Pola Bull Trap dalam Trading Forex

Pola Bull Trap dalam Trading Forex – Pernahkan anda merasa terjebak dalam keadaan yang mana isyarat pola sudah benar-benar mendukung bullish continuation tapi harganya malah bergerak turun menembus resistance. Fenomena ini dikenal dengan fenomena Bull Trap atau juga yang dikenal sebagai salah satu kondisi fake breakout. Jika anda trader yang tidak mau terjebak dalam situasi ini, anda perlu belajar strategi menghindari market ini.

Ada tiga tahapan yang bisa anda lakukan untuk menghadapi jebakan market dengan cerdik yaitu:

  1. Memahami Dasar Bull Trap

Bull Trap pada dasarnya adalah pola Price Action yang menjadi cermin perilaku pasar. Oleh sebab itu Bull Trap bisa diidentifikasi dari sebuah kecenderungan psikologi trader. Bull Trap sebenarnya bisa dideteksi sejak dini jika anda memahami bagaimana alurnya.

Kronologi terjadinya Bull Trap yaitu ketika harga sedang Uptrend dan mendekati level resistance. Pada saat ini trader mulai masuk dalam posisi buy karena mengantisipasi breakout. Kemudian ketika harga menyentuh resistance, posisi trader yang memiliki pending order Sell Limit akan terpancing. Seiring dengan pengauatan harga, posisi seller mulai tertutup satu per satu baik karena Stop Loss maupun di close manual oleh mereka yang khawatir Loss lebih besar. Selanjutnya, ketika likuiditas sudah menipis maka harga akan berbalik kembali ke area resistance. Para buyer yang tadinya menyambut fenomena ini dengan bahagia mulai panik dan buru-buru menutup order yang memicu penurunan lebih lanjut.

Inilah fenomena yang terjadi untuk mengecoh buyer padahal Bull Trap tidak lebih dari sekedar pola harga yang menggambarkan Fake Breakout. Jika anda telah faham dengan perilaku dasar maka anda akan mengatahui jika Bull Trap merupakan visualisasi tindakan para trader amatir yang sering dimanfaatkan oleh trader pro.

  1. Mengenali Pola Bull Trap

Agar anda terhindar dari kepanikan saat terjadi Bull Trap maka anda perlu belajar mengidentifikasi pola sebelum membuat keputusan trading apapun. Bull Trap hanya akan mengenai mereka yang mengharapkan penerusan uptrend dan indikasi Breakout resistance. Jadi trader harus waspada dengan formasi Bearish Reversal di Area Resistance. Secara umum ada 4 pola harga yang dapat mendeteksi munculnya Bull Trap.

  • Bullish Pin Bar yang menembus resistance, namun tertutup di bawah batas tersebut.
  • Doji yang menembus resistance namun tertutup bagian bawahnya yang diikuti oleh candle bearish.
  • Candle bullish yang sudah tertutup diatas harga namun kemudian diikuti dua candle bearish. Kondisi ini sering kali membentuk pola reversal 3 candle seperti Three Inside Down, Three Outside Down atau Evening Star.
  • Pola chart Rectangle yang diakhiri dengan pergerakan tidak beraturan sebagaimana yang digambarkan oleh candle bearish bersumbu panjang.
  1. Menyusun Strategi Trading Bull Trap

Setelah megetahui pola-pola Bull Trap maka selanjutnya trader perlu merespon kemunculan kondisi ini. Jika anda adalah seorang breakout trader yang hanya mengandalkan sinyal penembus entry, maka hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah membatalkan Open Buy setelah kemunculan Bull Trap terdeteksi. Namun jika anda fleksibel dan dapat memanfaatkan segala peluang yang muncul dalam segala kondisi, maka ambil kesempatan ini sebagai peluang untuk entry dari bearish reversal.

Seperti strategi Price Action pada umumnya, anda tidak perlu banyak menyusun Setup Entry. Anda hanya perlu menyiapkan satu-satunya indikator yang banyak direkomendasikan untuk melengkapi strategi Bull Trap dari Moving Average periode 20. Hal ini dipicu dengan adanya sinyal crossing harga terhadap garis tersebut yang bisa digunakan untuk mengkonfirmasi Reversal.

Prinsip strategi Bull Trap adalah memanfaatkan kesalahan para buyer yang tergesa-gesa masuk pasar. Dari pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa korban Bull Trap dalah mereka yang mengambil keputusan terlalu cepat. Ketika sinyal belum menembus resistance, buyer sudah mengartikan sinyal penerusan trend. Kunci utamanya adalah kesabaran. Sekalipun Bullish Pin Bar sudah menembus resistance, jangan mengkonfirmasinya sebagai Bull Trap sebelum harga benar-benar tertutup di bawah resistance.

Ini Kesalahan Trader Harian Yang Harus Anda Tahu

Ini Kesalahan Trader Harian Yang Harus Anda Tahu – Manusia tak luput dari kesalahan. Istilah ini sering kali kita dengar manakala seseorang melakukan kesalahan, baik dalam hal pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya. Seperti halnya pekerjaan lain, seorang trader dalam trading forex juga sering melakukan kesalahan dalam menentukan trading. Kesalahan ini sering kali terjadi pada trader harian.

Mengapa Demikian?

Seorang trader harian biasanya akan menutup dan membuka posisi trading harian pada hari yang sama. Kemudian, mereka juga akan cenderung membuka banyak posisi pada berbagai pasang mata uang dengan mengandalkan sinyal trading dari beberapa indikatir teknika, seperti price action, serta rilis berita fundamental. Time frame trading yang digunakan pun tidak memiliki jangka yang cukup lama, yakni antara 15 menit hingga satu jam saja. Trading harian seperti ini tentu akan terasa mudah bagi trader berpengalaman, namun akan terasa sulit bagi jika diterapkan oleh trader pemula yang belum memiliki banyak pengalaman. Bahkan tak jarang, trader pemula yang menerapkan cara ini banyak mengalami kesalahan dan menyebabkan kerugian.

Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan trader harian, yakni :

  1. Averaging Down

Averaging down merupakan kondisi yang sering dialami trader harian. Mereka seringkali terjebak pada kondisi ini, kemudian membuka posisi yang sama dengan posisi sebelumnya, yang bahkan mengalami loss. Kondisi seperti ini memang seringkali tidak direncanakan, namun mengingat target profit harian telah ditentukan mau tidak mau trader tetap melakukannya.

Bagi trader pemula, hal-hal seperti ini benar-benar harus dipertimbangkan sebelumnya. Terlebih averaging down yang tidak terencana bisa menimbulkan kerugian. trader harus memperhitungkan biaya yang digunakan untuk menutup kerugian yang nantinya terjadi. Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan anda bekerja berdasarkan manajemen risiko yang telah disepakati sebelumnya.

  1. Trapping Position Menjelang Berita Fundamental Rilis

Trapping position (jebakan posisi) biasanya dilakukan bersamaan dengan pending order buy stop, sell stop, menjelang waktu rilis berita fundamental yang diperkirakan dapat menyebabkan volatilitas tinggi. Untuk menghidari perkiraan ini (volatilitas tinggi), biasanya trader akan mulai menentukan target profit pada masing-masing posisi.

Awalnya, strategi seperti ini cukup berhasil diterapkan, namun belakangan ini sering gagal karena nilai volatilitas yang diharapkan terlalu inggi. Jika trader harian terus menerus percaya dengan strategi ini, maka bisa jadi menimbulkan terjadinya slippage (lonjakan harga). Jika hal ini terjadi, trader akan mendapatkan harga yang jauh lebih tinggi dari pending order buy atau lebih rendah dari pending order sell, serta spread yang bertambah besar jika volatilitas terus meningkat.

  1. Segera Membuka Posisi Setelah Berita Fundamental Rilis

Berlanjut dari kodisi sebelumya (gagal trapping), nyatanya banyak trader yang melakukan entry pada saat volatilitas sedang tinggi. Perlu dipahami jika melakukan entry pada saat volatilitas tinggi sangatlah berbahaya, karena bisa saja menimbulkan slippage kedua. Akan lebih baik jika trader menunggu selama sekitar 30 menit setelah rilis berita, baru melakukan entry.

  1. Penetapan Risiko Per Trade Terlalu Besar

Perlu diperhatikan jika penetapan risiko trade besar tidak akan memeberikan profit yang besar pula. Banyak trader beranggapan seperti ini, padahal sebenarnya anggapan tersebut salah besar. Akan lebih baik jika penetapan resiko perhari berada pada nilai tidak lebih dari 2% dari account trading.

  1. Menetapkan Profit Pada Nilai Yang Kurang Realistis

Hampir sama dengan poin sebelumnya, trader harian juga sering menentukan risk atau reward ratio yang terlalu tinggi untuk mengejar target profit. Jika anda sala satu yang sering melakukan hal ini, perhatikan karena time frame yang rendah (dibawah 4 jam) akan cenderung noise, sehingga berhati-hatilah ketika menentukan risk atau reward ratio.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman