Apakah Anda Sudah Tau Tentang Apa Itu Investasi Syariah?

Sebagai warga dari negra multi cultural, pasti kita memilliki teman, atau bahkan keluarga yang beragama islam. Apakah anda sendiri pemeluk agama islam? Bilapun bukan, pasti anda pernah mendengar istilah investasi syariah bukan?. Bilapun anda seorang muslim, pasti sedikit-sedikit sudah tau tentang investasi syariah ini.

Di jaman seperti ini, rasanya penggunaan produk keuangan sudah tidak mungkin untuk dihindari. Perbankan, selain dipergunakan untuk mempermudah aktivitas transaksi, juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk berinvestasi. Di jaman sekarang ini, Asuransi juga memiliki peran sebagai salah satu alat investasi yang berbarengan dengan fungsi utamanya guna memberikan proteksi.

Tidak puas dengan hanya investasi di perbankan dan asuransi saja, masyarakat juga mulai banyak melirik dunia forex sebagai lading alternatif yang mampu memberikan hasil yang lebih baik. Pendeknya, produk keuangan sekarang bukanlah lagi suatu hal yang baru. Malahan, sudah berkembang menjadi suatu kebutuhan untuk hampir semua orang. Akhir-akhir ini, banyak sekali investasi yang telah berkembang khususnya di bidang syariah. Namun, apakah sebenarnya investasi syariah itu? Apakah perbedanya dengan investasi yang non-syariah? Mari kita simak sejenak artikel yang kami tulis berikut ini.

 

Investasi Syariah

Investasi Syariah

 

Apakah Itu Syariah?

 

Syariah adalah suatu aturan atau undang-undang yang dilengkapi dengan ketetapan hukum yang bersumber dari kitab suci Al-Quran dan semua sunnah yang mengatur tentang segala bidang kehidupan manusia. Dengan sistem ini, nasabah dan bank memang tidak dapat mengetahui berapakah hasil yang pasti akan mereka terima. Karena proses bagi hasil baru akan dibagikan ketika hasil usahanya sudah bisa ditentukan. Dan biasanya, ini ditampilkan pada akhir periode transaksi. Tapi, dengan sistem bagi hasil ini nasabah dan bank akan membagi keuntungan secara lebih adil ketimbang dengan sistem bunga. Karena kedua belah pihak senantiasa membagi resiko dengan adil sesuai dengan nisbah yang sudah disepakati tanpa memandang berapapun hasilnya.

 

 

Lalu apa landasan dan tujuan program syariah ini digalakan?

Tujuannya tak lain adalah untuk berbuat baik kepada sesame manusia, saling tolong menolong secara sukarela, dan saling bertanggung jawab sesuai cakupan masing-masing, membangun suatu kerjasama yang baik, saling melindungi secara finansial, tidak mementingkan diri sendiri, mensejahterakan satu sama lain, dan mengajak orang lain agar bias memperoleh kemakmuran bersama-sama.

 

Sebenarnya, umat Muslim tak perlu khawatir karena jauh dari sebelum MUI secara resmi memfatwakan bahwa semua bunga bank itu haram, sudah terdapat beberapa alternatif lain untuk umat Islam. Sejak lebih dari 12 tahun yang lalu, bank syariah pertama di Indonesia sudah sah beroperasi tanpa menggunakan bunga. Dan kini, sudah muncul 3 bank umum syariah dan lebih dari 10 bank konvensional lain yang secara eksklusive membuka cabang ataupun anakan perusahaan guna melayani costumer yang menginginkan prinsip syariah.

Lantas apa bedanya antara bank syariah dan bank konvensional yang selama ini telah dikenal? Yang paling jelas adalah, tidak adanya bunga yang bias anda temukan pada bank yang menggunakan prinsip syariah. Nasabah yang menabung di bank syariah tidak akan pernah diberikan keuntungan melalui bunga. Namun, mereka akan mendapatkan imbalan dari serangkaian perhitungan bagi hasil yang sudah disetujui kedua belah pihak secara adil, pada jauh hari sebelumnya.

 

Saat ini, sudah banyak yang menyediakan investasi yang mengikuti prinsip dan kaidah yang tercantum dalam hokum syariah. Beberapa hal diantaranya adalah investasi sukuk ritel, deposito iB, forex, dan juga reksadana syariah.

 

Gainscopefx sendiri sudah berupaya maksimal untuk memfasilitasi para trader muslim yang ingin berperan aktif dalam dunia forex. Salah satunya, dengan fitur bebas bunga yang sudah kami sediakan untuk anda.

 

Anda bukan seorang muslim tapi tertarik untuk mencoba fitur bebas bunga? Silahkan saja bergabung. Bila anda teliti, sebenarnya cukup banyak keuntungan yang dapat anda peroleh dengan mengaktifkan fitur bebas bunga (swipe) ketika sedang menjalani sesi trading bersama kami.

 

Selain dunia forex, masih banyak lagi media investasi yang menggunakan prinsip syariah. Misalnya saja emas, perumahan, dan juga barang antik. Untuk investasi perumahan, biarpun anda membelinya secara mencicil dan mengkredit, bila anda sudah bersepakat untuk melakukan transaksi dengan prinsip syariah, anda tidak akan dikenakan beban bunga sedikitpun.

Lantas bila tak ada bunga, bagaimana bias pihak penjual mendapat keuntungan? Pihak penjual bisa mendapat keuntungan dengan beragam cara. Salah satunya, dengan cara memberikan harga paket syariah yang di awal terlihat agak tinggi dari harga kontan, namun diperlihatkan secara transparan (harga khusus yang sudah bulat). Sekilas memang agak sama, namun secara prinsip dan perjanjian perdagangan, hal ini akan amat bernilai.

Bila suatu system perdagangan mengandung suatu hal yang kurang pasti ataupun merugikan secara perdangangan ke salah satu pihak tanpa ada perjanjian yang sah, system perdagangan tersebut sulit untuk dikategorikan sebagai sebuah system perdagangan yang syar’i (berbasis syariah). Termasuk halnya dengan sebagian dunia forex yang menyisipkan bunga (swap) ke dalam regulasinya.

Bagaimana? Sudah cukup paham dengan Investasi Syariah? Bila sudah, selamat!

 

Terimakasih sudah menyimak artikel kami tentang Investasi Syariah ini ya. Sampai jumpa lagi!

Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

Banyak pemain di pasar forex atau pasar saham menyebut dirinya sebagai seorang investor. Namun pada lain kesempatan ia mengaku dirinya merupakan seorang trader. Istilah ‘investor’ dan ‘trader’ acap kali dianggap sama saja, atau diartikan bahwa seorang trader adalah merupakan investor yang juga telah menginvestasikan sejumlah dana, dan seorang investor adalah seorang trader juga karena ia akan melakukan transaksi trading.

Dalam dunia investasi, ‘trading’ dan ‘investing’ merupakan dua buah aktivitas yang berbeda, walaupun pada kenyataanya, baik trader dan investor sama-sama terjun ke pasar. Sudut pandang, cara kerja dan strategi yang mereka gunakan sangat berbeda meskipun tujuan mereka persis sama yakni memperoleh profit yang sebesar-besarnya dalam kurun waktu yang sesingkat mungkin. Pada artikel berikut ini, akan diulas tentang pokok-pokok perbedaan antara keduanya.

 

Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

 

Yang Termasuk kedalam kategori Investor

 

Dalam dunia investasi, secara umum yang dikategorikan sebagai investor adalah mereka yang menempatkan dananya ke dalam instrument investasi jangka panjang semisal real estate ataupun rumah, industri skala besar maupun skala kecil, ataupun berinvestasi di pasar komoditi atau pasar saham untuk ditahan dalam jangka panjang atau dalam waktu yang sangat panjang (puluhan tahun). Dasar pertimbangan investor tentunya berfokus pada produk yang akan dibeli ataupun jenis usaha yang akan dimasuki. Bagi seorang investor saham, ia pasti akan lebih memilih perusahaan yang benar-benar memiliki performa yang sangat bagus.

Investor bisa digolongkan ke dalam investor institusi (institutional investor) semisal bank, lembaga keuangan selain bank, perusahaan khusus asuransi dan yang sejenis dengan nya, dan investor retail atau investor perseorangan. Yang dibahas disini lebih kepada investor perorangan, yang secara tipikal tidak mempunyai rencana yang jelas bila kelak hasil investasinya malah merugi. Mereka akan cenderung melakukan cut-loss untuk beralih ke instrument investasi lain, atau dibiarkan begitu saja dengan harapan bahwa nilainya akan rebound dan akan menghasilkan sejumlah profit.

Biasanya mereka akan menanggapi perubahan harga pasar seperti ini dengan was-was. Misalnya saat harga emas sedang drop seperti saat ini, mereka yang invest besar di emas tentunya akan merasa sangat cemas. Namun tentu saja tidak semua investor perorangan akan berlaku seperti demikian, mereka yang serius dengan rencana dan strategi investasi yang lebih canggih dan lebih matang akan mampu menuai sukses besar. Warren Buffett adalah contoh dari salah seorang investor perorangan kelas dunia yang sudah sangat sukses. Saking suksesnya, banyak sekali orang yang mengidolakan Warren Buffet ini.

 

 

Yang Termasuk Ke Dalam Trader

 

Jika investor lebih berfokus pada produk yang akan dibeli, trader akan lebih berfokus pada sentimen dan juga kondisi pasar. Seorang trader di pasar saham akan kurang mempedulikan tentang performa saham perusahaan yang akan dibeli, selama sentimen pasar terhadap perusahaan tersebut bervalue positif ia akan membeli sejumlah sahamnya untuk secepatnya dijual kembali. Selain itu, ia akan mempertimbangkan tentang kondisi pasar, jika pasar saham sedang terpukul oleh runyamnya suasana politik yang membuat pasar menjadi tidak kondusif bahkan menjadikan indeks harga saham turun, maka ia tidak akan masuk ke dalam pasar hingga kondisinya menjadi normal kembali.

Dibandingkan dengan para investor, transaksi yang dilakukan oleh para trader akan cenderung lebih bersifat jangka pendek dengan frekuensi yang lebih besar. Walau begitu, bila ditotal, jumlah volume dana yang digunakan bias saja tidak terlalu berbeda. Dan amat tergantung kepada dompet tiap trader tersebut. Dari hasil survey yang pernah dilakukan, sebagian besar trader yang mengandalkan sumber pendapatan hanya dari sektor trading (trading for living), baik di indeks saham futures, pasar saham, forex atau komoditi. Pada umumnya trader memiliki metode, strategi dan juga rencana yang jelas dan terarah karena biasanya mereka tak akan menahan posisi trading terlalu lama.

Mereka cenderung lebih suka menggunakan stop loss, target profit, dan juga risk/reward ratio guna membatasi kerugian serta mengatur keuntungan serta teknik-teknik dalam money management untuk memaksimalkan potensi profit yang mungkin tidak dipakai oleh para investor. Trader yang telah mahir akan masuk ke semua jenis pasar, baik itu pasar forex, saham, komoditi ataupun pasar futures. George Soros, pendiri dari Quantum Funds adalah contoh dari salah seorang trader kelas dunia yang amat sukses.

Ketika seorang trader sudah cukup suksesm biasanya ia akan menjadi seorang educator untuk bidangnya, melakukan pengembangan untuk software trading, menulis buku, mengadakan training ataupun seminar, dan hal-hal bermanfaat lain.

 

Walau sekilas kedua profesi tadi sama-sama terlihat simple, namun pada nyatanya pekerjaan mereka sama-sama memiliki tantangnya masing-masing. Dan untuk meraih kesuksesan pada dua bidang tersebut tentunya membutuhkan waasan yang luas, pengorbanan yang tak sedikit, serta tekad yang kokoh.

Oke, sekian dulu artikel kami tentang perbedaan antara trader dengan investor. Terimakasih sudah menyimak, see you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber Artikel: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=124535&title=trader_dan_investor_apa_bedanya

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah

 

Sebagai seorang trader, tentunya harus mengetahui tentang sebab-sebab yang dapat menjadikan sebuah mata uang semisal rupiah mengalami penurunan nilai. Disamping akan mempengaruhi jumlah pendapatan yang dapat diperoleh, pelemahan rupiah juga akan mempengaruhi besaran perekonomian nasional baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Sejak akhir tahun 2013, trend arah pergerakan nilai tukar Rupiah terus saja melemah. Bahkan kini, rupiah sudah menembus level diatas 13.000 Rupiah per Dollar AS. Berbagai peristiwa yang terjadi telah diungkapkan oleh pemerintah dan juga para media. Dari sekian banyak faktor, faktor analis ekonomi disebut-sebut sebagai salah satu alasan terkuat mengapa Rupiah terus saja melemah. Realitanya, Rupiah memang salah satu mata uang terlemah yang ada di Dunia. Ini terlihat dari nilainya yang mudah sekali ditekan oleh perubahan kondisi ekonomi, baik itu di luar negeri maupun di dalam negeri.

Bila dijelaskan secara simple, faktor penurunan rupiah terjadi karena perekonomian Indonesia yang masih kurang mapan, pelarian modal asing ke luar negri, dan ketidak stabilan kondisi ekonomi dan politik. Untuk lebih jelasnya, silahkan menyimak artikel kami berikut ini.

 

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah

 

Perekonomian Yang Kurang Mapan

 

Rupiah termasuk ke dalam soft currency. Artinya, mata uang ini amat mudah untuk berfluktuasi ataupun mengalami depresiasi. Penyebabnya tak lain adalah karena perekonomian negara asalnya yang relatif kurang mapan. Mata uang negara-negara berkembang, pada umumnya adalah mata uang tipe ini. Sedangkan untuk mata uang negara maju semisal Dollar Amerika Serikat, digolongkan sebagai sebuah hard currency, yang karena kemampuannya untuk mempengaruhi nilai suatu mata uang yang lebih lemah.

Karakteristik khusus dari mata uang soft currency adalah faktor sensitivitasnya terhadap kondisi ekonomi internasional. Terjadinya krisis finansial, spekulasi di pasar finansial, dan juga ketidakstabilan ekonomi dapat berakibat pada jatuhnya nilai soft currency. Contohnya saja ketika krisis tahun 97/98 melanda, dan ketika perekonomian Indonesia sedang berada dalam bahaya. Begitu pula ketika terjadi krisis Subprime Mortgage di negri paman sam, Rupiah sempat terkena imbasnya.

Selain hal tadi, sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia agaknya berbagi sentimen dengan negara berkembang lainnya. Artinya, dikala sentimen terhadap negara-negara berkembang secara umum dipandang baik, nilai Rupiah akan cenderung menguat. Sebaliknya, bila di negara-negara berkembang yang lain banyak terjadi kerusuhan, bencana, dan lain hal sebagainya, maka nilai Rupiah akan cenderung melemah.

 

Pelarian Modal (Capital Flight)
Modal yang beredar di Indonesia (terutama di pasar finansial), sebagian besar merupakan dana yang berasal dari modal investor asing. Ini menjadikan nilai Rupiah sedikit banyak akan tergantung pada kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis yang ada di Indonesia. Semakin baik iklim bisnis yang ada di negara ini, maka akan semakin banyak pula investasi asing yang menancapkan cakarnya di Indonesia. Dengan demikian, Rupiah akan menjadi semakin menguat. Sebaliknya, semakin negatif pandangan dari para investor terhadap Indonesia, Rupiah akan makin melemah.

Mari ambil contoh pemotongan dari stimulus yang dilakukan oleh pihak Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), baru-baru ini. Kebijakan uang yang cukup ketat (tight money policy) tersebut memicu para investor untuk memindahkan investasinya dari Indonesia untuk kembali ke negri asalnya. Selain kejadian tersebut, Indonesia juga sudah sering mengalami capital flight yang kemudian disusul dengan pelemahan nilai tukar Rupiah. Walau begitu, setelah terjadinya capital flight biasanya akan muncul investor baru dari negara lain yang menggantikan dana yang sudah dicabut oleh pemilik saham sebelumnya.

 

Ketidakstabilan Politik-Ekonomi
Dari dalam negeri, faktor yang paling mempengaruhi nilai tukar Rupiah adalah kondisi politik-ekonomi. Di masa-masa ketidak pastian menjelang pemilihan umum, biasanya investor cenderung merasa was-was dan akan menunggu hingga pemimpin baru telah terpilih. Kerika muncul sentimen ekonomi yang lebih meyakinkan, barulah investor melanjutkan progress investasinya terhadap Indonesia. Akibatnya, hampir setiap menjelang musim pemilu umumnya terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah.

Performa data ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia semisal pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product), besaran inflasi, dan neraca perdagangan, juga turut mempengaruhi Rupiah. Pertumbuhan yang baik pastinya akan menyokong nilai pertukaran Rupiah. Namun seebaliknya, defisit neraca perdagangan yang terus saja bertambah akan membuat Rupiah menjadi terdepresiasi. Dua sisi dalam neraca perdagangan yaitu impor dan ekspor, sangatlah penting disini. Inilah sebabnya mengapa hal ini menjadi amat penting bagi Indonesia untuk menggenjot pangsa ekspor dan mengurangi tingkat ketergantungan pada produk impor di dalam negri.

 

Demikianlah uraian singkat dari kami tentang Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah. Kami rasa, ketiga faktor tersebut sudah bisa menggambarkan garis besar kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Namun, seiring dengan perbaikan kondisi neraca dagang dan peluang untuk menguatnya perekonomian Indonesia, nilai Rupiah juga akan ikut menguat.

Kisah Trader Sukses Ed Seykota, Seorang Trend Follower yang Hebat

Trading, merupakan sebuah aktivitas. Seperti halnya aktivitas lain, bertrading terkadang juga menjenuhkan. Agar kita tidak mudah merasa jenuh, kita membutuhkan motivasi dan juga inspirasi. Diantara para trader, banyak sekal tokoh yang dapat kita jadikan sumber inspirasi diri kita pribadi. aSalah satunya, Edwarf Arthur. Bagaimana kisahnya? Silahkan menyimak ulasan yang sudah kami tuliskan berikut.

Edward Arthur Seykota

Edward Arthur Seykota

 

Mengenal Edward Arthur Seykota

Lahir di Belanda pada tahun 1946, membuat ia memiliki masa kecil yang cukup memprihatinkan. Mengingat, kala itu dunia masih berada di era pasca perang duni. Kemudian, ia berimigrasi ke AS. Disana, Edward menyelesaikan pendidikan teknik elektro di MIT serta ilmu management di MIT Sloan School of Management pada tahun 1969. Di awal tahun 1970, ia mulai bekerja sebagai seorang analis di sebuah perusahaan pialang saham. Dari sinilah ia mulai mengembangkan sebuah sistem trading dengan menggunakan komputer yang pada saat itu masih teramat sederhana.

Edward Arthur Seykota adalah salah seorang trader komoditi Amerika Serikat. Dirinya diketahui juga merupakan salah seorang pelopor trading menggunakan system yang terkomputerisasi pada sekitar awal tahun 1970-an. Dalam usahanya mempelajari pengetahuan dan metode trading, Ed Seykota banyak memetik pelajaran dari pengalamanya. Sehingga bisa dikatakan dirinya belajar secara otodidak.

Sebagai seorang pengajar dan mentor trading, tentunya ia memiliki banyak anak didik. Murid-muridnya sekarang banyak yang telah menjadi trader tangguh dan terkenal. Diantara mereka antara lain Michael Marcus, David Druz serta Jason Russell dari Salida Capital. Prestasi Seykota yang paling mengesankan adalah sanggup mengembangkan dana klien dari USD5,000 menjadi senilai USD15,000,000, atau sekitar 300,000% hanya dalam kurun waktu 12 tahun.

Dalam salah satu petikan wawancaranya dengan Jack Schwagger seperti apa yang ditulis dalam buku ‘Market Wizards’, Seykota sempat mengatakan: “Saya pernah mengalami kerugian yang jumlahnya cukup besar pada komoditi perak, kemudian broker saya merekomendasikan ke saya untuk sell pada tembaga, tapi kemudian saya malah merugi lagi. Saya tunggu harga perak naik dan merencanakan action buy dengan ukuran trading sebesar mungkin. Ketika tiba saatnya, saya langsung melakukan open buy.

Tapi apakah yang terjadi? Semua ludes, dan dana saya habis. Saya heran, mengapa harga perak bisa kembali jatuh. Saya sempat berfikir itu tidak mungkin terjadi. Saya percaya kepada berita-berita pasar, dan itulah contoh moment dimana pergerakan harga tidak akan selalu sejalan dengan apa yang kita prediksikan. Ketika pikiran saya sudah benar-benar buntu, kala itu saya menyempatkan untuk membaca tulisan Richard Donchian yang membahas tentang trend.

Ia menulis bahwa sistem trading mechanical yang mengikuti trend yang sedang berlaku akan sangat membawa manfaat, karena pasar selalu bergerak dalam trend. Ya, itu dia.” Ujar Ed. “Setelah itu, saya kemudian mencoba-coba teori yang saya baca itu dengan membuat program sederhana yang dapat mem-backtest teori tersebut. Hasilnya sangat mengagumkan, teorinya benar-benar bisa mendatangkan profit. Meski saya tidak begitu mengerti benar mengapa pasar bisa berlaku demikian, tetapi sejak saat itu saya memutuskan untuk trading for living. Dan sejak saat itu, trading adalah pekerjaan full time saya.” Lanjut Ed.

Metode trend following pertamanya agaknya mengacu pada teori Donchian 4 Week Rule dan 5-20 day Moving Averages. Seykota merupakan trend follower sejati, dan ia senantiasa konsisten dengan cara tradingnya, baik untuk mengelola account pribadi yang dimilikinya maupun account para kliennya. Seykota meramu sistem trend following-nya dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Menurutnya, bila seorang trader bisa konsisten mengikuti trend yang ada, dalam kondisi pasar seperti apapun trader tersebut akan selalu mendapat untung.

“Sistem trading yang sudah berjalan dan mendatangkan profit, sebaiknya tidak perlu untuk diubah-ubah. Trader-lah yang harus menyesuaikan diri dengan sistem.” kata Seykota yang juga mengintegrasikan penerapan sistem trend following-nya dengan money management itu. Menurut murid-muridnya, kesuksesan dalam trading juga amat didukung oleh sikap mentalnya yang begitu mencintai pekerjaan ini dan rasa optimismenya yang tinggi.

 

Nasehat Untuk Para Trader

Apa nasehatnya bagi para trader? “Jika Anda mengalami rugi, sebisa mungkin anda harus menutup posisi Anda dengan segera. Jika untung, biarkan keuntungan Anda tadi bergerak mengikuti arah pergerakan trend. Jika Anda tidak bisa mengiklaskan jumlah kerugian yang sedikit, cepat atau lambat Anda akan mengalami kerugian yang lebih besar. Anda harus berani melakukan cut-loss. Saya pribadi pernah merasakan hal ini. Begini, di dunia forex ada banyak sekali trader tua (old trader) dan trader yang berani (bold trader). Namun, amat sedikit sekali jumlah trader tua yang berani.” kata seorang Ed Seykota yang sekarang bermukim di daerah pantai utara Nevada, AS.

Itulah tadi artikel singkat kami tentang Kisah Trader Sukses Ed Seykota, Trend Follower Sejati. Semoga anda bisa bermanfaat untuk anda, see you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Sumber Artikel: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=133823&title=kisah_trader_sukses_ed_seykota

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Tipe-tipe Trader, Anda yang mana ?

Penggolongan type trader yang akan saya bahas kali ini amat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam bertrading. Tidak peduli apakah anda seorang day trader, scalper, ataupun seorang swinger. Tidak peduli juga apakah anda seorang penganut aliran technical ataupun fundamental. Disini, saya tak akan membedakan type trader berdasarkan time frame ataupun jenis analisis yang anda pakai. Toh, apapun time frame yang anda gunakan atau apapun jenis analisis yang anda pakai, anda dapat menjadi seorang trader yang sukses.

Saya akan membagi type trader kedalam 2 kelompok yang akan menyebabkan perbedaan kemungkinan dalam  cara meraih sukses. Yaitu, trader yang disipilin dan trader yang tidak memiliki kedisiplinan. Jika anda diberi pertanyaan “apakah anda termasuk trader yang disiplin atau tidak?”, mungkin jawabanya “Wah, gimana yah? Saya kurang tau deh. hehe”

Jawaban seperti itu tentu saja bukan tanpa alasan. Jawaban tersebut terlontar karena si trader tersebut tidak tau bagaimana cara mengklasifikasikan seperti apakah ciri trader yang disiplin, atau tidak. Lalu, untuk mempermudah diri sendiri menilai diri pribadi masuk ke dalam type yang mana, mari kita lihat saja ciri masing-masing type trader seperti yang sudah saya jabarkan di artikel berikut. Selamat menyimak.

 

Dua Trader

Dua Trader

 

Trader Tidak Disiplin

Trader yang tidak disiplin memiliki ciri sebagai berikut:

  • Tidak memiliki system. Kalaupun memiliki system, akan cenderung tidak dituruti.
  • Tidak memahami bahwa karaketeristik dari setiap trader itu berbeda-beda.
  • Bertrading berdasarkan rekomendasi dari pihak lain. Entah itu dari trader lain, internet, forum dan sebagainya. Padahal terkadang tiap sumber tersebut tidak memakai metode yang sama, atau metode yang serupa dengan metode yang paling pas untuk anda.
  • Tidak memakai strategi risk management, money management ataupun strategy trade management.
  • Asalkan melihat peluang, langsung diambil tanpa perlu banyak pertimbangan. Hanya sekedar mengharapkan profit jangka pendek semata.
  • Bertrading berdasarkan aliran emosi.
  • Berpikir bahwa trading itu amat mudah dan merupakan sebuah jalan untuk cepat menuju kekayaan.

 

Trader Disiplin

Trader yang disiplin memiliki ciri sebagai berikut ini:

  • Memiliki dan mengikuti sebuah system tertentu dan mengikutinya dengan konsisten
  • Memahami pentingnya trading system, dan trading dengan menggunakan system yang sesuai dengan kondisi, situasi, serta style dirinya. (Ini adalah salah satu modal utama untuk mencapai kesuksesan di bidang forex)
  • Tidak mengandalkan sinyal ataupun hasil analisa dari pihak lain ketika menjalani sebuah sesi trading dan hanya melakukan trading apabila system yang digunakanya secara jelas memberikan sinyal positif
  • Memahami pentingnya apa itu risk management, money management ataupun trade management
  • Tidak asal begitu saja mengambil peluang untuk mengambil sejumlah profit jangka pendek semata
  • Memahami dengan persis seperti apa pengaruh emosional dalam bertrading dan dapat mengendalikan emosi dengan efektif.
  • Memahami bahwa untuk menjadi seorang trader yang sukses amatlah memerlukan waktu, ilmu pengetahuan, dan pengalaman. Jadi, tidak ada ceritanya mengharapkan sukses secara instant

 

Nah, sekarang cobalah untuk mereview diri anda. Dari point-point yang kami tuliskan di atas, kira-kira mana yang lebih banyak bisa menggambarkan karakter anda dalam bertrading? Memang, menjadi trader yang disipilin bukan berarti anda bisa langsung mendapatkan profit yang berjalan dengan konsisten. Akan tetapi, bagaimanapun untuk menjadi seorang trader yang sukses anda harus terlebih dulu menjadi seorang trader yang disipilin. Hal ini dikarenakan tidak adanya trader yang sukses dari kelompok golongan trader yang tidak disiplin.

Jikapun anda merasa masih belum menjadi seorang trader yang disiplin, bukan berarti anda kemudian sudah menerima vonis kegagalan untuk menjadi trader kok. Bukankah tidak ada kata terlambat untuk mengubah diri? Diri anda yang sekarang, merupakan bentukan dari masa lalu yang sudah anda jalani. Diri anda di masa depan merupakan hasil bentukan dari apa saja yang anda lakukan sekarang. Lantas?

Kalaupun hingga saat ini anda masih merasa gagal, just forget the past. Jangan pernah berkutat dengan masa lalu. Ubahlah diri anda mulai dari sekarang. Dan nikmati hasilnya di masa yang akan datang. Omong-omong, kalaupun anda kemudian mengambil keputusan untuk tidak menjadi seorang trader, kebiasaan disiplin akan tetap memiliki efek bagus kok bila ia diterapkan ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan ini, tidak memandang apapun profesi anda. Jadi, tidak ada ruginya anda menjadikan disiplin sebagai sebuah kebiasaan dirikita sehari-hari.

Sejatinya, melatih kedisiplinan memang tidak mudah. Namun, bukan berarti mustahil. Dengan tekad dan niatan yang baik, semua hal baik bisa diperoleh. Bilapun anda menemui kegagalan, itu adalah cara tuhan untuk mendidik anda menjadi seseorang yang lebih baik lagi, dan lebih berkualitas di masa depan. Jadi, janganlah merasa bosan untuk menggembleng diri anda sendiri. Kalo bukan anda yang peduli terhadap kedisiplinan diri sendiri, siapa lagi yang akan peduli?

Baik, cukup sekian artikel singkat dari kami tentang Tipe Trader Yang Manakah Anda? Terimakasih sudah menyimak. See you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Kiana Danial, “Diva Trading” Pencetus Analisa Forex Diamond

 

Ada banyak pengalaman unik para trader wati sukses yang dapat dijadikan pelajaran yang menginspirasi. Kisah kali ini, akan mengulas secara khusus perjalanan dan tips trading dari seorang Kiana Danial, CEO InvestDiva yang telah diakui sebagai seorang trader dan educator dunia forex yang terkemuka.

Kiana Danial

Kiana Danial

Siapakah Kiana Danial?

Lahir dan besar di wilayah Iran, Kiana Danial pertama kali mengenal dunia forex ketika ia masih berkuliah di negri sakura. Kala itu, trader yang banyak mendapat inspirasi dari pengalaman hidup sebagai seorang minoritas tersebut mencoba trading pada mata uang USD/JPY. Ia pun kemudian berhasil mengumpulkan profit hingga satu juta Yen dalam sebulan. Namun sayang, keuntungan tersebut sirna di bulan berikutnya, dikala ia mengalami loss hingga mencapai nilai sepuluh juta Yen.

Tak patah arang, Kiana Danial justru Malah bertekad untuk segera pindah ke New York dan belajar lebih banyak lagi tentang trading forex. Di tempat itulah dirinya kemudian terus berlatih, menambah pengalaman, dan terus mengembangkan kemampuan. Hingga akhirnya, ia mampu menjadi seorang trader wanita yang sukses.

Setelah mencapai keberhasilan dalam bertrading, Kiana Danial kemudian terjun ke masyarakat sebagai seorang edukator forex dan pembicara yang cukup handal. Atas dedikasinya, ia kini sudah diakui sebagai sosok yang cukup berpengaruh di bidang investasi dan ahli dalam bidang manajemen keuangan. Situs Nasdaq.com bahkan pernah menyebut Kiana Danial sebagai tokoh profesional yang banyak dicari dan terkadang tampil dalam berbagai media bergengsi, seperti Forbes, Wall Street Journal, CNN, serta majalah Time.

Lebih lanjut lagi, pengarang buku “Invest Diva’s Guide to Making Money in Forex” itu telah dianugerahi berbagai macam penghargaan bergengsi. Diantaranya, Best Financial Education Provider di Shanghai Forex Expo (2014), penghargaan Women of Influence Honoree dari New York Business Journal (2015), dan masih banyak lagi yang lainya.

Forex Diamond

Forex Diamond

Metode Analisa Forex Diamond

Sebagai figur trader yang sudah cukup diakui, Kiana tentunya punya jurus khusus yang menjadi andalan dalam proses mencapai keberhasilan trading. Teknik khas Kiana Danial, selama ini terkenal dengan sebutan “Analisa Diamond”, yang selalu diterapkan dalam berbagai ulasan analisa forex di website pribadinya.

Berpedoman pada prinsip “trading forex merupakan investasi yang harus diperlakukan dengan amat hati-hati layaknya sedang memegang sebuah permata”, Kiana Danial mengambil sudut-sudut batu berlian sebagai poin dari analisa forex yang harus diperhitungkan. Terdapat analisa teknikal, fundamental, kapital (modal trading), sentimen, dan ujungnya, kombinasi dari semua analisa di atas.

Analisa teknikal dan fundamental, atau bahkan sentimen pasar mungkin telah umum diperagakan. Namun, bagimanakah dengan pengamatan kapital? Apakah alasan Kiana menyertakan modal sebagai salah satu aspek yang bisa menyempurnakan analisa diamond? Usut punya usut, trader yang menjadi pengajar pada mata kuliah Financial Planning di Baruch College itu menganggap analisa kapital sebagai sebuah bagian dari perhitungan manajemen risiko.

Menurut dirinya, kalkulasi risiko tak hanya berperan sebagai langkah yang menjadi pengaman saja, melainkan juga salah satu komponen analisa yang dapat menentukan arah trading Anda. Besaran modal, spread, dan leverage, merupakan 3 hal yang dianggapnya penting untuk diikutsertakan dalam hal analisa kapital.

 

Secara keseluruhan, analisa diamond yang ditemukan oleh Kiana Danial dapat dilakukan dengan tata urutan sebagai berikut:

  • Analisa teknikal untuk melihat pergerakan harga di chart
  • Analisa fundamental untuk mengetahui latar kondisi ekonomi yang dapat berpengaruh pada arah pergerakan pair trading
  • Analisa sentimen guna menentukan sedang terjadinya bullish atau bearish market (dilihat dari outlook fundamental)
  • Analisa kapital guna menentukan besaran ukuran trading
  • Analisa keseluruhan (Overall) untuk menyimpulkan peluang melakukan entry terbaik

 

Indikator Teknikal Favorit

Dalam melakukan pengolahan analisa teknikal, Kiana Danial seringkali berpedoman ke indikator ichimoku dan RSI. Mengapa harus Ichimoku? Walaupun terkesan lebih rumit ketimbang indikator standard, Kiana lebih menyukainya karena terdapat beragam Moving Average yang bisa ia dapatkan. Dirinya juga gemar menggabungkan indikator tersebut dengan RSI, dan mengaku sudah terbiasa mengaplikasikan keduanya guna mendapatkan outlook teknikal dari pergerakan setiap pair.

Walaupun begitu, Kiana Danial tak lantas bergantung kepada Ichimoku dan RSI semata. “Ketika saya tak bisa mendapat sinyal yang cukup jelas dari kedua indikator itu, saya akan lebih memilih untuk berekspansi ke model analisa lain, semisal pola chart dan juga candlestick. Elliot Wave, serta Fibonacci retracement juga bisa dijadikan pilihan alternatif. Tentunya, cara analisa yang seperti ini tak akan lengkap tanpa adanya dukungan fundamental dan juga sentimen pasar,” demikian ungkap trader yang gemar menjuluki follower wanitanya sebagai “diva trading” itu.

 

Lebih Menyukai Swing Trading Ketimbang Scalping

Sebagai seorang trader berpengalaman yang sudah mendapat pengakuan dunia, Kiana Danial tentu tak lagi bingung menentukan, termasuk ke dalam tipe trader manakah dirinya. Dalam sesi interview bersama salah satu media, Kiana sempat mengaku lebih menyukai swing trading karena ini amat sesuai dengan gaya hidupnya.

“Saya tidak dapat dan tidak ingin terpaku untuk melihat chart sepanjang hari. Kalaupun seperti itu, saya menjadi tidak memiliki cukup waktu untuk fokus dalam melakukan analisa. (Swing trading) terbukti lebih menguntungkan untuk saya, karena selain mendukung hal kepercayaan diri, teknik itu juga menghindarkan diri saya pribadi dari keputusan-keputusan emosional” ungkap trader sukses yang giat berpartisipasi dalam aneka program pemberdayaan wanita itu.

Menurut Kiana Danial, menerapkan strategi scalping amatlah berisiko bagi ketenangan psikologisnya. Sosok yang gemar menggunakan “bahasa wanita” saat mengajar trading itu mengungkapkan bahwa: “Swing trading bisa mempermudah saya untuk tidak terpancing membuktikan diri sesudah mengalami loss yang beruntun, atau melakukan overtrading dikala mendapatkan winning streak.”

Itulah tadi artikel singkat kami tentang Kiana Danial, “Diva Trading” Pencetus Analisa Forex Diamond. Semoga bermangfaat dan menginspirasi ya.

 

Sumber: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=276557&title=kiana_danial_diva_trading_pencetus_analisa_forex_diamond

Membuat Trading Plan

Kita sama-sama sudah mengetahui bahwa trading plan akan melindungi Anda dari hasil keputusan yang gegabah. Selain itu, trading plan akan membuat trading Anda lebih sederhana bila dibandingkan dengan Anda yang sama sekali tidak memliki trading plan.

Pernahkah Anda menggunakan fasilitas di Google Navigation yang berfungsi seperti GPS? Dengan Google Navigation, Anda akan dipandu apabila ingin pergi ke suatu tempat yang belum Anda ketahui sebelumnya. Anda hanya memasukkan lokasi Anda sekarang, kemudian memasukkan lokasi tujuan Anda. Lalu Google Navigation akan memberikan rute terbaik pada Anda dan petunjuk arah untuk bisa sampai ke lokasi tujuan tersebut. Setelah itu, Anda akan diberi petunjuk rute mana yang ditempuh, misalnya “…in one hundred meters, turn left… continue straight….” dan seterusnya. Anda hanya mengikutinya sehingga Anda bisa meminimalisir resiko tersesat.

Bagi seorang trader, trading plan sangat diperlukan untuk memperoleh hasil trading yang konsisten. Tetapi banyak trader yang beranggapan bahwa trading plan dapat dibuat secara cepat dan instan, bahkan cenderung mengabaikannya.

Apakah Anda tahu bahwa salah satu faktor keberhasilan dalam trading forex yaitu disiplin, dan hanya dengan trading plan lah yang dibuat secara benar dan obyektif seorang trader bisa berlatih untuk disiplin sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam planningnya. Dengan membuat trading plan, maka seorang trader telah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri jika hasil tradingnya tidak seperti yang diharapkan, maka bisa segera mengambil langkah yang terbaik pada account tradingnya tanpa ragu dan panik jika arah pergerakan harga pasar berlawanan dengan prediksi.

 

trading plan

Trading Plan

Apabila Anda semakin memaksakan diri untuk masuk pasar dengan analisa hal tersebut, maka begitu banyak variabel teknikal maupun data fundamental yang ada di pasar, serta hasil account trading Anda semakin tidak konsisten. Hal itu merupakan rintangan psikologis yang harus diatasi oleh seorang trader. Kenyataan seperti yang dipaparkan ini berhubungan langsung dengan konsep bahwa kesabaran dalam trading forex akan mendapatkan imbalan atau reward dari pasar.

Bersabar menunggu sinyal price action yang terbentuk pada pasar akan meningkatkan tidak saja peluang sukses trade kita, tetapi juga rasa percaya diri, karena jika kita trading dengan metode yang akurasinya cukup bisa diandalkan seperti metode price action, maka secara alami akan menguatkan kepercayaan diri kita. Rintangan psikologi lain yang harus diatasi adalah rasa percaya diri yang berlebihan dan perasaan euforia, setelah memperoleh hasil yang cukup konsisten dalam trading kita. Inilah yang membedakan antara seorang trader profesional dan seorang trader yang belum cukup jam terbangnya. Trader profesional selalu dianggap sanggup menjaga perasaannya serta sadar sepenuhnya bahwa emosi itu tidak seharusnya dilibatkan dalam urusan trading.

 

Cara yang terbaik agar kita tidak melibatkan emosi dalam aktivitas trading adalah dengan membuat sebuah trading plan yang definitif dengan skenario trading yang demikian jelas mengenai apa saja yang akan diambil untuk setiap perubahan kondisi pasar. Banyak trader yang tidak berusaha untuk membuat trading plan dikarenakan tidak tahu bagaimana harus memulai nya. Selain itu apa seharusnya isi dari sebuah trading plan itu. Sebenarnya trading plan yang baik bagi kita adalah yang bisa dengan nyaman kita terapkan, sesuai dengan pengetahuan maksimal yang kita miliki tentang pasar. Tidak harus complicated dan bertele-tele.  Yang paling penting adalah kita mengharuskan diri kita sendiri untuk dengan sungguh-sungguh menerapkannya dalam setiap kita akan entry.

 

Yang penting diperhatikan dalam membuat sebuah trading plan :

  1. Tentukan strategi untuk entry.
    Ambil cara atau teknik yang terbaik dari pengalaman Anda menerapkan berbagai metode entry pada berbagai kondisi pasar. Contohnya pada saat Anda memilih reversal pin bar saar kondisi pasar trending (untuk strategi price action) dengan indikator pendukungnya yaitu moving average, maka yakinkan diri Anda bahwa kondisi itu adalah yang paling baik dan akurat untuk entry pada kondisi pasar trending jika dibandingkan dengan cara lainnya.
  2. Tentukan risk / reward ratio.
    Skenario risk management sangat penting dan ini harus Anda terapkan pada setiap posisi yang akan Anda ambil. Pastikan Anda telah paham benar mengenai position sizing yang merupakan bagian terpenting dalam menentukan resiko.
  3. Tentukan position size sesuai dengan target stop loss.
    Position size bisa saja berubah-ubah sesuai dengan resiko stop loss per trade yang kita tentukan. Resiko per trade ini hendaknya ditentukan terlebih dahulu sebelum kita menentukan stop loss level.
  4. Tentukan strategi exit atau take profit.
    Exit target seharusnya ditentukan juga sebelum entry, sesuai dengan rewrd yang kita sepakati. Kemudian hendaknya kita tidak menentukan suatu exit level pada saat trade sedang berlangsung, hal ini karena emosi kita cenderung akan ikut terlibat ketika kita trading tanpa exit target. Kita akan lebih obyektif saat belum punya posisi.
  5. Buat jurnal dan catatan untuk evaluasi.
    Sebaiknya untuk setiap posisi yang telah diclose, baik profit atau loss diberikan catatan untuk evaluasi kualitas strategi dan plan yang telah kita buat, mungkin untuk kita perbaiki dikemudian hari.

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya tidak ada metode yang pasti untuk membuat suatu trading plan seperti yang telah dijelaskan, tetapi untuk trader yang belum pernah mencoba menggunakan trading plan, bisa menerapkan konsep diatas untuk memulainya.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Langkah dan Cara Menentukan Take Profit

Dalam trading forex, pastilah hal yang paling di inginkan para investor yaitu profit dalam tradingnya. Mengapa demikian? karena sesungguhnya itu merupakan tujuan utama dari para Investor yang memutuskan masuk dalam aktifitas trading. Namun banyak juga para pemain sedikit bingung untuk menentukan berapa ideal Take Profit yang harus di pasang. Bahkan banyak juga pemain justru lebih suka untuk tidak menggunakan kedua-duanya dan lebih suka menutup posisi dengan cara manual (instant execution).

Jika Anda mempunyai posisi dalam trading danpada saat itu juga kebetulan Anda memonitor, maka jika ternyata dalam keadaan profit mungkin sekali Anda akan menghitung dulu berapa pip yang Anda peroleh sebelum mengambil keputusan untuk closing. Itu jika Anda tidak menerapkan profit taking plan, dan keputusan take profit hanya berdasarkan emosi.

Melalui artikel ini akan dicontohkan bagaimana cara menentukan take profit atau target profit. Kemudian selain itu juga memutuskan untuk keluar dengan cara yang sederhana, terbilang relatif mudah tetapi juga cukup efektif, yaitu dengan melihat setup price action sebagai sinyal serta indikator moving average sebagai pendukung, serta cara mengamankan posisi yang sudah profit dan masih open.

 

Emosi dan Logika dalam Take Profit 

Didalam kehidupan nyata banyak trader yang terkait mengunci profit hanya dengan alasan karena tekanan emosional saja, tidak mengikuti exit target yang telah disepakati sebelumnya dalam trading plan, atau bahkan mungkin tanpa target dan tidak terencana. Dampaknya yaitu pada take profit yang dihasilkan dimana sebagai hasil karena emosi jauh lebih kecil dibandingkan yang seharusnya bisa diperoleh, di samping seringnya merasa ragu dan kadang panik ketika pergerakan harga pun ikut berbalik arah juga. Sebaliknya trader yang disiplin menerapkan trading plan dengan exit target yang terencana mendapatkan profit sesuai dengan risk/reward ratio yang telah ditetapkan, tanpa keraguan atau pun kepanikan.

Selanjutnya GBP/USD daily pada gambar berikut adalah dengan mencontohkan seberapa besar seorang trader yang merasa ragu atau mungkin juga merasa segan terhadap take profit ketika pergerakan dari harga sudah mencapai area puncaknya, lalu mengabaikan petunjuk indikator moving average, sehingga hasil profit yang seharusnya bisa diperoleh benar-benar hangus.

Kemudian apabila pada akhirnya nanti harga mengalami kenaikan dan setelah itu masalah lain pundatang karena secara logika dilihat dari posisi open-nya, trader tersebut seharusnya sudah bisa take profit atau mengunci profit (dengan menggeser stop loss level/trailing stop loss) pada risk/reward ratio diantara 1:2 atau 1:3 di area (2).

ilustrasi Teknik profit 1

ilustrasi Teknik profit 1

 

 

Pasar Membawa Arah Pergerakkan

Banyak trader yang keluar secara manual dikarenakan pergerakan harga mulai melawan posisinya, tetapi selanjutnya berbalik lagi setelah eksekusi exit dilakukan, atau exit pada breakeven karena melihat dari harga yang akan berbalik, tetapi hal ini ternyata tidak. Trader tersebut berfikir seolah mereka tahu apa yang akan terjadi pada pergerakan harga di pasar.

Baiklah, sebenarnya tak seorangpun tahu dan bisa memastikan pergerakan harga pasar, tak terkecuali pada para profesional trader yang paling top. Yang perlu dan penting kita lakukan yaitu percaya sepenuhnya pada trading plan kita, dan risk / reward ratio yang telah kita sepakati. Maka biarlah pasar menentukan pergerakannya sendiri, selanjutnya kita sikapi dan siasati lewat strategi trading dan money management yang benar-benar telah teruji.

Kita harus selalu meningkatkan kemampuan dalam membaca probabilitas pergerakan harga dalam kondisi pasar yang berbeda-beda. Kemudian apabila kita mempermainkan pasar yakni dengan cara kita seringkali membuka posisi hingga overtrade, atau trading secara asal-asalan, maka cepat ataupun lambat account kita pun akan sirna tidak peduli seberapa strategi take profit apapun yang kita terapkan.

 

Mengunci Profit Pada Kondisi Pasar Trending

Jika kondisi pasar sedang trending dengan kuat, kita bisa meraup profit yang sangat signifikan dengan menggeser stop loss (trailing stop). Contoh dibawah ini AUD/USD daily dengan indikator ema 8 daily dan ema 21 daily sebagai support level dengan kondisi pasar uptrend.

ilustrasi mengunci profit

ilustrasi mengunci profit

 

 

Take Profit Pada Kondisi Pasar Ranging (Sideway)

Pasar yang sideway ditandai dengan batas-batas range atas dan bawah. Kita juga menetapkan level entry dan exit dengan formasi pin bar dimana terbentuk pada batas-batas range tersebut. Sebagai contoh, perhatikan chart GBP/USD daily berikut:

ilustrasi sideway

ilustrasi sideway

  

Menggunakan Risk/Reward Ratio

Walaupun sebenarnya tak seorangpun tahu mengenai apa yang akan terjadi pada pergerakan harga pasar, dari berbagai metode yang telah teruji, secara umum bila kondisi pasar sedang trending dengan sangat kuat, maka menerapkan trailing stop adalah strategi yang paling tepat guna meraup keuntungan besar atau big profit. Kemudian stop loss tersebut kita pindahkan. Bagaimana caranya? yaitu mula-mula dengan cara pada titik 1:2, kemudian 1:3, kemudian apabila kondisi pasar masih memungkinkan tidak ada salahnya untuk kita tingkatkan lagi.

Level target profit atau take profit biasanya ditentukan setelah adanya resiko, yaitu dengan risk/reward ratio yang kita rencanakan. Namun dalam kenyataannya target profit relatif bergantung pada kondisi pergerakan dari pasar. Trader pemula biasanya menentukan level target profit dengan perkiraan semata atau berdasarkan emosi saja, tanpa membaca pola pergerakan harga yang mungkin bisa terjadi. Nah, beberapa alternatif dalam artikel ini juga bisa memberikan opsi cara menentukan take profit yang lebih baik.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Jenis Investasi Yang Harus Anda Ketahui

 

Investasi merupakan kata yang tidak begitu asing di telinga kita. Namun, apakah sebenarnya hakikat dari investasi itu sendiri? Investasi cukup sering didefinisikan sebagai aktivitas menempatkan uang atau modal demi hasil dan bunga dengan cara membeli saham, obligasi, dan lain-lain. Namun secara umum, investasi bisa dipahami sebagai meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang serta tenaga demi keuntungan yang dapat dipetik dimasa mendatang. Jadi, pada dasarnya investasi adalah kegiatan “membeli” sesuatu yang diharapkan dapat “dijual kembali“ pada masa yang akan datang dengan nilai yang relative lebih tinggi.

 

investasi

investasi

 

Dari berbagai arikel yang ada di internet, dapat ditarik 4 hal utama tentang alasan untuk berinvestasi yakni:

  1. Adanya kebutuhan untuk masa depan atau kebutuhan saat ini yang masih belum dapat terpenuhi.
  2. Adanya kebutuhan untuk memproteksi nilai aset yang sudah dimiliki.
  3. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada.
  4. Adanya faktor inflasi.

 

Resiko dari Investasi

Resiko merupakan sebuah bagian dari investasi, yang mesti kita hadapi. Bukan omong kosong bila keadaan yang ada di masa depan memang tak bisa diprediksi secara akurat. Hasil investasi yang diperolah bisa saja tidak sesuai dengan harapan kita, atau bahkan dapat berlawanan arah dan menghasilkan kerugian.

Dikarenakan seseorang tidak dapat sepenuhnya mampu untuk mengelak dari resiko yang ditimbulkan oleh ketidak pastian, dalam konteks inilah investasi menjadi sebuah bagian dari kehidupan, yang secara sengaja maupun tidak, orang akan selalu berinvestasi, bekerja, belajar, dan berbisnis sehingga bisa dipahami sebagai suatu investasi. Investasi bisa dilihat sebagai suatu proses untuk menentukan pilihan, tidak hanya untuk menambah jumlah kekayaan tetapi juga mempertahankan dan melindungi sesuatu yang sudah ada.

 

Jenis-jenis Investasi?

 

Tabungan dan Deposito

Mempunyai tabungan di bank merupakan cara investasi yang paling sederhana, praktis dan amat mudah. Bank didukung dengan likuiditas dan kemudahan untuk melayani aktivitas pengambilan sewaktu-waktu. Selain itu, bank juga relative lebih aman, karena hingga kini, simpanan yang ada di bank dijamin oleh pemerintah melalui LPS. Bank juga memberikan bunga, besaran dari bunga tergantung kepada jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan semakin lama orang menyimpan dana di bank, akan semakin besar pula bunganya. Deposito sendiri mirip dengan sebuah rekening tabungan namun dengan jangka waktu tertentu, dan bunga yang ditawarkan dideposito relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan bunga tabungan. Akan tetapi, bila deposito diambil sebelum jangka waktunya nasabah akan dikenakan penalti.

 

Obligasi

Obligasi merupakan surat hutang yang memiliki jangka waktu tertentu. Obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun instansi lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi berupa modal pokok investasi plus dengan kupon bunga. Kupon bunga ini besaranya sudah ditentukan persentasenya dan umumnya lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank ataupun surat berharga lain yang dianggap lebih aman. Walau begitu, resiko obligasi relatif lebih tinggi. Pembayaran kupon bunga sendiri dilakukan secara berkala, bisa 3 bulan, 6 bulan atau tahunan. Pembayaran pokok dari investasi sendiri dilakukan ketika obligasi jatuh tempo, yakni ketika tanggal dimana obligasi sudah habis masa berlakunya.

 

Saham

Saham merupakan bukti dari kepemilikan (ekuitas) dan bukan merupakan surat utang. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari kepemilikian di perusahaan. Dalam kata lain, anda berbagi resiko dengan pihak emiten (penerbit saham). Bila emiten memperoleh laba, sebagianya akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.

 

Membuka Usaha Baru

Membuka usaha baru juga sebuah bentuk dari investasi. Alasan mengapa orang memilih untuk menjadi pengusaha baru, karena selain potensi hasil yang tak terhitung juga bisa agar bisa melakukan pekerjaan yang memang benar-benar disukai, mengembangkan kreativitas dari individual serta mencapai kemandirian finansial.

Perlu diingat bahwa resiko untuk membuka sebuah usaha baru memang relatif besar, kerugian usaha dapat sampai kepada level kebangkrutan yang efeknya amat menyeramkan. Selain itu, dibutuhkan pulaa dedikasi waktu, keseriusan, ketrampilan, determinasi dan mungkin juga bakat.

 

Logam Mulia

Pembelian perhiasan semisal emas juga dapat menjadi sarana untuk berinvestasi. Selain dapat dijual kembali dengan harga yang relatif mudah, harga emas juga akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Walaupun harga jualnya sedikit lebih rendah karena ada nilai guna yang telah dipakai, pembelian emas juga bisa melindungi dari faktor depresiasi mata uang, karena harga emas akan cenderung meningkat seiring dengan inflasi yang cukup rutin terjadi. Hal ini agak mirip dengan menyimpan dana dalam bentuk valuta asing, namun keduanya sama-sama melindungi dari faktor resiko penurunan nilai mata uang.

 

Pasar Berjangka

Pasar ini muncul dari adanya transaksi forward, yakni transaksi yang dilakukan hari ini tetapi pembayaran dan penyerahan komoditasnya dilakukan pada kemudian hari yang telah ditetapkan. Transaksi ini dinilai melindungi pembeli dan penjual dari fluktuasi harga yang amat tidak diharapkan. Perbedaan waktu antara transaksi dengan penyerahan komoditas dapat memakan waktu sampai berbulan-bulan. Hal ini tentunya dimanfaatkan oleh para spekulan untuk memperdagangkan kontrak forward tersebut. Spekulan ini tentunya tidak memproduksi /mengkonsumsi produk tersebut. Kontrak sendiri diperdagangkan dengan harapan keuntungan dari adanya fluktuasi harga yang ada dimasa mendatang akibat adanya perubahan pasokan. Pasar berjangka ini pada mulanya hanya ada diproduk komoditas, namun kemudian meluas ke ranah pasar modal, pasar uang dan juga valas.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang beberapa jenis investasi yang bisa anda coba. Semoga bermanfaat, see you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Apa Itu FOMC?

 

Tahukah Anda tentang FOMC? FOMC merupakan kependekan dari Federal Open Market Committee. Pada dasarnya, FOMC amat dipercaya sebagai pembuat kebijakan. Namun, kebijakan yang dihasilkanya tersebut akan selalu didahului oleh rumor yang amat besar hingga marketpun mampu terguncang padahal hasil pengumuman yang dikeluarkan dari FOMC belum dipublikasi. Berarti.tiap keputusan dari FOMC merupakan satu dari pengumuman yang penting dan wajib disimak oleh para trader. Khususnya, yang berdedikasi kepada sektor fundamental. Lalu, bagaimanakah ceritanya FOMC dapat menjadi pemicu market?

Secara struktural, Federal Open Market Committee (FOMC) adalah komite yang beranggotakan para pejabat tinggi dari bank sentral Amerika Serikat yang disebut juga sebagai Federal Reserve (The Fed). FOMC mengadakan agenda rapat secara berkala guna merumuskan perubahan-perubahan atas kebijakan moneter AS, termasuk diantaranya stimulus moneter, suku bunga, program pembelian obligasi, dan lain sebagainya.

Keputusan-keputusan yang diumumkan pasca rapat FOMC hanya bisa berlaku di wilayah Amerika Serikat saja. Akan tetapi, investor bakal menggunakannya sebagai acuan dasar dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Oleh karenanya, dampak dari putusan rapat FOMC bisa mempengaruhi kuat atau lemahnya nilai tukar USD, naik-turunnya saham-saham di bursa efek AS, imbal hasil obligasi, dan lain sebagainya. Di lains sisi, besarnya peran Dolar AS sebagai valuta mata uang dunia akan memunculkan suatu efek domino yang bisa meluas ke seluruh penjuru jagad raya.

Imbas dari keputusan FOMC dapat muncul dalam kurun waktu yang nyaris spontan, selain juga terdapat dampak kebijakan moneter jangka panjang. Trader yang sudah mengetahui kebijakan baru tersebut dapat langsung melakukan aksi beli ataupun aksi jual di pasar forex. Karena efek ini amat besar, maka harga-harga yang bergejolak di pasar keuangan, termasuk forex dan saham, seringkali akan langsung bergerak secara hebat sesegera mungkin setelah keputusan rapat diumumkan.

 

FOMC

FOMC

Siapa Sajakah Anggota FOMC?

Pejabat Federal Reserve yang berhak untuk menyumbangkan suara di rapat FOMC setiap tahunnya terdiri dari anggota permanen dan juga bergilir. Anggota permanen akan selalu hadir dan memiliki hak suara pada setiap rapat FOMC, selama kedudukan mereka di dalam Federal Reserve tidak berubah. Sedangkan anggota bergilir akan berubah disetiap tahunnya, meskipun orang-orangnya belum lengser dari kedudukan mereka, dalam bank sentral negri paman sam tersebut.

 

  1. Anggota Permanen FOMC.
    Rapat FOMC dipimpin oleh seorang kepala Federal Reserve yang sedang menjabat. Untuk tahun 2017 ini, adalah Janet Yellen yang diamanahi jabatan tersebut. Pimpinan FOMC yang baru akan berganti jika kepala Federal Reserve mengalami sesuatu hal perubahan, baik karena mengundurkan diri, sengaja dilengserkan oleh pemerintah AS, ataupun sebab yang lainya. Pimpinan FED tersebut beserta para anggota Dewan Gubernur Federal Reserve yang biasanya memiliki personel berjumlah empat orang, menjadi “anggota permanen FOMC”.

 

  1. Anggota Bergilir FOMC.
    Anggota bergilir FOMC meliputi ketua-ketua FED wilayah Philadelphia, Minneapolis, New York, Dallas, Chicago, Kansas City, Boston, Cleveland, St. Louis, Richmond, San Francisco, dan Atlanta. Setiap tahun, kursi mereka dalam agenda rapat FOMC berganti-ganti antara diberikan kesempatan untuk mendapat hak suara dan tak mendapatkan hak suara (alternate members). Contohnya saja dalam jajaran FOMC tahun 2017, ketua FED St. Louis, Cleveland, Kansas City, Boston, Richmond, San Fransisco, dan Atlanta) tak berkesempatan mendapatkan jatah karena kursi bergilir ini sedang diisi oleh ketua FED New York, Philadelphia, Dallas, Minneapolis, dan Chicago.

 

Kapankah Rapat FOMC Diselenggarakan?

Rapat FOMC ini biasanya dilakukan delapan kali dalam kurun waktu setahun, dengan jadwal yang sudah dirilis setiap di awal tahun terkait. Pertemuan rutin itu akan membahas tentang berbagai kondisi ekonomi dan keuangan pada saat periode yang sedang berjalan. Selain itu, ini juga dilakukan guna memutuskan kenaikan ataupun penurunan tingkat suku bunga Amerika Serikat.

Selain itu, rapat FOMC juga membahas mengenai jumlah uang yang beredar di masyarakat (money supply), dan memutuskan untuk membeli ataupun menjual saham dan obligasi pemerintah. Sebagai contoh, untuk menarik ataupun memperkecil jumlah uang yang beredar dalam sirkulasi ekonomi, maka FED akan melakukan sebuah Operasi Pasar Terbuka (menjual obligasi pemerintah yang memang dipegangnya). Hal-hal ini amat berkaitan dengan kebijakan moneter yang ketat dan kebijakan moneter longgar.

 

Bagaimana Dampak Keputusan FOMC?

Adanya dua istilah terkait keputusan FOMC yang perlu untuk Anda ketahui untuk memahami dampak dari keputusan FOMC:

 

Hawkish, artinya keputusan FOMC untuk mendukung atau condong pada pengetatan sektor moneter, kenaikan suku bunga (FED Rate/FFR), ataupun pengurangan stimulus moneter. Meskipun pada rapat tersebut, forum tak kunjung menaikan tingkat suku bunga. Keputusan bernada hawkish ini biasanya akan mendorong penguatan Dolar AS.

Dovish, memiliki arti bahwa keputusan FOMC lebih condong kepada pelonggaran moneter, penurunan Fed Rate, atau penambahan stimulus moneter. Meskipun pada rapat tersebut forum tak juga menurunkan tingkat suku bunga. Keputusan bernada dovish biasanya akan mendorong pelemahan mata uang Dolar AS.

Pasar biasanya akan bereaksi atas kesenjangan antara keputusan rapat FOMC terkini dibanding dengan keputusan yang ada di rapat sebelumnya, atau dengan perkiraan dan estimasi yang cukup riskan beredar di kalangan analis pasar. Contohnya, bila FOMC menaikan FED Rate, padahal sebelumnya diperkirakan tak akan merubah apa-apa, maka nilai tukar Dolar akan mengalami pelonjakan. Sedangkan bila mata uang lainya akan melorot. Sebaliknya, jika FOMC menurunkan tingkat FED Rate, padahal awalnya diduga takan banyak bertindak, maka nilai tukar Dolar lah yang akan merosot.

 

Dimana Bisa Menyimak Rapat FOMC?

Jadwal rapat FOMC yang lengkap dapat dilihat di situs Federal Reserve. Namun, trader biasanya akan lebih suka melihat kalender ekonomi sebagai langkah untuk mengantisipasi atau hanya sekedar mengikuti spekulasi.

Pengumuman putusan FOMC terkini dapat diperoleh juga di situs FED dalam bahasa Inggris. Sedangkan untuk trader Indonesia yang mau mendapat ulasan dalam bahasa Indonesia, kita dapat mengakses hasil rapatnya melalui internet.

 

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – [email protected])

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada [email protected]

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman