Perjanjian Smithsonian Menjadi Kerugian Amerika?

Perjanjian Smithsonian Menjadi Kerugian Amerika – Pada tahun 1971, Smithsonian mengadakan 0101kesepakatan bersejarah yang berakhir pada nilai tukar tetap dan berakhirnya standar emas serta penetapan kembali sistem nilai perdagangan dengan pita perdagangan sebesar 4,5%. Sayangnya kesepakatan tersebut ternyata menjadi sebuah bencana bagi Amerika Serikat, dan menjadi keuntungan bagi ekonomi negara Eropa dan Jepang. Hal ini terjadi karena pada kesepakatan tersebut A.S. menyepakati adanya devaluasi mata uangnya.

Perjanjian Smithsonian mungkin tidak terlalu menarik perhatian, namun fakta bahwa sebuah ne1 Gainscopgara dapat dengan sengaja menandatangani kesepakatan devaluasi mata uang yang memberikan konsekuensi jangka panjang bagi sebuah negara adalah hal yang tidak terlupakan. Devaluasi merupakan penjamin deflasi dan defisit anggaran serta perdagangan yang sangat besar.

Setelah kesepaktan tersebut, selama beberapa tahun nilai dolar A.S. mengalami penurunan sekitar 8%. Sehingga berdampak pada harga emas yang melambung hingga $ 800 per ounce pada akhir tahun 70-an. Tidak hanya berdampak pada melambungnya harga emas, penurunan nilai dolar juga menyebabkan ledakan komoditas terus berlanjut pada tahun 70-an. Untuk memahami perjanjian Smithsonian dan implikasinya, anda dapat membaca perjalanan singkat Bretton Woods.

Bretton Woods

Pada tahun 1930-an, berdasarkan faire lissez, pasar mata uang mengambang bebas dan mengancam tidak hanya destasbilisasi serta perang ekonomi pada negara-negara kecil. Namun juga berpengaruh pada nilai tukar yang mengancam para pedagang dan investor. Kemudian, seiring dengan datangnya Bretton Woods pada tahun 1944, keadaan tersebut berubah menjadi lebih stabil melalui tatanan moneter baru yang akan mematok nilai tukar yang telah ditetapkan pada nilai nominal dengan pertukaran emas.

Dalam hal ini, investasi pemerintah masih akan diizinkan jika 1% dari neraca pembayaran negara jatuh kedalam disekulinrium. Mata uang konversi selanjutnya akan dipatok menjadi $35. Amerika membeli dan menjual emasnya dengan alasan untuk mempertahankan harganya.

Sejauh ini, dollar A.S. merupakan satu-satunya mata uang yang selalu stabil. Amerika mengelola sistem ini melalui Dana Moneter Internasional (IMF) dan menjadi pemegang modal utama. Hal ini kemudian berdampak pada arus keluar utama dolar dalam pembiayaan ekonomi dunia, dan menyebabkan defisit A.S. melambung tinggi.

Alasan utama mengapa ini terjadi karena Amerika Serikat memiliki mayoritas cadangan emas pada tahun 1940an. Akhirnya berapa banyak dolar yang masih bernilai dengan defisit besar yang didukung oleh emas? Dan seberapa besar dunia akan terus bergantung pada Amerika Serikat ?

Perjanjian Smithsonian

Memperbaiki defisit akan berdampak pada pembatasan dolar, sedangkan meningkatkan defisit akan mengikis dolar. Kedua hal ini jelas akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Eropa dan Jepang. Ketika kepercayaan terhadap dolar menurun menyebabkan spekulasi mata uang pada tahun 1930-an, kecuali A.S. yang mata uangnya didukung oleh emas.

Pada saat ini penyesuaian sangat dibutuhkan sebab Amerika tidak dapat menghentikan defisit, sementara ekonomi Eropa dan Jepang terancam akan surplus besar. Maka dari itu perjanjian Smithsonian diadakan untuk mereda persoalan ini.

Beberapa negara kembali mengatur ulang sistem mata uang, menyetujui dolar mengalami devaluasi, nilai nominal baru serta kelompok perdagangan sebesar 4,5%, dengan 2,25% di sisi atas, dan bawah perdagangan. Satu tahun setelah menandatangani perjanjian tersebut, Nixon memindahkan A.S. dari standar emas karena depresiasi dolar dan neraca pembayaran lebih lanjut.

Sehingga A.S. memulai intervensi melalui pasar swap, lalu melalui Eropa untuk mendukung mata uangnya. Ini adalah intervensi pertama setelah rincian Perjanjian Smithsonian. Hampir dua tahun setelah perjanjian Smithsonian, mata uang bebas melayang karena A.S. menolak menerapkan kesepakatan tersebut, setelah menaikkan harga tetap emas dua kali dalam periode dua tahun.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman