Akankah Yuan Menjadi Mata Uang Cadangan Internasional?

Akankah Yuan Menjadi Mata Uang Cadangan Internasional? – Meskipun belum tentu kapan, kemungkinan besar China akan mencapai tonggak simbolis yang signifikan. Ini terjadi  saat Dana Moneter Internasional (IMF) memutuskan memasukkan Yuan China ke dalam bagian dari mata uang cadangan, menyusul Dolar AS, Euro, Poundsterling Inggris dan yen Jepang .

Meskipun memiliki kelebihan dalam hal finansial, penyertaan SDR tidak akan bisa menempatkan yuan mendekati prestise Internasional dan berdampingan dengan dolar AS sebagai mata uang cadangan saat ini. Namun hingga saat ini tidak ada pula pernyataan bahwa dolar AS merupakan  mata uang cadangan yang dominan di seluruh dunia.

Cadangan Mata Uang Asing dan Supremasi Dolar AS

Secara sederhana, mata uang cadangan merupakan mata uang asing yang dimiliki oleh bank sentral atau lembaga keuangan besar lainnya untuk memberikan keuntungan kepada pemegang mata uang asing tersebut. Cadangan mata uang selanjutnya dapat digunakan untuk memenuhi utang internasional.

Sedangkan bank sentral suatu negara bisa menggunakan mata uang cadangan untuk menstabilkan nilai mata uang. Selain itu, ketika komoditas dihargai, pemegang mata uang cadangan dapat membayar komoditas tanpa melakukan pertukaran mata uang terlebih dahulu.

Hal ini terjadi karena, sebagian komoditas, serta surat uang internasional yang dihargai dalam dolar AS yang merupakan mata uang cadangan. Sebagai contoh, harga minyak yang ditetapkan oleh OPEC serta 50% nilai dari sekuritas utang internasional adalah mata uang dolar AS.

Bagaimana Dolar Menjadi Mata Uang Dunia ?

Tidak diragukan lagi, jika dolar selalu bisa mempertahankan supremasi karena dominasinya sudah mapan. Selain itu, beberapa negara juga terus mendukung dolar AS dengan mempertahankan cadangan dolar yang tinggi sebagai bentuk pembayaran yang paling bisa diterima.

Pembayaran tersebut terdiri dari 86% transaksi valuta asing setiap tahun. Meskipun begitu, dolar ternyata tidak selalu memegang posisi ini, sehingga perlu dipikirkan bagaimana caranya untuk bisa mencapai titik tersebut.

Setelah perang dunia kedua, Amerika Serikat melihat jika pertumbuhan pesat yang terjadi saat itu dikarenakan beberapa faktor. Beberapa diantaranya adalah inovasi teknologi dan basis manufaktur yang kuat. Selain itu, perekonomian yang besar dengan SDA yang berlimpah membuat AS dapat memasok sebagian besar kebutuhan dunia. Sehingga dolar AS menjadi sangat penting untuk kegiatan jual beli.

Memiliki pasar modal yang dalam dan likuid membantu AS menjadi pasar yang dominan untuk aset keuangan. Tak ketinggalan likuiditas yang tinggi dan sifat risiko yang rendah membuat mereka menarik.

Sebuah akademisi baru-baru ini menyatakan jika faktor terpenting yang mempengaruhi kenaikan dolar AS sebagai mata uang cadangan adalah karena pendalaman pasar keuangan Amerika. Pada saat itu, obligasi AS hanya bernilai 220% dari PDB. Efek jaringan bisa mencptakan permintaan yang signifikan untuk mata uang, dimana mata aset keuangan dari pasar tersebut didenominasi.

Memahami Nilai Mata Uang Kertas

Mata uang kertas adalah mata uang yang tidak memiliki nilai intrinsik tersendiri. Mereka menjadi berharga hanya karena banyak digunakan dan diterima. Ketika mata uang telah diterima secara luas di masa lalu, hal itu menyebabkan kredibilitas dan kepercayaan menjadi bertambah dan bisa diterima di masa depan.

Sayangnya, seseorang tidak bisa meremehkan pentingnya institusi politik yang mendukung mata uang tersebut. Krisis zona euro dan implikasi keluarnya Yunani dari euro memberikan contoh yang jelas tentang kerapuhan mata uang.

Keluarnya Yunani dengan cara tertentu akan serupa dengan adanya salah satu dari 50 negara AS atau perusahaan AS besar yang memutuskan untuk tidak menerima dolar AS sebagai pembayaran. Hal ini tidak hanya menimbulkan efek riak dalam kepercayaan keseluruhan dolar AS. Namun juga akan dianggap sebagai penghinaan langsung terhadap otoritas pemerintah AS yang telah memutuskan Undang-undang bahwa dolar AS dapat diterima untuk semua hutang, publik maupun swasta.

Jadi ketika penggunaan mata uang kertas meluas akan memungkinkan pengguna mengambil begitu saja nilainya, terbukti nilai tersebut berasal dari stabilitas pemerintahan dalam menerbitkan dan memberlakukan mata uangnya.

Lalu bagaimana dengan yuan China? Bisakah dia mencapai titik yang sama dengan dolar AS? Sepertinya belum untuk saat ini karena dolar AS masih begitu kuat dan belum tergantikan.

Kenapa Euro Gagal Menjadi Mata Uang Cadangan Dunia? (Bagian 2)

Berikut ini adalah alasan-alasan lain setelah masalah likuiditas dan stabilitas Uni Eropa yang menjadi penyebab kegagalan euro dalam menggeser dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Yuk simak ulasan lanjutannya di sini..

Krisis Ekonomi Tahun 2008

Sejak diperkenalkan pada tahun 1999 sampai krisis keuangan 2008, euro mengikuti lintasan menanjak yang stabil terhadap dolar AS dengan nilai tukar EUR/USD naik sampai di bawah $ 1.60. Namun krisis keuangan yang terjadi di tahun 2008 merusak kenaikan euro terhadap dolar AS dalam sekejap mata. Euro telah mengalami penurunan yang stabil terhadap dolar AS sejak saat itu. Euro kehilangan sepertiga dari nilai tukar di mana pada tahun 2015 telah jatuh signifikan hingga di atas $ 1.10.

Mayoritas analis pasar mata uang memproyeksikan penurunan euro lebih lanjut ke nilai nominal dengan dolar AS. Beberapa analis juga memprediksi euro dan Uni Eropa pada akhirnya akan jatuh, runtuh dan dibubarkan.

Tingkat keparahan krisis keuangan global yang berlaku menguatkan dolar AS, karena pentingnya mempertahankan nilai dolar dipandang penting untuk menghindari krisis keuangan global yang lebih parah. Singkat cerita, ketidakstabilan dan ketidakpastian ekonomi secara besar-besaran dipandang sebagai lingkungan yang tidak tepat untuk membuat perubahan mendasar dalam cadanagn devisa yang ada di dunia.

Untuk membendung jatuh bebasnya keuangan global, Amerika Serikat harus mampu menjual triliunan dolar AS senilai dengan hutang AS. Hal ini tidak akan mungkin terjadi jika dolar AS kehilangan posisinya sebagai mata uang cadangan dunia.

Krisis Utang Eropa

Keterpurukan euro diperparah dengan krisis utang Eropa yang dianggap sebagai krisis utang tahun 2011-2012 oleh beberapa analis dan beberapa karakteristiknya masih berlanjut. Krisis ini semakin membuka kelemahan Uni Eropa sebagai sebuah ekonomi dan juga meningkatkan permusuhan antara anggota Uni Eropa yang lebih makmur seperti Jerman dan negara-negara seperti Yunani dan Spanyol yang ekonominya memburuk serta terus menerus menyeret ekonomi Eropa secara keseluruhan.

Kebangkitan China dan Yuan

Abad ke-21 yang merdu meningkatkan ekonomi China yang telah melampaui Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar di dunia berhasil memberikan efek negatof pada euro untuk mencapai kondisi yang lebih substansial sebagai mata uang cadangan dunia. Ketajaman peningkatan China dalam ekonomi dunia disertai oleh dorongan untuk mata uangnya dalam menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Yuan semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional dan mencari investasi internasional. China menekan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memberikan status Hak Penarikan Spesial (SDR) sesuai dengan mata uang cadangan yang diakui.

China telah membentuk lebih dari selusin bank kliring Yuan di seluruh dunia. Hubungan antara pasar saham Hong Kong dan Shanghai telah dipupuk untuk merangsang perkembangan pasar modal lebih lanjut di China. China telah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang dengan sejumlah bank sentral mitra dagang utamanya termasuk Bank of England dan Bank of Canada sehingga mengurangi euro dan dolar AS sebagai mata uang cadangan.

Yuan adalah mata uang kedua yang paling banyak digunakan dalam pembiayaan perdagangan, setelah dolar AS. Dan China bersama Jepang adalah salah satu pemegang cadangan devisa terbesar di dunia. Oleh karena itu mata uangnya memiliki dampak besar pada mata uang yang dianggap sah sebagai mata uang cadangan dunia. Untuk saat ini dan mungkin di masa depan, preferensi China adalah untuk mata uangnya sendiri atas euro dan dolar AS.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman