghilangkan resiko yang berlebihan.

  • Menetukan trading plan

Seorang trader harus menentukan strategi mana yang biasanya paling efektif untuk digunakan jika ia menggunakan mata uang asing. Tujuannya untuk mengurangi resiko hedging dalam perdagangan mata uang asing tersebut.

  • Memantau jalannya hedging

Dengan melakukan pemantauan maka trader dapat memastikan bahwa strategi tersebut bekerja dengan sebagaimana seharusnya sehingga resiko dapat diminimalisir sesuai dengan tujuan awal.

Hedging sebenarnya merupakan salah satu strategi dalam trading yang berfungsi untuk meminimalisir loss yang mungkin terjadi. Kendati demikian, hedging sendiri memiliki resiko yang cukup besar. Oleh sebab itu trader harus benar-benar mengetahui seluk-beluk hedging agar dapat mengubahnya menjadi rencana trading yang menguntungkan.

Benarkah Strategi Hedging Bisa Menghasilkan Profit Trading?

Benarkah Strategi Hedging Bisa Menghasilkan Profit Trading? – Trading forex adalah salah satu bisnis yang untung ruginya ditentukan oleh keadaan pasar. Oleh karenanya seorang trader harus selalu memantau keadaan pasar yang ada. Karena keadaan pasar yang tidak memiliki dasar statis yang kadang membuat trader berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

Ketika seorang trader masuk ke dalam pasar dengan maksud untuk melindungi posisi yang ada pada saat itu ataupun mengantasipasi sebuah pergerakan yang tidak diinginkan, mereka dapat dikatakan telah melakukan hedging forex. Alasan memanfaatkan hedging ini adalah dapat terlindungi dari resiko downside pada open posisi buy dan terlindung dari posisi upside pada open posisi sell mata uang asing.

Strategi Hedging Menghasilkan Profit

Esensi utama Hedging sebenarnya adalah sebagai alternatif bagi trader untuk meminimalisir kerugian. Akan tetapi ada beberapa trader yang justru menjadikan hedging sebagai jalan untuk memperoleh profit. Banyak trader yang menganggap hedging merupakan teknik trading pada level yang lebih tinggi. Namun tanpa disadari beberapa trader pemula justru telah melakukan hedging secara impulsif. Contohnya ketika para pemula ini penasaran dengan order yang tidak kunjung menghasilkan profit.

Berbeda dengan para pemula, beberapa trader pro yang ingin memperoleh profit dari hedging akan melakukannya sebagai strategi terencana. Mereka akan menjadi hedging sebagai trading plane yang sebelumnya telah melakukan perhitungan yang matang dan menyeluruh. Hedging yang dilakukan secara terencana paling tidak akan mengamankan trading dari loss besar. Apalagi jika trader sudah berpengalaman dalam mengantisipasi pergerakan pasar maka tidak menutup kemungkinan hedging yang dilakukan akan menghasilkan profit.

Pemahaman yang mendalam tentang hedging juga perlu dimiliki sebelum melakukan hedging dengan tujuan memperoleh profit. Hal ini dikarenakan hedging yang dilakukan secara terencana sekalipun memiliki aturan yang cukup rumit. Belum lagi ada kalanya sinyal trading meleset dan malah menghasilkan kerugian dua kali. Keputusan dalam strategi hedging juga perlu diambil dengan kepala dingin berdasarkan keputusan yang objektif. Hal ini bertujuan meminimalisir resiko hedging yang cukup besar.

Hal terakhir yang tak kalah penting dalam menentukan profit yang didapatkan dari proses hedging adalah dukungan dari broker. Percuma saja jika anda telah memiliki strategi yang mantap namun broker anda tidak memperbolehkan teknik tersebut. Untung saja saat ini lebih banyak trader yang memperbolehkan teknik hedging. Beberapa broker yang biasanya melarang hedging adalah broker-broker yang teregulasi dengan AS dengan alasan terkekang oleh larangan dari NFA.

Ilustrasi Strategi Hedging

Berikut ini ada sedikit ilustrasi strategi hedging yang bisa membantu anda lebih memahami tentang hedging:

Kondisi 1 : saat ini GBP/USD adalah 1.5600. Kemudian trader membuka posisi buy karena memprediksi akan naik menjadi 1.56700. Beberapa menit kemudian GPB/USD malah turun berlawanan dengan prediksi menjadi 1.5580. Posisi buy trader rugi 20 poin.

Kondisi 2 : Trader kemudian membuka posisi baru yang berlawanan dengan sebelumnya yaitu open posisi sell di level 1.5580 agar kerugian tidak bertambah besar. Jika seandainya market turun ke level 1.5550 maka kerugian trader tetap 20 poin karena posisi pada kondisi 1 rugi 50 poin (1.5600 – 1.5580) sedang pada posisi kedua untung 30 poin (1.5580 – 1.5550).

Kondisi 2a : Jika market naik level 1.5620 maka sama akan rugi 20 poin karena posisi pertama untung 20 poin dan posisi kedua rugi 20 poin (1.5620 – 1.5580).

Namun kondisi terkunci rugi 20 poin tersebut dapat diubah menjadi profit dengan catatan kita dapat membuka kunci pada kondisi yang tepat. Trader harus memprediksi kemana arah selanjutnya, konvergen atau divergen.

Jadi, dapat disimpulkan strategi hedging yang dilakukan oleh trader bisa menghasilkan profit jika dilakukan dengan terencana, paham dengan keseluruhan hedging yang dilakukan, telah menelaah faktor resiko dan didukung oleh broker yang memadai.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman