Emosi dan Investasi

Hingga saat ini mayoritas orang yang memiliki dana lebih akan mengalokasikan dananya untuk berinvestasi. Percaya atau tidak, investasi menjadi salah satu instrument keuangan yang diminati banyak orang. Mungkin Anda termasuk salah satunya? Namun untuk berinvestasi, Anda tidak hanya perlu dana dan instrument keuangan yang tepat. Lebih dari itu Anda perlu mengontrol emosi yang Anda miliki.

Apakah Anda Termasuk Investor Emosional?

Jadi bagaimana emosi Anda bisa menghalangi investasi Anda dan mengapa emosi bisa menurunkan ROI Anda? Kita akan mengulas semuanya dengan singkat di ulasan kali ini..

Sebelumnya mari kita mulai dengan teori keuangan tradisional. Teori ini akan menunjukkan bahwa investor selalu bersikap rasional dan semaksimal mungkin berusaha untuk mengembangkan kekayaannya melalui keputusan investasi yang obyektif dan tanpa emosi. Secara logis opini ini sangat benar dan tidak perlu dikaji ulang. Namun faktanya apakah ada orang yang berinvestasi dengan rencana kehilangan uang?

Di sinilah masalah mulai muncul, rasa takut dan serakah adalah dua emosi utama yang Anda miliki. Kombinasi keduanya mampu memunculkan hysteria spekulatif di mana hal ini akan berpotensi membuat investasi Anda keluar dari jalur.

Jika kita semua menginvestasikan uang dalam satu ruangan tertutup, tanpa tahu dunia luas dan semua peristiwa yang terjadi maka emosi bukanlah masalah untuk investasi Anda. Tapi masalahnya kita ini tidak berinvestasi di sebuah ruangan tertutup. Ada banyak hal di luar sana yang bisa membuat para investor khawatir dan ragu setiap kali mengambil keputusan. Setiap berita atau perilisan yang dimuat di media mass atau media elektronik bisa melegakan atau malah menyesakkan untuk Anda.

Gelombang Emosi dari Investasi

Perjalanan karir seorang investor sama sekali tidak bisa ditebak oleh siapapun. Semua yang terjadi sangat mungkin berada di luar prediksi Anda. Hal ini wajar karena pasar akan selalu melakukan apa yang ingin mereka lakukan tanpa peduli dengan keinginan investor. Lalu bagaimana emosi kita bisa mempengaruhi kinerja investasi kita?

Entah Anda sadar atau tidak, suka atau tidak, emosi sangat mungkin menggiring Anda untuk membuat keputusan yang irasional. Hanya karena emosi ini, Anda bisa membuat keputusan berdasarkan perasaan bukannya berdasarkan fakta yang sebenarnya. Anda yang masih belum memahami tentang gelombang emosi, mungkin berpikir bahwa emosi ini akan memancing kerugian jangka pendek untuk investasi Anda. Namun sebaiknya mulai sekarang Anda sadar bahwa emosi memiliki dampak jangka panjang untuk investasi Anda.

Efek Negatif dari Investasi Emosional

Saat memutuskan untuk menginvestasikan dana, berarti Anda telah memutuskan untuk mengambil segala resiko yang ada dalam sebuah investasi. Perjalanan karir seorang investor yang tidak menentu, harus Anda atasi dengan akal sehat dan pikiran yang jernih. Cobalah untuk tetap mengikuti rencana awal hingga rencana tersebut selesai. Dengan begini kemungkinan besar Anda bisa membuat perbedaan dalam karir investor Anda.

Jika hingga saat ini Anda masih merasa khawatir dengan investasi yang akan Anda lakukan maka cobalah untuk berhenti sejenak dan pikirkan semuanya dengan baik. Jangan hanya memikirkan tentang potensi keuntungan yang akan Anda peroleh, lebih dari itu pikirkan potensi terburuk dari investasi yang akan Anda lakukan. Komunikasi dan analisis akan membantu kelancaran karir Anda sebagai seorang investor, dan kedua hal ini mampu membuat investasi Anda menjadi kurang emosional.

FYI, pendidikan dan informasi adalah kunci dalam sebuah investasi. Semakin banyak Anda mengetahui tentang fundamental dan bagaiaman situasi keuangan Anda maka Anda akan semakin siap dalam mengambil keputusan yang tepat setiap kali dibutuhkan. Anda perlu tahu bahwa sama sekali tidak ada jaminan saat berinvestasi. Tapi membekali diri Anda dengan prinsip-prinsip ini akan membuat perjalanan karir Anda lebih mulus dan terkendali.

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman