Apa Itu Recency Bias?

Apa Itu Recency Bias? – Ketika kita berbicara tentang forex, hal yang tidak terlewatkan adalah keuntungan dan kerugian. Keutungan diperoleh dari profit win, sedangkan kerugian diperoleh ketika mengalami loss. Ketika kita melakukkan trading lalu kemudian mendapatkan hasil dari salah satu diantara win dan loss, bukan hanya modal dan aset anda saja yang terkena dampaknya. Secara tidak sadar psikologi dan mental anda sebagai orang yang melakukan trading juga ikut terpengaruhi. Pengaruh psikologi dan mental setelah mendapatkan hasil dari trading ini adalah penyakit trading yang disebut dengan Recency Bias.

Recency Bias

recency bias

Recency bias merupakan penyakit trading yang bersifat psikologis yang ditandai dengan munculnya suatu emosi yang dapat mempengaruhi objektivitas dalam menilai dan mengamati kondisi pasar. Hal ini biasa terjadi pada seorang trader yang terlalu fokus dengan hasil posisi terakhir tradingnya sehingga melupakan bahkan sampai kehilangan pandangan yang luas terhadap prediksinya. Jason Zweig, dalam bukunya yang berjudul Your Money Your Brain menjelaskan sifat dasar manusia yang tidak mengestimasi kemungkinan berdasarkan pengalaman jangka panjang. Akibatnya yang timbul hanya prasangka yang mucul akibat pengalaman jangka pendek.

Hasil terakhir trading merupakan cerminan diri anda ketika melakukan trading selama ini. Coba bandingkan win dan loss yang anda dapatkan terakhir dengan win atau loss yang pernah anda dapatkan sebelumnya. Jika loss terakhir anda 5x lipat lebih banyak dari loss anda yang lain maka anda sudah dapat diindikasikan terkena penyakit trading Recency Bias. Hal ini juga berlaku pada untuk hasil win yang jumlahnya lebih kecil dari rata-rata loss.

Posisi terakhir yang didapatkan oleh trader kebanyakan akan mempengaruhi mindset yang dimiliki oleh trader pada trading-trading berikutnya. Faktanya apapun yang menjadi posisi terakhir trading tidak akan mempengaruhi atau mendasari performa trading kedepannya. Namun sampai sekarang banyak trader yang mengabaikan peringatan ini sehingga terjebak dalam Recency bias.

Ada dua jenis Recency Bias yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Bias Winning Streak

Bias Winning Streak muncul karena tingginya rasa percaya diri trader setelah mendapatkan big win atau profit beruntun. Karena trader ini merasa mendapatkan hasil yang positif sehingga memunculkan stimulus untuk mengejar keuntugan yang lebih besar. Hal ini tentu tidak bisa diterapkan kepada ekosistem trading yang penuh resiko dan emosi. Winning Streak memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah posisi dan lot kisaran yang jauh lebih tinggi dari toleransi resiko. Bahkan bisa memunculkan pelanggaran-pelanggaran pada sistem trading yang ada. Ujung pangkal dari bias ini adalah loss yang besar bahkan mampu menghilangkan seluruh hasil dari Winning Streak yang kita dapatkan sebelumnya. Lebih parah lagi jika sampai menguras semua raihan profit sebelumnya.

  • Bias dari Losing Streak

Penyakit ini muncul seiring dengan ketakutan dan trauma kekalahan yang dialami oleh trader setelah kerugian besar. Munculnya rasa takut akan membuat trader tidak dapat menilai peluang pasar secara objektif. Hal ini wajar karena sifat dasar manusia adalah cenderung menghindari resiko besar. Losing Streak memungkinkan berkurangnya jumlah posisi dan lot jauh dari resiko yang siap diterima setelahnya. Losing Streak ini akan menyebabkan trader banyak melewatkan peluang, merasa tertipu dengan pergerakan pasar hingga memutuskan untuk berhenti bertrading karena hilangnya rasa percaya diri yang berkalanjutan.

Win dan Loss adalah hasil pasti yang akan diperoleh oleh trader. Bukan hanya win yang harus didapatkan ataupun loss yang harus dihindari, namun juga bagaimana sikap dan mental kita sebagai trader dalam mengolah hasil tersebut. Jangan sampai hasil akhir menguasai keseluruhan proses trading anda. Ingatlah sebuah ilmu trading yang mengatakan bahwa “Jika anda baru saja loss, maka tidak dipengaruhi fakta bahwa trading anda sebelumnya mengalami win atau loss. Begitupula ketika anda baru saja win, maka hal tersebut tidak dipengaruhi fakta trading anda sebelumnya adalah win atau loss”.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman